Ancaman (3)

5 1 0
                                    

"Kak, kaka bisa cari lokasi kak Rend gak?"
"Bentar, sini hpnya." Akira menjulurkan hpnya.

Aku menemukan lokasinya. Kami langsung bergegas ke lokasi kak Rend. Namun, bodohnya kami meninggalkan Saori sendiri.

REND POV.

"Sial! Kenapa abis sih pulsanya" Aku menepuk dahiku pelan

Aku mulai frustasi dengan semua ini. "Aishh.... Michi kemana sih?" mendesis pelan. Aku mencari Michi hingga malam tiba tetapi, aku tetap tidak menemukannya. Dan saat di perjalanan hujan turun dengan derasnya, aku meneduh di salah satu bangunan konstruksi yang sudah berhenti di bangun.

Aku menghembuskan nafas "Kenapa segala ujan sih, sial bat gua hari ini" , aku menunggu hujan reda dengan melihat lihat tempat ini. Lalu, aku menemukan satu ruangan yang dikunci. Aku mendengar suara teriakan perempuan dari ruangan itu. Tapi aku menghiraukannya.

Setelah beberapa lama aku menunggu hujannya reda, ditempat yang sama aku melihat pamanku pergi meninggalkan tempat ini.

Aku mengikuti dia dan aku menemukan bercak darah yang menetes entah darimana, tapi bercak itu mengikuti arah perginya paman.

Aku pun bergegas masuk keruangan tersebut. Pemandangan yang Akira lihat sore tadi pun terlihat olehku.

"Sebelum paman datang aku harus bergegas pergi dari sini bersama Michi"

Kebetulan aku bertemu dengan Ryuu dan Akira di jalan dan mereka membantuku untuk membawa Michi ke rumah sakit yang sama dengan Saori.

Mama sudah datang, aku pun menjelaskan apa yang terjadi.
"Nanti kita diskusikan lagi di rumah setelah mereka pulih"

Dua minggu kemudian...

SAORI POV..

Akhirnya bisa balik. Aku sudah muak menghirup aroma obat. Ga juga sih sebenarnya aku sangat suka aroma obat, tapi ya ga selama ini juga.

Keluargaku tidak pernah membahas kejadian itu lagi atau memang sudah terselesaikan. Aku ga terlalu peduli.

Wait... Berarti besok aku sekolah lagi dong, oh no ketemu PPKN lagi. Oke sekarang ke kamarnya Michi abis itu balik.

MICHI POV...

"Syalala... Lalala.. Huaang! Kaget tau kak"
"Eh maap" ucapnya sambil tersenyum cerah, "udah selesai beberesnya?"
"Mhmm sudah" aku mengsngguk.

Sesampainya dirumah..

"Aku pulang"
"Selamat datang. Sao, Michin" ucap kak Rend
"Ughh, Can i kill you brother?"
"No, you can't"

~~^•^~~
Halloooooooooo
Udh lama ga post, sebenarnya ini cerita sebelumnya yang ku lanjutin sih.

I want to tell something. Aku mau ganti alur cerita ini :D aku udh lupa kemarin ceritanya mau gimana dan sekarang aku udh ga terlalu srek sama gendre yang kaya gini

Soooo stay tune ya guys tangkyuuu
~Shelly

Magical FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang