Part 3

1.8K 112 21
                                    

Kalo ada typo tandain!

Vote dan Komen.

Dari kejauhan Aldy menatap kekasihnya yang sedang mengikuti pelajaran olahraga. Sudah genap dua Minggu Salsha menjadi siswa resmi di SMA ini.

Entah kenapa Aldy merasa jika kekasihnya terlihat semakin cantik. Salsha mengikat rambutnya asal-asalan hingga meninggalkan beberapa helai rambut diwajahnya.

"Diliatin mulu," celetukan Niko membuat Aldy menoleh.

"Takut aja kalo sampe ilang." Jawab Aldy enteng.

Niko terkekeh, "Lo kira adik gue ikan apa! Kalo gak diliatin nanti bisa ilang, dimakan kucing." Ucapnya.

Aldy mengedikan bahunya acuh lalu kembali menatap kebawah, dimana ada kekasihnya. Memang kelas Aldy berada dilantai dua, sedangkan kelas Salsha dilantai satu.

"Tuh kan! Gue bilang juga apa, kalo gak diliatin pasti dimakan sama kucing garong!" Decak Aldy kesal.

Bagaimana dia tidak kesal saat kekasihnya dengan santainya duduk di kursi bawah pohon bersama dengan seorang laki-laki yang Aldy yakini adalah teman satu kelas Salsha, karena cowok itu juga memakai baju olahraga.

Niko tertawa, "Lo tau kan kalo adek gue itu sejenis ikan Koi yang harganya bisa miliyaran itu. Jadi hati-hati aja kalo ada kucing-kucing yang udah mendekat pasti langsung disantap."

Mata Aldy menajam saat melihat Salsha justru tertawa lepas dengan cowok itu. Memang tidak hanya berdua saja, disana ada tiga orang cewek dan dua orang cowok. Tapi yang namanya pecemburu, mau ada sepuluh orang pun pasti dia akan cemburu.

Aldy memutuskan untuk turun dan berjalan menuju Salsha. Kelasnya memang tengah kosong, dikarenakan gurunya tidak hadir.

"Olahraga ya olahraga aja, gak usah bercanda sama cewek orang."

Lima orang yang duduk dibawah pohon itu sontak menoleh dan mendongak menatap Aldy.

"Maksudnya kak?" Tanya cewek berambut sebahu.

"Tuh cowok ngapain duduk deket-deket sama cewek gue? Mau ngambil kesempatan dalam kesempitan?! Inget boy dia pacar gue." Jawab Aldy sambil menarik tangan Salsha untuk berdiri.

Salsha yang sudah ditarik oleh Aldy hanya mampu mengikuti langkah lebar kekasihnya.

Dan ternyata Aldy membawa Salsha ke taman belakang sekolah, yang baru kali ini Salsha kunjungi.

"Kamu apaan sih!" Decak Salsha saat mereka sampai di taman.

"Kamu kenapa diem aja waktu dia deketin kamu?" Tanya Aldy sengit.

"Ya ampun kak, dia cuma temen sekelas aku, masa aku gak boleh deket sama dia sih? Ntar kalo aku dikiranya sombong gimana!" Jawab Salsha sabar.

Salsha itu orangnya sabar banget kok. Buktinya satu tahun ini dia sabar ngadepin segala sifat menyebalkan Aldy. Kalo dia gak sabar pasti sekarang mereka udah gak bareng-bareng lagi.

"Boleh temenan, emang aku pernah bilang kamu gak boleh temenan sama cowok?" Tanya aldy.

"Kata kamu gak boleh deket sama cowok." Jawab Salsha.

"Boleh aja kamu temenan sama siapa pun, tapi jangan terlalu deket sayang! Karena rasa nyaman itu bisa tumbuh seiring berjalannya waktu. Aku gak akan rela kalo ada cowok lain yang nyaman waktu deket sama kamu. Cukup aku aja!" Ucap Aldy tegas namun matanya menatap Salsha dengan lembut.

Salsha diam saja tidak mau menyahuti ucapan Aldy, karena dia tau pasti kekasihnya itu akan kembali mengomel.

"Dulu kita juga cuma temen kan? Terus deket dan akhirnya saling nyaman. Aku cuma gak mau hal itu terulang lagi antara kamu sama cowok lain." Sambung Aldy.

Ketua Osis • ALSHA •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang