Ancaman (1)

9 3 0
                                    

        Kami berlari secepat mungkin. Namun saat kami sampai di mobil,  Michiko menghilang entah kemana. Barang barangnya berserakan di depan mobil bahkan handphone yang selalu dia bawa kemanapun, ditinggal didalam mobil.

        Kak rend menyuruh kami bawa sao kerumah sakit duluan.

REND POV. 

"Michiko kemana lagi" benakku

MICHIKO POV.

Aku baru sadarkan diri dan mencoba menyesuaikan penglihatannya.

"Ini dimana?  Kenapa gelap banget sih, gak bisa liat apa apa tau," benakku , "disini ada orangkah? Siapa tuh nyalain dong lampunya, gak bisa liat apa apa ni! " Ucapku kepada orang entah siapa.

"Kamu sudah bangun ya keponakanku, apakah tidur kamu nyenyak?" ucapnya sambil memegang daguku dan mengangkatnya

"Siapa sih?,  jangan pegang pegang deh. Anda bercanda ya, saya bukan keponakan anda. Lepasin iketannya!" gertakku

"Kamu gak inget paman ya, padahal yang kasih nama kamu juga paman. Jahat banget sih kamu, Michiko" ucapnya dengan santai

"Yang kasih nama saya tuh orang tua saya. Jangan macem macem deh! anda gak tau saya siapa," Bentakku

"Paman juga termasuk keluarga sasakama kok. Gak usah khawatir paman gak akan sakitin kamu, asal kamu mau turutin kata kata paman" Tawarnya

"langsung saja bicara, tidak usah banyak basa basi, " Ucapku

"Kamu harus memberi tahu paman kelemahan kekuatan kakakmu saori dan Matthew, " Ucapnya

"Untuk apa memberi tahu anda, walaupun anda menyakiti saya, saya tidak akan beritahu! " ucapku

"Paman akan memberikan 1 kesempatan lagi untuk kamu memikirkannya" Ucapnya

"Kan sudah saya bilang, saya tidak akan beritahu apapun! " Jawabku dengan lantang

"Ok, baiklah kalau itu maumu." Ucapnya sambil melirik tajam ke arahku

        aku mendengar suara pintu, lalu dia pergi entah kemana.
        Saat dia datang lagi ke dalam ruangan ini aku melihat dia membawa benda seperti tali, tetapi tali itu berbeda dari tali biasanya.

"Akhh!!.. " rintihku karena kesakitan, aku dipecut menggunakan tali tersebut.

"Paman akan membuatmu menderita sampai kamu memberitahu kelemahan Saori dan Matthew, " ancamnya

"Saya tidak akan memberitahu apapun, kakak Rend pasti akan menyelamatkan saya. Saya akan menunggunya walaupun menderita!" ucapku

"Baiklah." ucapnya

"Akhhh!!" rintihku

         Mungkin sudah berjam jam aku dipecuti olehnya. Rasanya sangat sakit sekali. "Kak rend cepatlah datang" benakku

RYUU POV.

"Suster tolong cepat bantu adik saya" teriak akira

       Saori langsung masuk ke ruang IGD. "Akh.. Hp di mobil,  males banget ngambilnya," ucapku, "Akira" panggilku, "apa?" jawabnya, "hp" ucapku, "Buat apaan?" tanyanya, "Nelpon ortu lah, emang kamu bawa uang kesini?" Jawabku, "enggak" jawabnya

        Aku meminjam hpnya Akira dan langsung menelpon mama.

Kring... Kring...

"Akira sayang, kenapa telepon?" tanyanya,

"Ihh... Mah, merinding aku dengernya" ucapnya,

"Oh..  Ini Ryuu, kirain Akira. Tumben nelpon pake hpnya Akira? Kenapa? " ucapnya,

"Udh jangan banyak tanya dulu, meningan mama balik dlu kesini, " ucapku,

"Kamu bikin masalah lagi? " tanyanya,

"Enggak mah, Saori tadi di culik di sekolah trus sekarang masuk IGD. Kita gak punya uang buat bayar biaya operasinya mah" ucapku,

"Kok bisa diculik sih? yaudh mama langsung kesana, kirim alamatnya" ucapnya panik

"Oke mah,  buruan ya" ucapku

Telepon dimatikan...

"Udah telponnya?" tanya akira

"Udah, nih hpnya. Makasih" ucapku

"Hmm" jawab akira

~~^•^~~
Hai

Maaf udh lama gak post ceritanya lagi, lagi banyak pekerjaan nih.

Oiya, happy holiday guys!
Bagi yang udh libur sih.
Semoga liburan kalian menyenangkan.
See you!

Thank's
~shelly~

Magical FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang