Singkat cerita.
Sepulang sekolah Mina, Yeri, Sohye, Tzuyu, Arin, Chaeyoung, Dino, Mark, Changbin, Jihoon, Rocky, dan Lucas berkumpul di kafe dekat sekolah.
Sebenarnya Mina sempat menolak, namun Sohye terus memaksanya. Alhasil disinilah ia sekarang, duduk diantara Sohye dan Yeri.
"Pesen aja sesuka kalian, gue yang bayar." Ucap Changbin.
Yang lain mengangguk dengan mata berbinar tak terkecuali Mina yang tadi sempat merengut. "NGGAK SIA-SIA GUE MUNGUT LO JADI TEMEN BIN."
Mark menoleh dengan alis terangkat. "Bukannya kebalik? Yang ada Changbin yang mungut lo jadi temen."
Lucas mendengus. "Sembarangan! Kalo nggak ada gue juga kita nggak akan bisa kumpul kaya gini."
"Iya juga sih. Kalo nggak ada Lucas mana bisa kita sahabatan gini." Mendengar ucapan Jihoon, Lucas menepuk dadanya bangga.
"Gue jadi inget perjuangan Lucas buat ngajak Changbin sama Sohye gabung sama kita."
"Annjirlah gue sampe ngabisin waktu satu bulan biar mereka mau gabung sama kita."
Setelahnya mereka tertawa kala mengingat perjuangan Lucas saat itu. Lucas sampai rela menjadi anak baik atau istilahnya goodboy demi Sohye dan Changbin. Dan menurut Lucas itu adalah pengalaman terburuknya. Hell, menjadi pendiam selama satu bulan itu sungguh menyiksa bagi Lucas yang hiperaktif.
"Min, hp lo bunyi tuh" ucap Yeri.
Mina menoleh dan tersenyum canggung, "ah iya."
Private number
| Enjoy your time huh?
Mina
Bukan urusan lo. |
Private number
| Sekarang kamu boleh saja
| tertawa bersama mereka.
| But after this, they will cry to
| see you covered in blood.DEG
Mina mematung membaca pesan tersebut. Apa-apaan ini? Dirinya bersimbah darah?
BRAK...
Semuanya, termasuk Mina terlonjak kaget kala Yeri menggebrak meja kafe. Untung saja sekarang sedang sepi.
"Kerasukan lo?" sungut Chaeyoung.
"Lo... kenapa Yer?" tanya Mina ragu.
"Seharusnya gue yang tanya itu sama lo. Lo kenapa? KENAPA NGGAK CERITA SAMA GUE KALO LO DITEROR!!"
Mina melebarkan matanya terkejut, begitu juga yang lain.
'Mati gue' batin Mina.
"Yer__"
"GUE TAU LO MARAH SAMA GUE MIN, TAPI SEENGGAKNYA LO CERITA KE MEREKA. BIAR MEREKA BISA BANTU LO."
Nafas Yeri mulai tak beraturan. Matanya memerah menahan tangis.
"Kenapa lo nggak cerita?" tanya Sohye dengan lembut.
Meski hanya berselisih beberapa bulan saja, namun Mina sudah Sohye anggap sebagai adiknya sendiri.
"Maaf, gue cuma nggak mau kalian terlibat dalam masalah gue. Gue nggak mau kalian kenapa-napa"
Mina menangis, Sohye dan Yeri yang berada disamping Mina pun segera memeluknya.
"Maaf" bisik Yeri yang masih dapat didengar oleh Mina.
"Min, boleh gue liat isi pesannya?" pinta Jihoon.
Mina menggeleng sebagai jawaban. Percuma, Jihoon dan yang lainnya tidak akan mendapatkan apa-apa.
"Percuma Hoon, pesannya pasti udah ditarik."
"Sejak kapan?" tanya Changbin.
Meskipun pertanyaanya singkat dan terkesan tidak peduli, namun sebenarnya ia juga khawatir pada Mina.
"Tadi malem." Refleks Yeri melepaskan pelukannya dari Mina. " Tadi malem? " ulangnya.
"Iya. Tadi malem dia ngirimin gue pesan, katanya dia pengen gue mati. Dia juga sempet dateng ke rumah gue, tapi dia cuma berdiri diseberang jalan. Dan... dan dia... dia bawa kapak."
Semuanya membelalak, tidak percaya dengan apa yang mereka dengar. "Tapi dia nggak ngapa-ngapin lo kan?"
Mina tersenyum kemudian menggeleng.
"Kita harus lapor polisi."
"Jangan!"
Tzuyu mengernyit heran, "kok jangan sih Min?"
"Percuma Tzu. Dia bilang, dia nggak takut sama polisi."
Hening.
Tak lama kemudian pesanan mereka datang. Mina pun menyuruh teman-temannya agar tidak membahas masalah tadi.
"Ayo gue anter pulang" ajak Dino.
Mereka sudah selesai makan beberapa menit yang lalu. Dan sekarang mereka sedang berjalan menuju parkiran sekolah untuk mengambil motor masing-masing. Kecuali Changbin yang membawa mobil lamborgini.
"Nggak usah Din, lagian rumah gue kan deket" tolak Mina.
"Min, lo itu masih dalam masa peneroran. Nggak baik kalo lo pulang sendirian sore-sore gini, mending lo balik bareng Dino aja" usul Yeri.
Ya, setelah kejadian tadi, mereka berdua pun akhirnya berbaikan.
"Yauda deh."
Saat mereka akan menyebrang jalan, dari arah berlawanan tampak sebuah mobil yang melaju kencang, dan mobil itu mengarah pada
"MINA AWAS!!!"
BRAK
"YERIIIII"
Menemukan sesuatu?

KAMU SEDANG MEMBACA
TEROR OF DEATH (HIATUS)
Mystery / ThrillerBerawal dari dendam, yang berujung kematian.