MISTERI KELAS SHAROOM

3 0 0
                                    


Suasana pagi di Sekolah Hippelatranz sangat dingin. Sekolah Hippelatranz adalah sekolah yang memiliki dua asrama. Yaitu asrama Tarns untuk siswa laki-laki dan asrama Hippa untuk siswi perempuan. Di kamar asrama Hippa no 101 yang dihuni 3 siswi yaitu Betsy, Marva, dan Mulien.

“Kalian sudah siap?” tanya Marva
“Sebentar.. Aku belum mengambil topiku.. Nah ayo sudah” Betsy
“Ayolah, kita sekarang ada pelajaran Miss. Katie.. Jangan sampai kita telat” ujar Mulien.
Akhirnya mereka pun berangkat menuju kelas Sharoom.

Sesampainya disana mereka tampak lega karena Miss. Katie belum hadir. Mereka pun duduk di bangku masing-masing. Tak lama kemudian Miss. Katie masuk ke kelas itu. Miss. Katie memberikan penjelasan tentang pelajaran Biologi. Saat Miss. Katie tengah menjelaskan tiba-tiba… “Aaaaaaaa!!!” Terdengar jeritan siswi yang duduk di pojok kanan belakang. Anak-anak yang ada di kelas itu pun lalu menghampiri siswi tersebut, juga Miss. Katie.

Ternyata siswi tersebut ada Steffany. Steffany tergeletak tak bernyawa di bangkunya dengan luka seperti tertancap pisau di punggunya. “Ha?! Steffany?! Betsy cepat panggilkan Mr. Jason” teriak Miss. Katie
“Iya baik Miss!”
Betsy pun segera berlari keluar kelas dan menuju Ruang Belliwighs, tempat dimana Mr. Jason berada.

Tok! Tok! Tok! “Silahkan masuk” ucap Mr. Jason dari dalam.
“Permisi Mr. Jason” ucap Betsy
“Iya duduk dahulu. Ada masalah apa Betsy?” tanya Mr. Jason
“Kelas Sharoom! Kelas Sharoom Mr!” Betsy sangat panik.
“Iya ada apa di kelas Sharoom?”
“Steffany! Steffany meninggal..” ucap Betsy
“Ayo kita segera ke kelas Sharoom!” Mr. Jason mulai panik.
Mr. Jason dan Betsy pun segera menuju ke kelas Sharoom.

Sesampainya disana, Mr. Jason lalu menghampiri mayat Steffany yang tergeletak masih lemas. “Ada apa yang terjadi dengan semua ini Miss. Katie?” tanya Mr. Jason
“Saya tidak tahu Pak. Saat saya sedang memberikan pelajaran. Tiba-tiba siswi Steffany menjerit keras. Dan saat kami semua menghampiri, siswi sudah meninggal” Miss. Katie memberikan penjelasan yang sebenarnya.
“Sebaiknya sekarang kita bawa mayat Steffany ke ruang pengurusan” tegas Mr. Jason
“Baik.. Anak-anak sementara kelas dibubarkan.” ucap Miss. Katie

Steffany pun akhirnya dimakamkan di Pemakaman Hippelatranz.

Saat istirahat Betsy, Marva, dan Mulien berkumpul di taman Sekolah. “Kalian tahu apa penyebab Steffany tiba-tiba meninggal?” tanya Marva
“Aku tidak mengetahuinya.. Sungguh misteri” Betsy menjawab
“Aku pun sama. Tapi apakah kalian memikirkan apa yang kupikirkan?” ucap Mulien
“Biar ku tebak. Kau pasti ingin menyelidiki misteri ini?” tebak Betsy
“Tidak kau saja, tapi kita bertiga?” tambah Marva
“Ya benar, bagaimana jika malam ini kita pergi ke kelas itu. Siapa tahu kita dapat menemukan jawabannya”
“Okay!” jawab Betsy dan Marva bersamaan.

Malam pun tiba.. Betsy, Marva, dan Mulien mengendap-endap menuju ruang kelas Sharoom. Saat tiba di depan kelas. Mereka bertiga mendengar suara perempuan merintih. Betsy, Marva dan Mulien mengintip dari balik pintu kelas. Ternyata seorang perempuan mengenakan pakaian sekolah Hippelatranz angkatan dulu saat warna seragam masih coklat.

Mereka memberanikan diri memasuki kelas ini. Saat membuka pintu, perempuan tersebut lalu menengok ke arah pintu.. “Siapa kalian? Dan mau apa kalian?” tanya perempuan itu dingin
“Ka.. Kk.. Kami.. Ber.. Mm.. Maksud.. Baik” jawab Betsy
“I.. Iya.. Kk… Kami tidak ber.. Maksud .. Jj.. Jahat..” timpat Marva
“Apa benar yang kalian katakan?” suara perempuan itu masih dingin.
“Iya, kami hanya ingin menyelidiki apa penyebab teman kami Steffany meninggal” jawab Mulien tanpa takut
“Penyebab teman kalian meninggal karena aku yang membunuhnya..” perempuan itu mulai mengangkat wajahnya. Putih, pucat pasi.
“Kenapa kau membunuhnya?” tanya Mulien
“Karena aku kesepian, aku tak mempunyai teman..” jawab perempuan itu
“Apa kau mempunyai masalah? Ceritakanlah pada kami. Siapa tahu kami bisa membantu” Mulien benar-benar tak takut
“Baiklah.. Akan kuceritakan pada kalian. Dahulu aku adalah anak Hippelatranz di kelas Sharoom. Senang sekali bisa bersekolah disini, ku kira dulu aku bisa memiliki banyak teman. Tapi apa yang terjadi malah sebaliknya, aku tak mempunyai teman satu pun. Setiap hari aku dibully, dicaci maki oleh teman satu kelas. Hingga suatu hari aku diseret oleh keempat temanku. Aku diseret ke belakang sekolah, dan disitu aku dibunuh. Sampai sekarang mayatku masih di belakang sekolah, kini tinggal tulang belulang dan aku menjadi hantu. Aku tak tahu mengapa mereka semua membenciku.. Hiks.. Hiks.. Hiks…” cerita perempuan itu sungguh menyedihkan, ia juga menangis
“Sabarlah.. Tapi, apakah kau tidak membalas dendam terhadap temanmu?” Mulien.
“Tidak, aku tak ingin balas dendam. Aku ingin mereka hidup bahagia” ucapnya
“Kau sungguh hantu yang baik.. Kau ingin orang yang membunuhmu bahagia.. Kini kami akan membantumu agar dapat hidup tenang” ucap Marva mulai berani
“Terima kasih. Kalian baik sekali kepadaku. Aku sangat berterima kasih pada kalian” ucapnya sembari tersenyum
“Iya tidak masalah. Siapa namamu?” tanya Betsy
“Namaku Marie..” ucapnya..
“Ok Marie. Sekarang kau pergi ke tempat mayatmu berada. Esok kami akan memberi tahukan kepada pihak sekolah..” ucap Mulien
“Sekali lagi terima kasih.. Sampai jumpa” ucap Marie lalu pergi menghilang.

Keesokan harinya Betsy, Marva, dan Mulien memberitahukan kejadian semalam pada pihak sekolah. Akhirnya mayat Marie dimakamkan dan Marie sudah hidup tenang di alamnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CREEPYPASTA #2 HORROR STORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang