3 - Mulai Dekat

24 3 0
                                    

Dua tahun berlalu,Saat ini Viya berada di kelas 5 SD dan Ravi berada dikelas 6 SD.

Dan semenjak dua tahun itupun mereka tidak pernah menyapa.

Kriiingggg !!!!!!!

Bel pulang sekolah pun berbunyi,seluruh siswa dan siwi berhamburan keluar agar segera pulang kerumah masing-masing.

Tapi,tidak untuk kelas 5 dan 6 mereka di kumpulkan dalam satu ruangan oleh Pak Shaleh Kepala Sekolah mereka.

Para siswa bertanya-tanya,untuk apa mereka dikumpulkan diruang kelas seperti ini. Rianti Sahabat Viya yang berwajah cantik seperti Laudya Chntya Bella,pintar dan seorang primadona sekolah.bertanya pada Viya.

" Kira-kira ada apa ya? Tumben kita dikumpulin gini? "

Viya menoleh kanan kiri,dan menunjuk pada diri sendiri.

" Kamu nanya aku? Terus aku nanya siapa dong? "

Rianti,pun menggenggam kedua tangannya sambil mengertak giginya karena selalu saja Viya membuatnya kesal setiap dia bertanya.namun dengan begitu mereka berdua lebih dekat dibanding ke lima sahabatnya yang lain.

Tak lama Pak Shaleh datang dengan senyuman khas di wajahnya.

Pak shaleh menyampaikan maksud dan tujuannya mengumpulkan siswa siswinya adalah untuk membahas mengenai acara tournament Sepak bola dan Volly di Sekolah lain.

Semua siswa bersorak,karena memang setiap tahunnya selalu di adakan tournament tapi hanya untuk kelas 5 dan kelas 6 saja.

Tapi,saat Viya akan bersorak dan bertepuk tangan,matanya tertuju pada anak laki-laki yang diam-diam menatap nya.

Ravi,Viya pun akhirnya lebih memilih membuang muka acuh dan juteknya,dan lanjut menyimak pembahasan yang di sampaikan Pak Shaleh.

Akhirnya,setelah cukup lama mendengarkan pembahasan tournament sekolah,siswa siswi pun di izin kan pulang.

Viya bergegas memakai sepatu nya yang dia simpan di rak dekat pintu diluar kelas,ia ingin segera pulang,saat viya baru saja melangkah kan kakinya untuk bergegas pulang,ada tangan yang menepuk bahunya.Sontak saja viya langsung membalik kan tubuhnya.

"Viya,ini pulpennya jatuh"

Ya,itu ravi selama dua tahun ini mereka tidak dekat layaknya kakak dan adik kelas,mereka ibarat musuh yang saat bertemu ada saja percekcokan yang terjadi.

Baru saja Viya Akan mengambil pulpen itu,Ravi cepat-cepat menarik pulpen dari tangannya,bermaksud untuk menggoda Viya.

"Tapi sih,kalo emang ga mau di ambil berarti ini buat aku aja ya,rezeki anak shaleh"

Kata ravi sambil melihatkan muka sumringah nya.

Viya memilih membalikkan badan dari pada mengobrol dengan orang itu.



DeviraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang