U

375 41 6
                                    

Kang Daniel

Kang Daniel

Kang Daniel

"Lo pacaran sama Daniel?"

Yerin menoleh malas ke arah Hoseok yang berjongkok di belakangnya, mencoba mengintip apa yang sedang ia lakukan.

Posisi Yerin saat ini sedang rebahan di karpet beludru yang ada di kamarnya, ditemani beberapa lembar kertas putih-yang tak lagi bersih- juga alat tulis warna-warni yang berserakan.

Meskipun jauh dari kesan rapi, tapi Yerin sangat suka keadaan kamarnya yang seperti ini. Tanpa suara game, teriakan heboh, ataupun jejak kaki Hoseok. Hanya dipenuhi oleh barang-barang yang Yerin kehendaki saja.

Tapi sungguh sayang, entah kenapa Jung Hoseok yang berlumuran najis itu bisa tiba-tiba muncul di kamarnya yang suci ini. Padahal ini hari libur. Hari libur bagi Hoseok untuk mengunjungi kamar Yerin.

"Haha. Nggak mungkin kan ya", tawa hambar Hoseok dan tamparan tangan besarnya di pundak Yerin membuat suasana hati gadis itu jadi lebih buruk.

"Bacot. Pergi gak lo", usir Yerin tanpa menatap wajah kakaknya itu. Malas sekali rasanya kalau ia harus berurusan dengan sifat kekanak-kanakan Hoseok. Moodnya sedang tidak baik dan dia tidak boleh memperburuknya.

Biarkan Hoseok, untuk kali ini saja.

"Emang Daniel udah-"

Oh tidak.

Tidak sekarang.

"Bang", Yerin menyahut cepat. Ia menghentakkan pena ungu di tangannya dan mendudukkan diri.

"Gue lagi nggak mau bahas apa-apa", katanya masih membelakangi Hoseok. Ia lalu berdiri dan berniat keluar kamar. Entah kemana tujuannya, tapi mungkin ia akan pergi ke dapur dan mengambil segelas air dingin.

Seluruh tubuhnya panas dan Hoseok  adalah orang yang sudah membakarnya.

"Eiii mau kemana? Gue kepo. Yerin!"
Hoseok mencebikkan bibir, adiknya itu menutup telinga dan tetap berjalan keluar kamar.

Untung saja hari ini tingkat kesabarannya masih penuh. Kalau tidak, ia pasti sudah melempar sesuatu-entah itu bantal guling, boneka, atau bahkan remote tv- ke arah Yerin yang menyebalkan itu.

Hoseok menghela napas.

Memang sejak dua hari lalu Yerin bertingkah aneh dan yah, sedikit pendiam. Pagi ini saja dia tidak bertengkar dengan Yerin seperti hari-hari biasanya.

Yerin juga mau saja diantar sekolah olehnya tanpa ada sesi cekcok dan adu mulut diantara mereka. Benar-benar bukan Jung Yerin yang Jung Hoseok kenal.

"Dasar labil", gerutu Hoseok sambil mengambil kertas-kertas A4 yang berserakan di hadapannya. Ada beberapa yang masih bersih, tapi ada lebih banyak kertas dengan coretan-coretan abstrak yang sama sekali tidak estetik.

Sepertinya Yerin hanya menggambar anak-anak bebek yang ditimpa-timpa menggunakan pena warna-warni.

Dan juga, Kang Daniel.

Yerin beberapa kali menuliskan nama Daniel dalam bentuk Hangul. Entah apa maksudnya, tapi tidak diragukan lagi kalau Hoseok benar-benar pusing karena tulisan berlekuk-lekuk itu.

Oh. Tapi baguslah, setidaknya Yerin tidak menuliskan nama bias-biasnya di kopelan-kopelan yang menempel di sepanjang lantai kamar. Atau berteriak kesetanan di depan laptop.

Hoseok menggeleng cepat.
Oh tidak, demi apapun. Hoseok lebih suka Yerin yang mendengarkan lagu-lagu mellow seperti dua hari terakhir ini daripada melihat oppa-oppa nya yang selalu tampil hot di berbagai acara musik.

YERIN! [KTH-JYR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang