Hari berganti hari, tapi hati ku masih tetap sama. Hancur. Mengurung diri tanpa makanan adalah pekerjaanku sekarang. Memandang wajah mu di handphone ku adalah hal terpenting saat ini. Menatap kekosongan langit langit kamar adalah hobiku yang baru. Omong kosong orang orang diluar pintu kamarku adalah radio otomatis setiap harinya, Berganti ganti suara atau bentakan serta tangisan. Yang jelas ku benci semua ini.
Aku benci dunia yang tidak berpihak kepadaku, ku benci takdir tuhan yang tak adil, ku benci diriku sendiri yang tak mampu membangunkan Rianku. Ku benci tatatapan kasihan orang orang disekitarku. Ku benci hidupku.
Bukankah sudah jelas yang kuinginkan saat ini adalah kematian ku. Aku merasa lelah akan semuanya, sungguh aku sudah tidak sanggup lagi. Tolong bantu aku untuk akhiri semuanya. Bagiku semuanya sudah berakhir.
Tiar Camela

KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Baru Tentang Tiar
Teen FictionSiapa yang tidak mengenalku ? Orang - orang biasa menyebutku, si kasihan. Aku benci tatapan itu. Aku benci orang - orang itu. Aku benci hidup ku. Aku benci menjadi Tiar Camela.