ne

287 140 38
                                    

Private Number
Add | Block

Private number

| Hai Mina.

Mina

Siapa? |

Private number

| Aku adalah malaikat
| mautmu.

Mina

Ngaco lo |

Private number

| Tidak percaya eh?

Mina

Kenapa gue harus |
percaya? |

Private number

| Because if you don't
| believe, you will
| regret it.

Mina

Why should I regret it? |

Private number

| Okay if that's what
| you want.

Read
























Ting tung...

Mendengar bel rumahnya berbunyi, kening Mina mengernyit heran.

'Siapakah gerangan yang bertamu ditengah malam seperti ini?'  batin Mina.

Drtt... drtt...

"Siapa sih, ganggu aja dari tadi" gerutu Mina saat mengetahui bahwa yang menelponnya adalah private number.

Klik.

"Lihatlah ke seberang jalan Mina."

Tut... tut...

Karena merasa penasaran, Mina pun menurut. Ia mengalihkan pandangannya ke seberang jalan, dimana ada seseorang dengan perawakan tinggi sedang menatapnya.

Mata Mina membola sempurna kala orang itu mengangkat tangan kanannya dan memperlihatkan sebuah kapak besar. Sebelum pergi menuju sebuah mobil lamborgini hitam yang terparkir tidak jauh dari sana, orang itu sempat mengacungkan jari tengahnya pada Mina.

Setelah melihat kepergian orang itu, Mina  bergegas masuk dan mengunci pintu rumahnya kembali.

Ting!

Private number

| How is Mina?
| Still could not believe
| it?

'Mama, Mina takut.'

Mina

Mau lo apa sih? |

Private number

| YOU DIE MINA.

'Sialan, orang sinting mana lagi ini' umpat Mina.

Mina

Sinting! |
Berenti atau gue laporin |
polisi |

Private number

| Hahaha.
| Just report it.
| I am not afraid.
| But I will make sure that seconds
| your head and body will be separated.

Read.

Mina menghela nafas panjang. Ia menyandarkan tubuhnya pada kepala ranjang. Jari telunjuknya ia letakkan didagu, tanda bahwa ia sedang berfikir.

Berperawakan tinggi, lamborgini, dan tidak takut polisi?

Tiba-tiba dua nama terlintas dalam pikirannya. Tapi tidak mungkinkan jika mereka pelakunya? Tidak mungkin mereka tega melakukan itu pada Mina.

Ya. Tidak mungkin.

Saking lelahnya, Mina sampai tertidur dengan posisi duduk ditepi ranjang. Ia bahkan tidak sadar jika sedari tadi ada yang mengawasinya.

"Sayangnya apa yang ada difikiran lo itu benar, Kang Mina." Orang tersebut menyeringai sebelum pergi menjauhi pekarangan rumah Mina.

TEROR OF DEATH (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang