== Chapter 1 ==

61 11 1
                                    

    Jam sudah menunjukan pukul setengah 6 pagi, Keyana sedang menata rambutnya di depan meja rias sambil menunggu bundanya yang sedang membuat sarapan untuk keluarganya.

    Ah tidak, lebih tepatnya hanya untuk dirinya dan bundanya saja karena ayahnya sedang sibuk bekerja di luar kota dan jarang berada dirumah dan Keyana adalah anak tunggal.

"Keyanaa..sini turun. Sarapannya udah siap nih." Teriak Gina, bunda Keyana dari ruang makan.

"Iyaa bun, ini key turun.." Sahut keyana sambil membawa tasnya lalu berjalan menghampiri bundanya di ruang makan.

"Ayah kapan pulang bun?" Keyana bertanya lalu mendudukan dirinya dikursi samping Gina.

"Katanya sebentar lagi key." Jawab Gina sambil menatap putri semata wayangnya.

"tapi seminggu yang lalu juga ayah bilang nya gitu." Keyana memasang muka murung sambil menyuapkan nasi goreng buatan bunda nya ke dalam mulut.

"Yaa mungkin kerjaan ayah kamu ga bisa di ditinggal, jadi belum bisa pulang." Gina tersenyum lembut pada putrinya memberi pengertian.

"Yaudah deh, Key berangkat dulu ya bun. Abang ojeknya udah di depan." Keyana berdiri membawa tasnya lalu mencium tangan dan pipi Gina. Lalu memakai sepatunya.

"Key pamit, assalamualaikum." Salam Keyana sambil tersenyum kepada bundanya.

"Walaikumsalam, ati ati." Jawab Gina sambil melambaikan tangannya.

***

     Pagi ini suasana kelas XI IPA 2 sangat ricuh di karenakan mereka lupa mengerjakan tugas biologi dari pa Yuda, ditambah pelajaran itu ada di jam pertama pembelajaran hari ini.

    Habis sudah jika pa Yuda menguhukum mereka untuk lari dilapangan 20 putaran seperti minggu kemarin.

"Eh Key, lu udah ngerjain tugas biologi belom? Gua liat dong, gua ga mau lari nih." Pinta Riska, salah satu sahabat Keyana di kelas.

"Tuhh minta sama Bella, buku gua lagi di pinjem sama dia." Jawab Keyana sambil menunjuk Bella yang juga sahabat sekaligus chairmate nya.

"Wah bagi bagi dong bel, gua kan juga belom." Riska langsung menarik buku Keyana dari Bella, membuat Bella emosi karena ia belum selesai menyalin jawaban Keyana.

"Jangan di bawa kambing, gua belom selesai ngisi ini." Teriak Bella tepat dikuping Riska.

"Berisik ih, bisa ga si sehari aja kalian ga ribut?" Ucap Lili yang merasa terganggu oleh teriakan Riska dan Bella. Lili hampir sama dengan Keyana, ia rajin bedanya Lili kalem dan Keyana tidak.

***

KRIIINGGG !

     Suara bel istirahat pun berbunyi, para siswa pun berlomba lomba sampai kekantin agar tidak mengantri terlalu lama karena perut mereka sudah berteriak minta di isi.

    Berbeda dengan Keyana, dirinya saat ini justru sedang berada di perpustakaan untuk meminjam beberapa buku sejarah.

     Besok dikelasnya akan ada ulangan harian sejarah, ada banyak materi yang harus ia pelajari dan beberapa tanggal tanggal penting yang harus ia hapalkan agar besok ia dapat mengerjakan ulangan harian dengan mudah.

     Sekarang dirinya sedang mencari buku buku yang sekiranya bersangkutan dengan materi yang akan keluar di ulangan besok. Saat ia akan mengambil salah satu buku—

"Gua duluan yang dapet, jadi buku ini milik gua." Kata seorang laki laki yang mengambil buku tersebut.

Saat Keyana menoleh kebelakangan, ternyata lagi lagi Nathan yang mengganggunya. Tidak bisakah sehari saja Keyana bisa bebas dari gangguan Nathan?

"Lu lagi! Balikin ga buku nya, itu bahan belajar gua buat besok!" Teriak Keyana frustasi sambil menatap tajam kearah Nathan.

"Siapa cepat dia dapat lah, gua juga mau belajar kali emang lu doang." Jawab Nathan dengan santai nya dan duduk di salah satu bangku perpustakaan meninggalkan Keyana yang sedang marah karenanya.

"Kalo lu mau nih buku sini lah apalin disini aja, gua juga mau belajar. Kalo gamau yaudah." Lanjutnya lalu membaca setiap materi di buku itu

     Keyana masih diam di tempat nya, memandang Nathan dengan tatapan tidak percaya. Sejak kapan Nathan mau ke perpus dan membaca buku ditempat ini? Apa karena Nathan sangat suka mengganggu hidup nya sampai ia melakukan hal yang tidak biasa ia lakukan. Dasar aneh.

"Masih mau diem disitu atau belajar disini? Kalo gamau gua bawa pulang buku nya."

    Diancam seperti itu membuat Keyana langsung mendekati Nathan dan duduk di sebelahnya tanpa menjawab perkataan Nathan dan langsung membaca materi yang ada di buku itu.

     Melihat reaksi Keyana membuat Nathan tersenyum tanda kemenangan. Entahlah ia juga tidak tahu mengapa ia sangat suka mengusili gadis ini, ia juga tidak tahu mengapa ia tidak bisa kalau tidak melihat gadis ini sehari saja.

     Rasanya akan kurang bila ia belum membuat Keyana kesal dan menunjukan wajah cemberut nya yang selalu ia sebut jelek di depan gadis itu tapi jujur saja, sebenarnya Nathan merasa gemas saat melihat Keyana kesal. Pipi chubby dan bibir mungil itu membuat Nathan tidak bosan memandangnya.

Tbc.

================================

Gimana? garing yaa? datar banget kayanya.
Kalo kalian ada kritik maupun saran komen aja yaaa.. biar aku bisa bikin cerita nya jadi seru !
Jangan lupa vote dan komen nyaa~💛

NATHYANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang