PŁAY and BAĐ | Polos

1K 124 17
                                    

PŁAY and BAĐ

"UNTUNG gue masih waras, mungkin kalau gue udah gak waras.. Gue udah nyium bibir lo, Eunha."

"Hah? Jungkook bilang apa!?"

"Eh? Enggak, never mind."

Eunha menggigit bibirnya dengan sangat kuat, ia masih merasa jengkel akan hal yang Jungkook perbuat padanya.

"Jungkook apa-apaan sih, main cium pipi orang sembarangan!" protes Eunha dengan raut wajah yang memerah.

"Masih kesel sama yang tadi?"

"Sorry, tadi gue cuman niat mau bantuin lo," jelas Jungkook.

"Yang penting kan gue gak rebut ciuman pertama lo." tambahnya.

"Argh! Terserah!"

"Ya Tuhan.. Mimpi apa Eunha semalam, sampai bisa bertemu sama lelaki so akrab ini?" batin Eunha meratapi nasib yang buruk baginya.

"Oh iya Eunha,"

"Mau kemana? Sekolah atau rumah lo?"

"Ya sekolah lah, kamu pikir kita mau bolos!"

"Udah bolos kali, liat deh jam berapa sekarang."

Refleks Eunha mengangkat tangannya dan menatapnya.

"Hehehe.. Putih ya." bangga Eunha asal ceplos.

"Lo polos amat sih? Mau liat jam atau warna kulit lo!?" ketus Jungkook sebal.

"Eunha lupa, Eunha gak punya jam tangan." ucap gadis itu miris.

"Alah, ya udah tugas gue nambah tuh."

"Emang tugasnya Jungkook apa?" tanya Eunha polos.

"Ngebahagiain lo lah." Jungkook tersenyum singkat.

"Kenapa harus Jungkook yang tugasnya ngebahagian Eunha?" Eunha mulai menatap Jungkook serius.

"Gue kan jodol lo, gue sayang sama lo."

•••

"Ini rumah lo?" tanya Jungkook yang sedang berdiri didepan gerbang pintu rumah gadis polos itu.

"Iya, kenapa?"

"Gede juga ya, masa jam tangan aja gak kebeli," cibir Jungkook menatap sinis gadis disampingnya.

"Ihh.. Itu kan cuman rumah, gak tau kalau isinya gimana." jujur Eunha yang semakin polos.

"Masa?"

"Iya!" Eunha mulai membuka gerbang dan memasuki halaman rumahnya tanpa mengajak Jungkook.

"Gue gak disuruh masuk dulu?" ternyata Jungkook mulai kelelahan harus terus berdiri tegak sendirian bagaikan patung pahlawan kemerdekaan Indonesia. Yang nyatanya Eunha itu sudah masuk terlebih dahulu tanpa mengajaknya.

"Harus ya? Eunha gak mau!" tolak Eunha acuh tak acuh.

"Dasar lo, please."

"Enggak! Eunha gak mau kala-"

"Eunha!?" potong seorang wanita paruh baya yang menghampiri mereka yang sedang berdebat didepan rumah orang. Tapi kan rumah Eunha?. Tau ah.

"Mama?"

"Kamu pulang secepat ini?" tanya sosok yang Eunha juluki Mama itu.

"Yah tadi Eunha bolos." jawab Eunha polos tanpa beban.

PŁAY and BAĐTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang