Hari ini hari minggu,kebiasaan lama setiap weekend viya adalah tidur sampai siang! Atau bahkan mager di kasur dengan menggenggam ponsel ditangannya hanya untuk melihat sosial medianya.
Semenjak Viya berada di kelas 9,dia sangat sibuk terhadap kegiatannya untuk menghadapi ujian nasional yang dua bulan lagi akan datang.
Dia tidak pernah bermain atau berkumpul bersama teman-teman masa kecil nya,karena semua mempunyai kesibukan masing-masing.
Tapi,Yani salah satu sahabat perempuannya tiba-tiba saja menchatt nya lewat whatsapp.
Yani : "Viya malem sibuk ga?"
Yani : "Yusuf mau adain acara masak-masak sama anak-anak"
Yani : "Lo ikut ya,jarang banget kita kumpul"
Yani : "ada ravi juga nanti malam"
Entah kenapa,chatt yani yang terakhir itu membuat viya langsung membangunkan tubuhnya yang sedari tadi hanya tidur saja.
Tanpa berpikir panjang,Viya langsung membalas chatt yani.
Viya : "Seriusan Ravi ikut?"
Viya : "kan dia masih di pesantren?"
Yani : "kata ravi,dia udah ga mondok lagi dia fokus sekolah SMK aja"
Viya : "kok bisa?"
Yani : "ya nanti lo tanya aja malem"
Viya hanya membaca chatt terakhir dari yani.Viya sendiri bingung bagaimana dia bisa seperti ini,ingin tau urusan orang lain,dan orang itu adalah ravi. rasanya ini bukan dirinya.
Malam pun tiba,para sahabat sahabat masa kecil itu pun berkumpul.
Viya awalnya tidak ingin ikut,karena dia canggung bertemu ravi.apalagi mengingat pertemuan terakhir kali dengan ravi,membuatnya malas untuk datang.Tapi,yani terus saja meneleponnya,dan memaksa viya bisa datang ke acara malam ini.atau jika viya tidak datang,maka acara akan di batalkan.
Viya pun datang menghampiri sahabat-sahabatnya itu dirumah yusuf.
Viya hanya memakai piyama berwarna hijau dan rambut di gerai,dia tidak peduli akan penampilannya.karena yang jelas dia sudah datang.
Saat Viya masuk ke halaman rumah yusuf,semua mata tertuju pada nya.
Tidak terkecuali ravi,entah kenapa kedua mata mereka bertemu secara spontan seakan-akan tidak ada hal lain untuk di lihat.Seketika yusuf pun bersuara,bermaksud menyindir.
"Ekhemmm..kacang..kacang..kacangg..banyak orang nihh bukan kacang...!!"
Viya pun menatap yusuf sinis,dan segera berbaur dengan teman-temannya yang lain,tidak ingin terlihat canggung dengan ravi.
Tapi,mama yusuf keluar,mencari viya.
"Viya..!!"
Viya yang sedang asyik bercanda dengan teman-temannya pun menghampiri mama yusuf,bibi nya sendiri.
"Iya bii..."
Viya langsung berdiri menghampiri bibinya.
Bibinya pun memberikan dia kertas dan sejumlah uang.
"Tolong,beliin bahan-bahan yang bibi tulis di warung atas"
Sambil menerima uang dan kertas dari mama yusuf,viya langsung menjawab.
"Bibi,aku takut kalau ke warung atas lampu penerangan jalannya putus"
Mama yusuf tiba-tiba memanggil ravi.
"Ravi !! Tolong antar viya ke warung atas soalnya cuma warung itu yang deket dari sini."
Mata Viya membulat sempurna saat mama yusuf meminta ravi menemaninya.
Sontak saja viya langsung menolak,dan langsung pergi sendiri.
Ravi,diam-diam mengikuti Viya dari belakang.karena dia tau,Viya adalah seorang penakut.
Benar saja,saat sampai di jalan yang gelap tempat penerangan lampu yang sedang putus.Viya malah berdiam seperti patung. Viya tidak melanjutkan langkahnya.
Ravi cepat-cepat menyalakan senter di ponselnya.dan cahaya dari senter itu langsung dia arahkan ke arah viya yang ada di depannya.
Viya langsung menoleh ke belakang melihat siapa yang memberinya cahaya,jujur saja dia kaget,tak menyangka ravi akan mengikutinya dari belakang. viya berusaha bersikap biasa saja saat ravi berjalan mendekatinya.
"Makanya kalau penakut jangan so'- so'an berani.muka udah pucet ketakutan gitu sombong "
Viya tidak terima di katakan penakut,sontak dia langsung menjawab.
"Siapa yang penakut? Bukan takut ya tadi takutnya injek lobang atau apa "
Ravi pun tertawa dan menarik tangan viya agar cepat pergi dan tidak berlama-lama dari tempat itu.
"Udah penakut ngeles terosss"
Ucap ravi yang tetap menarik tangan kanan viya.
Entah,viya merasa seperti ada yang salah.dia merasa hatinya selalu tidak karuan saat bersama ravi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devira
Teen FictionDevira memang seorang gadis keras kepala yang mungkin membuat jengkel banyak orang. Namun,semenjak pertemuannya dengan ravi dia perlahan menjadi wanita yang bertolak belakang dengan sikap nya yang lama. Ravi,Cowok sederhana yang mampu membuatnya ber...