*
*
*
Naruto menyudahi ciumannya pada Hinata, sedangkan Hinata masih mematung karena terkejut. Ia terus memandang wajah Hinata dari jarak yang sangat dekat, menikamati wajah cantik Hinata yang begitu sangat memikat hatinya.
Hinata menatap mata biru Naruto yang juga tengah menatapnya, namun setelah tersadar ia pun langsung berlari pergi dari hadapan Naruto dengan pipi yang memerah, sedangkan pemuda itu hanya terdiam, sedikit ada rasa tidak enak karena ia berani mencium Hinata sembarangan.
Sesampai nya di tenda Hinata tidak bisa tidur , karena sibuk memikirkan Naruto . Membayangkan bahwa Naruto mungkin saja sewaktu-waktu akan seperti rekannya yang meninggal karena gugur dalam menjalankan tugas, entah apa yang akan terjadi kepada nya jika hal itu sampai terjadi.
Tidak hanya Hinata, Naruto juga tidak bisa tidur. Ia menghela nafas dengan keras, membuang beban yang bersarang di dalam dadanya.
****
Sakura yang akan tidur, merasakan gerak gerik yang mencurigakan dan diam-diam mengambil pistolnya. Saat seseorang berdiri dibalik tirai, ia dengan cepat menodongkan pistolnya ke arah orang tersebut.
"Jatuhkan pistolnya!", ujar orang yang ada dibalik tirai.
Mendengar hal itu, dengan cepat Sakura membuka tirai.... dan ternyata orang tersebut adalah suaminya, Sasuke.
Melihat hal itu, Sakura dengan cepat beranjak dari tempat nya dan memukul-mukul tubuh Sasuke, Ia marah karena pria itu pergi dan pulang begitu saja dari tempat yang berbahaya.
Sasuke menahan tangan Sakura yang memukul-mukulnya dengan tangan masih memegang pistol.
"Di sini bahkan lebih berbahaya. Tak ada yang lebih berbahaya daripada istri yang menodong pistol pada suaminya sendiri...', ucap Sasuke menggoda Sakura.
Sakura mengalah dan menyimpan pistolnya kembali.
" apakah kau kembali bersama Rey" tanya Sakura. Wajah sasuke berubah sedih.
" Rey sudah kembali ke tempat asalnya" jawab Sasuke pelan, sakura melihat jas hitam yang tadi dipakai Sasuke dan baru menyadari maksud dari ucapan sasuke, Rey sudah tiada.
Tanpa mengatakan apa pun lagi, sakura pergi ke dapur dengan wajah sendu.
*****
Hinata dan anggota tim medis lain nya mengunjungi proyek instalasi pembangkit listrik energi matahari yang merupakan proyek yang dimenangkan oleh Konoha Group atas shimogakure. Mereka dipandu oleh Wakil Manager Konstruksi.
Asuma mengatakan ia langsung merasa sentimentil begitu melihat tanda-tanda dalam bahasa Konoha di pintu masuk yang tadi mereka lewati. Hinata juga merasa takjub melihat menara tinggi yang sedang dibangun, ia merasa seperti ingin memanjat ke atas sana.