Married Friend 9

445 20 0
                                    


Saga memarkirkan motornya dekat motor Tian. Ara turun dari motor Saga, mendekatkan diri pada cowok itu agar membantunya melepaskan helm.

"Manja banget." Walaupun begitu, Saga tetap menuruti keinginan Ara.
Setelah lepas, Saga langsung mengacak rambut Ara gemas.

Saga terkekeh melihat Ara yang kini menatapnya kesal. "Gemesin banget sih lo Ra."

"Saga! Tuh kan, rambut gue berantakan lagi." Ara menepis tangan Saga, lalu kembali merapihkan rambutnya.

"Tadi bunda nelpon apa?." Tanya Ara mengingat pagi tadi Citra menelpon Saga.

Saga menyimpan helm Ara di spion kanan, lalu mencondongkan tubuhnya ke depan agar lebih dekat dengan wajah Ara. "Kata bunda mau punya anak berapa." jawab Saga lempeng.

Ara terbelalak, yang selanjutnya memukul lengan Saga. "Orang gila! Mimpi aja lo sana!." Umpat Ara seraya berjalan menjauh, mengabaikan tawa Saga yang terdengar begitu menyebalkan.

"Iya, I love you to Ara sayang." Teriak Saga tanpa malu disisa tawanya.

Ara meniup napas ke atas, membuat poninya berterbangan. Lalu berbalik menatap Saga kesal seraya mengepalkan tangannya ke udara.

Saga terkekeh, lalu turun dari motor tergesa-gesa menyusul Ara.

"Ck, berat." Eluh Ara saat Saga merangkul pundaknya.

"Gue pulang malem ya Ra, pintu kunci aja." Ujar Saga membuat Ara menghentikan langkahnya.

"Mau kemana?." Ara menepis tangan Saga pelan.

Saga menggaruk tengkuknya, mencoba memikirkan jawaban yang pas untuk Ara.

"Gue.. ada janji sama Uke." Jawab Saga pelan dan hati-hati.

"Oh." Sahut Ara cuek, lalu kembali berjalan meninggalkan Saga. TOLONG INI ARA KENAPA?. Mendengar namanya saja Ara tidak senang. Dan ya, Ara memang tidak senang. Memangnya harus selama itu ya, berduaan dengan Uke.

"Ko oh doang sih Ra." Saga kembali berjalan di sisi Ara. Kembali merangkul Ara, namun gadis itu dengan cepat menepisnya pelan.

Ara melirik Saga sebentar, "Terus? Gue harus bilang apa?."

"Ya, lo ijinin gak?." Bego lo Ga kenapa harus nanya sih!. Saga menggaruk pipi kanannya, lalu kembali melanjutkan ucapannya. "Sebenarnya gue males sih Ra, secara kan gue gak pernah suka sama tu cewek. Makanya gue ajak di jalan sekarang, mau gue putusin."

Saga membuang nafas berat saaat melihat Ara yang terlihat tidak peduli. Bukannya menyahut, Ara malah berlari masuk ke kelas menghampiri Auris dan Tian.

Saga berdecak, lalu ikut berjalan masuk ke dalam kelas. Ia menaruh tasnya di sembarang tempat, lalu berjalan ke arah bangku Dipo.

"Wasap bro." Dipo yang tengah duduk berjongkok di kursi seraya memasukan kacang ke dalam mulutnya, kini berdiri bertos ala jantan dengan Saga.

Saga duduk di sebelah Dipo, "Si Fian mana?." Tanya Saga ikut mencomot kacang yang Dipo makan.

"Noh." Dipo menunjuk Fian yang baru saja datang.

"Pagi-pagi udah ngantuk aja lo. Heran gue." Saga melempar kacang ke kepala Fian yang datang-datang langsung menidurkan kepalanya di meja.

"Diem ah, ngantuk gue." Fian melemparkan kembali kacang yang menimpuk kepalanya dengan kesal.

"Ga, kemarin gue liat si Uke dianterin sama Rian." Tian berjalan ke arah Saga dan Dipo, lalu duduk di samping Fian.

"Lo udah putus?."

Married FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang