6 - Teman

16 3 0
                                    

Setelah ajang tournament berlalu,akhir-akhir ini ravi selalu bersama dengan sepupu viya yaitu yusuf.

Semenjak tournament yusuf dan ravi menjadi akrab layaknya seseorang yang sudah kenal lama.

Viya yang memang sedari kecil selalu bermain bersama yusuf,awalnya sedikit terganggu dengan kehadiran ravi.

Ya,kalian tau mereka seperti musuh bubuyutan jika mereka bertemu.

Selalu ada saja percekcokan untuk berdebat walaupun hal sepele.Karena watak Viya yang tidak pernah mau mengalah dalam berdebat,membuat ravi selalu senang menggoda viya.

Suatu hari,ravi datang ke rumah viya karena mereka berjanji akan bermain bersama yusuf jam 10 pagi.

"Viya..!!! Viya...!!!"

Teriak ravi di depan rumah viya.

Viya yang masih tertidur pulas,dengan tempat tidur yang masih berantakan,mendengar teriakan ravi diluar rumahnya membuat viya ingin mengumpat orang itu.

Tapi ravi tetap saja memanggil namanya di luar sana.

"Viya..!!! Main gaa..!!! "

Viya menarik selimutnya untuk menutupi tubuhnya,sambil menjawab teriakan ravi.

"Bodo amatt !!!! "

Tapi,Viya langsung mengingat bahwa hari ini dia akan pergi bermain bersama yusuf dan anak laki-laki menyebalkan itu.

Dia pun berlari keluar rumah,dan langsung membuka pintu depan.
Viya melirik kanan dan kiri ravi sudah duluan pergi kerumah yusuf.

Viya langsung bergegas berganti baju tanpa mengingat bahwa dia belum mandi.Viya langsung berlari kerumah yusuf yang berjarak beberapa meter dari rumahnya.

Viya melihat ravi yang keluar dari rumah yusuf.

"Kata mamanya yusuf,yusuf udah main duluan kita nyusul aja."

Kata ravi yang melihat kedatangan viya.viya hanya mengangguk saja dan tidak menjawab.

Mereka berdua pun mencari yusuf yang pergi bermain entah dimana.
Diperjalanan tidak ada yang saling membuka suara,tapi sepanjang jalan ravi tersenyum.karena dia bisa berteman dengan Viya.Gadis yang super duper jutek dan menyebalkan yang dia kenal.

Ravi pun membuka obrolan terlebih dahulu.

"Eh,tau ga? Aku baru punya adik baru loh.namanya seperti nama pemain bola.kamu mau tau ga namanya?"

Viya tidak melirik ataupun menjawab,malah dia menghindar, berjalan mendahului ravi.

Karena terlalu antusias ravi bisa berteman dengan viya,dia bahkan tidak perduli ocehannya tidak di dengar oleh viya.

Hingga viya pun mulai membuka suara.

"Denger-denger,kata temen-temen mu lulus Sd nanti kamu mau di kirim ke pondok pesantren ya?"

Ravi mengangguk,mengiyakan pertanyaan viya.

"Ada yang bilang,kamu dapat surat cinta ya dari cewek?"

Ravi,tertawa sambil menepuk pundak Viya.

"Kata ayahku,anak kecil ga boleh cinta-cintaan,aku juga bingung kenapa mereka mengirim surat-surat itu?"

Jawab ravi sambil terus berjalan.

Viya yang tadinya acuh,perlahan mulai penasaran dengan teman laki-laki menyebalkannya itu.karena ravi selalu banyak di kirim surat cinta oleh perempuan.

Dalam hati,viya bicara

"Padahal,ravi masih anak-anak,bagaimana jika dewasa nanti? Pasti lebih banyak perempuan yang mengiriminya surat cinta seperti itu?"

Viya dan ravi pun lanjut berjalan mencari yusuf,disepanjang jalan mereka semakin akrab layaknya seorang teman.








DeviraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang