BAB 33. Bertemu denganmu Membuatku sakit

5.6K 247 18
                                    

Hai..Hai... Maaffffff ya baru up... Kan aku bilang kemarin lagi repot.. Dan baru sekarang lenggangnya..

Oh ya ada kabar baik heee...

Kabar baiknya mungkin beberapa hari ini aku akan up lebih dari satu buat selesaikan cerita Bianca ini.

Mungkin awal bulan depan cerita WM akan pindah lapak ke dreame.com

Jadi kalau kalian yang belum follow akun dreame aku, yuk segera di follow agar tidak ketinggalan cerita-cerita aku disana... Heeee

Happy Reading

.

.

Author POV

Senyum merekah Bianca juga tiba-tiba menghilang saat menatap pria itu. Begitu juga dengan pria yang ternyata adalah Willy. Dia terkejut bisa bertemu Bianca di tempat ini. Mereka berdua saling menatap dan terdiam.

"Bii, yuk kita masuk" ajak Icha yang sengaja menarik Bianca masuk ke dalam toko kue.

Tanpa basa-basi Bianca membuang pandangannya dari Willy dan mengikuti Icha masuk ke dalam toko kue. Begitu juga dengan Willy dia melanjutkan langkahnya. Mereka berdua seperti tidak saling mengenal padahal status mereka adalah suami istri yang sah.

Ada perasaan aneh di hati Bianca. Entah kenapa dia ingin sekali menengok kebelakang. Tetapi dia juga ada rasa takut. Selagi Icha memilih kue untuk Jonathan, Bianca tanpa sadar menoleh kebelakang. Kecewa itu yang ada dihatinya saat tak melihat pria yang selama seminggu ini tak pernah dilihatnya.

Bianca memejamkan matanya, dia menggelengkan kepalanya. Bianca menepis perasaannya, tidak mungkin Bianca mengharapkan Willy meminta maaf padanya. Itu mustahil, pria sombong dank eras kepala itu pasti akan tetap pada sikapnya, jadi untuk apa Bianca mengharapkan pria itu. Bianca juga tidak tahu kenapa.

Malam hari Bianca pulang ke rumah orang tuanya. Semenjak dia pergi dari rumah Willy Bianca belum sama sekali menemui kedua orang tuanya. Bianca tidak ingin Mama dan Papa tahu tentang hubungannya dengan Willy yang hancur ini.

Bianca memasang senyum di wajahnya seakan tidak terjadi apapun pada dirinya. Saat memasuki rumah orang tuanya, rumah Nampak sepi. Biasanya Mama dan Papa sering menonton televisi, tetapi televisi mati dan tidak ada orang satupun disana.

Bianca pun melangkah menuju kamar Mama dan Papa. Bianca mengetuk pintu kamar Mama dan tak butuh waktu lama Mama membukakan pintunya dan senang melihat kedatangan Bianca.

"Kamu tidak bilang ingin datang, sayang" ucap Mama memeluk Bianca.

"Jadi kalau aku ingin pulang ke rumah ini aku harus menghubungi Mama dulu" ucap Bianca manja.

"Bukan begitu. Kalau kamu mau datang pasti Mama masak makanan kesukaanmu" ucap Mama.

"Papa mana?" tanya Bianca.

"Ayo masuk, Mama dan Papa lagi packing" ucap Mama mengajak Bianca masuk.

"Packing? Memang Mama dan Papa mau kemana?" tanya Bianca bingung.

"Willy belum kasih tahu kamu?" tanya Mama.

Bianca menggelengkan kepalanya dan duduk dia tas ranjang sambil memperhatikan Papa yang merapikan berkas-berkas kerjaannya.

"Willy ini bagaimana? Istri sendiri tidak diberi tahu" ucap Papa menggelengkan kepalanya.

Sedangkan Bianca mendengar kata 'istri' hanya bisa tersenyum getir. Bagaimana Willy mau bercerita selama seminggu ini saja dia tidak pernah bertemu Willy. Sekalinya bertemu Willy menganggapnya seperti orang tidak kenal.

wedding ManagementTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang