*
*
*
Naruto mematikan radio walkie talkie nya dan melepaskan earphone yang terpasang di telinganya, lalu ia langsung mengeluarkan pistolnya dan mengarahkan senjatanya ke arah pengawal presiden.
Semua yang berada di sana telah siap dengan senjata mereka masing-masing, seakan siap untuk salang menembak satu sama lain.
Asuma memegang lengan Kurenai karena sangat takut melihat situasi yang semakin menegangkan.
Hinata menatap pengawal Hiruzen di hadapannya dengan tegas.
" kami akan segera masuk ke dalam ruang operasi, dan memulai operasinya " ucap Hinata hendak melangkah maju." mudur! Ini adalah peringatan terakhir " ucap pengawal Hiruzen.
" mulai sekarang keselamatan tim medis dan pasien adalah prioritas bagi kami " tegas Naruto.
" semua pasukan.... Arahkan senjata kalian kedepan . Mulai sekarang kalian di perboleh kan untuk menembak balik siapa saja yang mengancam keselamatan mereka " tegas Naruto dengan semua tim sudah saling berhadapan dengan pengawal Ishigakure.
" dengar, kapten, sebaiknya kau mengerti situasimu sekarang " balas si pengawal dengan menodongkan pistol ke arah Hinata.
" tetap kerjakan tugasmu. Dokter akan tetap menyelamat kan pasiennya dan aku akan melindungi...... Apa yang seharusnya ku lindungi " tegas Naruto.
" kami akan memindah kan pasien sekarang " ucap Hinata, siap mendorong tempat tidur pasien.
Pasukan Naruto berjalan sesuai dengan arah Hinata masuk ke ruang operasi , Hinata menoleh memandang Naruto sebentar, begitu pun dengan Naruto yang sempat melihat Hinata yang akan memasuki ruang operasi.
***
Letnan Hashirama sudah ada didalam mobil, presiden memberitahukan pasien VIP telah memasuki ruang operasi dan tim mereka melawan tim keamanan presiden Hiruzen. Bahkan mereka saling menodongkan senjata.
Dokter kabuto memberitahu secara medis bahwa dokter memberi keputusan yang tepat . Toneri di vidio call berteriak marah kalau ini bukan persoalan medis , tapi pasien nya adalah presiden Ishigakure.
" jika sampai terjadi sesuatu pemerintah akan mendapat serangan dari Negara Ishigakute " tegas presiden di ruangannya.
***
Hinata sudah siap dengan baju operasi dan maskernya.
" kita akan memulai operasinya " ucap Hinata. Meminta pisau bedah .Suasana di ruangan operasi tak kalah tegang, Kurenai memberi pisau bedahnya kepada Hinata, sementara di luar dari radio yang Naruto pakai terdengar suara teriakan Maito Guy.