Tepat pukul sembilan malam, mereka semua mendapat kabar bahwa Yeri telah pergi untuk selamanya. Semuanya shock, mereka tidak menyangka bahwa Yeri akan pergi secepat ini.
Saat Mina hendak menyentuh Yeri, tiba-tiba Mark menarik tangannya kasar. "Jangan sentuh Yeri."
"Tap... tapi kenapa?"
"Lo mau jadi tersangka? Kematian Yeri nggak wajar. Selang pernafasan sama infusnya dicabut, kalo lo sentuh dia, lo akan dituduh sebagai tersangka." Jelas Mark
Mina diam. Ia memandang nanar mayat sahabatnya.
'Yer, maafin gue.'
"Gue yakin, kematian Yeri itu ulah si peneror."
"Mark!" tegur Arin.
Mina tersenyum kecil. "Gue izin keluar sebentar."
Disinilah Mina sekarang, di taman rumah sakit.
"Yer, kenapa harus lo yang pergi sih. Kenapa bukan gue aja" lagi dan lagi Mina menangis.
Ia merasa gagal menjadi sahabat Yeri. Ia merasa gagal karena tidak bisa melindungi Yeri.
"Harusnya gue yang pergi Yer. Harusnya gue yang kalian tangisi sekarang. HARUSNYA GUE YANG MATI, BUKAN LO!!"
"Merasa bersalah eh?"
Mina menoleh. Ia mematung saat mendapati seorang laki-laki berdiri tak jauh dibelakangnya. Matanya membola kala mengetahui bahwa orang tersebut adalah orang yang menerornya malam itu. "Lo!"
"Pembunuh" ucap orang itu dengan penuh peekanan.
"Enggak, gue bukan pembunuh."
"Iya. Kau pembunuh. Kau pembunuh, Kang Mina."
"Enggak! Lo pembunuhnya, lo yang udah bunuh Yeri, bukan gue."
Orang itu terkekeh pelan. Dia maju tiga langkah mendekati Mina. Sedangkan Mina mundur tiga langkah menjauhi orang itu.
'Sial, kenapa disaat kaya gini taman rumah sakit malah sepi sih' batin Mina takut.
"Kemarilah. Apa kau tidak rindu denganku?"
Mina membelalakan matanya terkejut. Tunggu dulu, sepertinya Mina mengenali sosok laki-laki dihadapannya. Dari suaranya, postur tubuhnya, dan logatnya saat berbicara. Ya, Mina mengenal orang ini.
"Mengingatku eh?" tanpa sepengetahuan Mina, orang itu mengeluarkan sebuah pisau dari saku jaketnya. Orang itu juga membuka tudung jaket yang dikenakannya.
"Nggak mungkin." Lirih Mina dengan mata berkaca-kaca.
"Kak, kenapa lo tega?"
"Kau mau tau alasanku membunuh Yeri?"
Mina mendongak, "kenapa harus lo kak?" tanya Mina dengan wajah merah padam.

KAMU SEDANG MEMBACA
TEROR OF DEATH (HIATUS)
Mystery / ThrillerBerawal dari dendam, yang berujung kematian.