N

308 50 7
                                    

Suasana rumah keluarga Kim masih saja terlihat ramai walaupun waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam.

Di ruang tamu, ada lima orang laki-laki yang sedang mengobrol santai, dua diantaranya-yang sudah berumur setengah abad- asik mengobrolkan peluang bisnis mereka. Sedangkan tiga sisanya hanya berbagi cerita tentang kesibukan masing-masing.

Terlepas dari bincang-bincang dan kegiatan ringan itu, di dapur, istri-istri mereka terlihat sibuk menyiapkan makan malam, menata peralatan makan juga menu-menu yang akan disajikan di meja jati berbentuk persegi panjang itu.

Oh, tentu saja, tanpa menghilangkan sesi mengobrol khas ala ibu-ibu rumpi.

Semua yang bernaung di rumah itu malam ini, sedang bersuka cita. Hati mereka penuh kegembiraan karena menyambut usia tujuh bulan kandungan menantu pertama keluarga Kim, Kim Sojung.

Ya, semuanya. Setiap hal terkecil hingga sudut-sudut rumah itu, semuanya memancarkan aura yang sama.

Satu-satunya orang yang tidak ikut bercengkrama bersama mereka hanyalah Yerin. Tanpa menghilangkan sedikitpun kegembiraan, gadis muda itu saat ini sedang mencoba untuk menidurkan Sejin di gendongannya. Ia berusaha menikmati waktunya menjadi seorang pengasuh anak kecil.

Sejujurnya, Yerin tidak tau cara bagaimana menidurkan anak-anak. Apakah harus memeluknya di ranjang? Atau dengan menyanyikannya lagu nina bobo?.

Oh tidak semudah itu fergusooo...

Yerin menggeleng cepat, dia yakin 99,9 persen itu tidak akan berhasil. Menidurkan anak kecil sepertinya memang tak semudah mencuci tangan dengan sabun.

Akhirnya, Yerin hanya menimang-nimang, kemudian menepuk-nepuk pelan punggung Sejin. Well, Yerin mengakui kalau dia bahagia, bahkan tanpa sadar kakinya melangkah sampai ke balkon rumah Taehyung.

Ternyata menidurkan anak kecil tidak sesulit yang ia pikirkan. Buktinya saja Sejin sudah tertidur dalam waktu kurang dari 15 menit.

Entahlah.

Rasanya sangat menyenangkan sampai-sampai Yerin ingin punya anak juga. Hehe😄

"Pagi bisa puas cium pipi", Yerin menekan lemput pipi Sejin.

"Siang sampai malam bisa main sepuasnyaaaa", lanjut Yerin sambil memeluk gemas tubuh kecil di gendongannya itu.

"Duhh senangnya", gumamnya ceria. Angan-angannya mulai melayang terlalu jauh. Pasti akan sangat menyenangkan kalau anaknya nanti-ah tidak- anaknya dan Daniel nanti akan memiliki rupa seperti Sejin, tampan dan menggemaskan.

Hm. Anak perempuan juga tidak masalah. Dia pasti can-

"Lo ngga turun?", oh itu Taehyung, orang yang baru saja menghancurkan bayang-bayang indah Yerin.

"Bentar. Sejin baru tidur"

"Sini. Gue aja yang bawa ke kamar", kata Taehyung sambil berusaha mengambil Sejin dari gendongan Yerin.

"Yaudah", kata Yerin setengah hati. Ia memberikan Sejin dan membiarkan Taehyung membawanya pergi ke kamar. Sungguh, hatinya seperti terganjal sesuatu.

Mungkinkah itu kerikil?

"Tae", Taehyung berbalik dan menemukan Yerin berjalan ke arahnya.

"Bentar ya, sekali lagi", kata Yerin sebelum mengecup kedua pipi Sejin.

Taehyung melongo. Sebegitu candu kah Yerin dengan pipi Sejin?. Taehyung bahkan sudah menyaksikan adegan cium pipi itu lebih dari satu jam yang lalu.

Wah, Yerin benar-benar berbahaya.
Tapi tidak ada salahnya kan kalau sesekali mengerjai orang aneh seperti Yerin?

Oh, tentu saja, selama itu tidak ada undang-undangnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

YERIN! [KTH-JYR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang