Hwasun High School, salah satu sekolah yang cukup elite di Seoul. Tidak hanya murid-muridnya yang dari kalangan elite, fasilitas, guru dan kegiatan yang disediakan oleh sekolah ini bisa dibilang cukup elite dan berkelas juga. Ekskul yang disediakan disekolah ini tidak seperti ekskul lainnya, melainkan ekskul yang berada di sekolah ini sudah menempati kompetisi hingga tingkat internasional. Memang mainan sekolah elite beda.
Jam sekarang menunjukan pukul 3 sore yang artinya kegiatan ekskul akan dilaksanakan. Di lapangan sekolah terdapat dua kubu yang terlihat sedang berramai-ramai. Ya, itu sudah menjadi pemandangan biasa di hari Kamis pukul 3 sore, tim anak taekwondo dan tim anak cheerleaders masing-masing menyoraki pelatihnya yang sedang adu argumen, memperbutkan siapa yang dapat menggunakan lapangan.
"Bapak Yohan yang terhormat, kan minggu kemarin bapak sudah pakai lapangan? Sekarang giliran anak cheerleader dong!"
"Ya Ibu y/n yang tersohor, kalian kan punya ruangan sendiri kenapa ga latihan di ruangan? Lagi pula kasian anak-anak gadis Ibu bisa gosong kulitnya, ga mulus lagi nanti"
"Loh ga bisa dong? Kita kan udah sepakat terus juga kita harus latihan buat cheering anak futsal, itu juga anak taekwondo nanti lecet kena rumput lapangan!"
"Kita juga butuh lapangan karena hari ini kita bakal ada kompetisi 2 minggu lagi, juga ruangan kita sedang dalam tahap renovasi, oh jangan lupa kita tahan banting"
"Emang udah di uji pake no drop hah?!"
"Nodrop kan anti bocor Ibu duh"
"Ya sama aja ih! Gantian ya pak?"
"Gak"
"Jahat banget ya bapak!"
Kalian terus berargumen sampe murid-murid kalian yang tadinya heboh nyorakin kalian jadi capek sendiri, tiap mingguu psti berantemnya sama udah kaya dora ngomongnya diulang mulu. Sebenernya lapangan tu luas cuma katanya anak Taekwondo suka ga fokus latihan liatin ciwi-ciwi di tim cheerleader dan sebaliknya, anak cheerleader ada yang hampir ngejungkal pas lagi ngelakuin gerakan diatas gara-gara salah fokus sama anak Taekwond yang suka buka-buka baju gatau tempat.
Jangan lupa beberapa murid Yohan yang suka modus-modus sama kamu, juga murid-muridmu yang suka modus sama Yohan. Katanya pak Yohan gantengnya kelewatan jadi ingin memiliki. Sumpah deh kalian jengkel dibuatnya.
Akhirnya setelah berdebat sekitar 20 menit dan akhirnya Yohan mengalah, membiarkan anak cheerleader menggunakan lapangan tengah dan anak Taekwondo di sisi samping lapangan. Sumpah ya berantemnya ga guna banget.
"Ayoo girls kita mulai! Hyeonju kamu yang pimpin pemanasan ya, ayo mulai!"
Teriakmu sebelum kamu duduk di sisi lapangan, memperhatikan murid-muridmu yang melakukan pemanasan. Setelah 10 menit pemanasan latihan pun di mulai. Kamu memicingkan matamu memperhatikan setiap gerakan yang mereka lakukan, apa formasinya sudah tepat, temponya dan koreonya.
"Sina perhatikan langkahmu!"
"YeonAe tanganmu harus terangkat secara 45 derajat! Jangan dibawah 45 derajat!"
"Hana loncat lebih tinggi!"
"Mirae lakukan seperti ini ketika kamu di atas tapi perhatikan dimana kakimu bertumpu, paham?"
"Kita mulai lagi, ayo lakukan---"
"Aaaaaaak~ lihat itu Taesung melepas bajunya!"
Kata-katamu terhenti ketika salah satu muridmu berteriak melihat salah satu anak didik Yohan yang latihan sambil melepas bajunya. Kamu menghela nafasmu kasar dan memijit pelipismu. Ini kenapa kamu tidak suka latihan bersama anak Taekwondo. Begitupun sang pelatih yang kadang suka genit sama anak-anak muridmu, bikin kamu makin geram. Sok cakep banget sih cih.
KAMU SEDANG MEMBACA
seungwoo scenarios (ft. X1)
Fanfictiondibaca aja, siapa tau suka hehe. [cringe content alerts] [bisa lokal-bisanon-lokal] [campur aduk sudah jadi bubur] read on your own risk :) [ranks 8.2.20] #1 scenarios #2 seungwoovicton #6 ekswan ©parkdaeun 2019