"Yerin!", teriak Mama Jung frustasi. Wanita paruh baya itu membuka kasar pintu kamar anak gadis satu-satunya yang ada di lantai dua. Pintu dua daun itu menimbulkan suara yg cukup keras. Atau setidaknya cukup untuk mengejutkan gadis berkuncir kuda yang sedang asik dengan laptopnya. Kekesalan ibu dua anak itu semakin bertambah ketika melihat Jung Yerin, anak gadisnya itu dengan santai menari-nari dengan kepala dan badan yang meliuk-liuk seperti ulat. Ditambah lagi suara cemprengnya seakan memenuhi ruangan yang lebih mirip kapal pecah itu.
Mama Jung melangkah lebar-lebar menuju ranjang. Jangan salah paham, ia sama sekali tidak berniat untuk menggeplak bokong putrinya yang bahkan lebih tepos dari papan triplek itu. Tentu saja, karna telapak tangannya akan berdenyut setelah melakukannya. Memang benar, memukul bokong Yerin hampir sama seperti memukul kayu balok, keras dan tentu saja menyakitkan. Lagipula, Yerin pasti mengatakan 'Ma, mukulnya pake sapu apa kemoceng, bisa nggak sih?. Tangan Mama lembek banget. Geli tau". Ya, pasti seperti itu.
Oleh karena itu, Mama Jung lebih memilih melepas paksa sepasang headset yang menyumpal telinga Yerin dan langsung menutup laptop yang layarnya sedang memutar sebuah video musik itu. Yerin seketika terkejut melihat laptopnya yang ditutup tiba-tiba. Bisa rusak tau!, teriaknya dalam hati.
"Mama!", protes Yerin tidak suka. Ia langsung menoleh dan menatap jengkel Mamanya yang sudah memasang wajah marah. "Mama mau tanya, anak gadis mana jam segini teriak-teriak kesetanan, hah?", tanya Mama Yerin dengan napasnya yg memburu. Ia mengambil jam weker Yerin di meja belajar dan menunjukkan kalau sekarang sudah pukul 10 malam.
Yerin speechless. Mamanya ini seperti tidak tahu saja. "Ya ampun Ma, di rumah kan cuma ada Mama sama Bang Hoseok. Udah biasa kali denger Yerin teriak-teriak", sergah Yerin yang semakin membuat mamanya kehilangan kesabaran. Seketika saja, gadis berusia 18 tahun itu mendapat beberapa pukulan di bahunya. Ia menjerit kesakitan dan segera melompat dari ranjang untuk menghindari pukulan maut ibunya itu. "Ya ampun Mama! Itu sendal lho! Sakit tau!". Yerin mengelus-elus bahunya yang berdenyut. Mama nya tega sekali menggunakan sendal terapi itu untuk memukulnya
"Kamu nggak malu sama tetangga?!", teriak Mama Jung pada akhirnya. Mau ditaruh dimana wajahnya kalau anak gadis satu-satunya itu ketahuan bersikap bar-bar. Duh.
"Tetangga kita kan cuma keluarganya Taehyung. Mama lupa?"
💜💜💜
Jadi, itulah secuil cerita unik dan sedikit menyentil ginjal dari tokoh utama kita.
Iya, namanya Jung Yerin. Gadis labil yang sekarang sedang menempuh pendidikan tahun terakhirnya di SMA paling bergengsi di ibu kota. Yerin tidak terlalu pintar, tidak terlalu cantik, dan tidak terlalu terkenal. Tapi Yerin punya banyak teman, termasuk Irene dan Taehyung si primadona sekolah, Joy dan Sungjae si makhluk paling unik dan aneh, juga satpam dan tukang sapu. Yerin bahkan menyapa kucing atau hewan-hewan yang berkeliaran di sekitar sekolahnya. Ya, seluas itulah zona pertemanan Yerin.
Yerin tinggal di daerah elit yang tidak jauh dari sekolahnya. Ya, bisa dibilang Yerin ini anak orang kaya. Ia punya satu ibu, satu ayah, satu kakak, dan satu tetangga. Ayah dan ibu Yerin adalah Tuan dan Nyonya Jung. Kakak Yerin laki-laki, namanya Jung Hoseok, sekarang sedang kuliah di Universitas terbaik dengan nilai terbaik pula. Mereka terpaut umur 5 tahun. Walaupun sama bobroknya, tapi bisa dibilang Hoseok ini lebih membanggakan daripada Yerin.
Soal tetangga, sebenarnya ada sekitar 10 kepala keluarga yang tinggal di komplek perumahan yang sama dengan keluarga Jung, tapi hanya satu rumah yang jaraknya dekat dengan rumah Yerin, hanya berbatas pagar besi yang tidak terlalu tinggi. Ya, itu rumah Taehyung, sahabat Yerin yang tampannya seperti idola-idola Kpop favoritenya.
Satu fakta yang sangat perlu untuk diketahui, Yerin adalah seorang Kpopers garis keras. Dia adalah penggemar yang sangat loyal dan rela melakukan apapun untuk mendukung idolanya. Termasuk memborong semua versi album dan lightstick official. Ia juga selalu berada di barisan terdepan saat konser atau fanmeeting berlangsung. Sayangnya, Yerin masih sekolah, jadi ia tidak bisa menjadi admin fanbase-fanbase besar.
Jadi, nilai moralnya adalah, aku, kamu, dan kita semua Kpopers modal kuota, dilarang bertindak seperti Jung Yerin yang notabenya adalah Kpopers tingkat sultan.
Sekian. Terima sembako.
💜💜💜
Oke, kita lanjutkan kapan-kapan. See yaaaa! Muah😘
