2 (dua)

53 7 0
                                    

Di tempat lain saat bel istirahat berbunyi seorang El hanya berdiam diri di dalam kelas saat seluruh murid berhamburan ke kantin untuk mengisi perutnya. El dan ketiga sahabatnya David, farel dan Rian hanya saling diam sibuk dengan handphone masing masing , ntah mereka sedang melakukan apa.

"Wey ayok lah kita ke kantin laper ni gue"ucap Rian yang sudah bosan dengan kegiatannya.

"Ayo" ucap mereka serempak.

Mereka berjalan ke kantin dengan canda tawa dengan  El, David di depan dan farel, Rian di belakangnya. Saat mereka sudah sampai kantin, kantin penuh dengan manusia manusia, tetapi tempat duduk yang sering mereka tempati kosong tidak ada yang mendudukinya, mereka pun berjalan ke tengah meja itu berada dengan tampang coolnya.

"Gue mau pesen apa ya?"ucapnya farel pada dirinya sendiri dengan jari telunjuk di atas dagu seakan akan sedang berfikir.

"Gue baso aja deh"ucap Rian tiba tiba.

"Okelah kalo gitu gue juga sama, lo berdua mau pesen apa?"ucap farel kepada El dan David yang hanya diam sedari tadi.

"Gue samain aja, kalo lo El"jawab David dengan bertanya kepada El.

"Samain aja sama lo pada biar kaga ribet"ucap El.

"Ok, minumannya gue samain aja y semuanya"ujar farel di beri anggukan semuanya  dan berlangsung pergi untuk memesankan makanan.

Saat sedang menunggu makanan datang El dan lainnya mengobrol ngobrol agar tidak bosan menunggu makanan.

"Lo liburan kemana aja El di ajak kumpul gak bisa"tanya David kepada El.

"Biasa gue ke rumah nenek gw di bandung"jawab El dengan tenangnya.
Dan makanan pun datang dengan farel yang membawanya saat mereka sedang asik mengobrol.

"Makanan datang"ucapnya dengan menaruh makanan di depan masing masing.

"Makasih rel"ucap Rian semangat langsung memakan makanannya dan tak lupa membaca doa terlebih dahulu.

"Tumben lo inget bilang makasih"sindir farel kepada Rian.

"Bacot lo"ucap Rian kesal dengan makanan yang sudah di telannya.

El dan David pun hanya diam melihat pertunjukan adu mulut sahabat mereka yang memang tidak pernah ada hentinya jika sedang bertemu seperti kucing dan tikus yang tidak pernah mau mengalah satu sama lain.

"Lo berdua bisa diam gak" ucap El dengan kesal dan langsung membuat dua orang itu diam menciut tidak berani.

"Haha mampuskan lo"ejek David kepada Farel dan Rian.

"Bacot"ujar Farel dan Rian barengan.

Akhirnya mereka hanya saling diam disaat makan dan tidak ada lagi obrolan yang keluar dari mulutnya hingga makanan habis. El yang makanannya habis duluan pun mengucapkan hamdalah di dalam hati. Disaat mereka sedang sibuk dengan pikiran masing masing suara ketawa yang cukup keras di pojok kantin mengalihkan perhatian David, Farel, Rian dan tak terkecuali El yang langsung melihatnya.

"Anjay anjay itu si edeline pan anak XI-2"ucap farel heboh.

"Iya bener banget, tambah cantik aja tuh orang" ucap Rian dengan kagum.

"Alah semua cewe pun lo bilang cantik yan"ucap David mengejek Rian.

"manis"ucap El dalam hati dengan wajah datarnya.

"Yaelah El gak usah di liatin terus kali tuh bidadari gak akan ilang"ucap Rian dengan menggoda.

"Apansih lo so tau banget" ucap El ketus mengalihkan perhatiannya ke sembarang arah.

Semua pun tertawa karena berhasil menggoda el.mereka pun berbincang bincang dengan seru dan sesekali El melirik ke arah meja pojok dimana elin berada tanpa sadar sahabatnya David melihat gerak gerik El yang sesekali melirik elin.

"Dasar es batu" ucap David dalam hati dengan senyum tipis.

Saat sedang asik asiknya berbincang bel masuk istirahat pun berbunyi tapi mereka berempat pun yang mendengarnya hanya acuh tak acuh menganggap angin lalu dan kembali berbincang hingga suara teriakan yang mengusik gendang telinga pun terdengar.

"Kalian ini tidak lihat jika sudah bel masuk?"ucap pak hilal dengan marah, yang tak lain adalah guru BK.

"Si bapak di denger kali pak bukan di liat"ucap Rian cengengesan yang semakin membuat pak hilal marah.

"Kalian masuk sekarang atau saya hukum!"ucap pak hilal dengan teriak.
Akhirnya mereka berempat pun lari dari pak hilal agar tidak dapat terkena hukuman, sebelum benar benar pergi Rian berucap"jangan teriak teriak pak nanti kena stroke bahaya pak"ucapnya langsung lari mengejar sahabatnya yang terkekeh mendengar kegilaan sang sahabat. Pak hilal yang mendengar pun hanya mengelus dada sabar dengan muridnya yang nakalnya nauzubillah.

...

Mereka pun berjalan menuju kelas tetapi saat sampai di depan kelas , kelas pun sudah ada guru yang mengajar, dengan rasa tidak takut yang mereka punya, mereka langsung masuk dan tanpa mengucapkan salam terlebih dahulu.

"Waalaikumsallam " ucap guru yang sedang mengajar saat melihat keempat muridnya yang nyelonong masuk tanpa salam.

"Eh ibu, assalamualaikum Bu"ucap Rian selengean mewakili mereka.

" Sejak kapan ibu ada disini" ucap Rian lagi dengan polosnya.

"Perasaan tadi saya masuk nggak ada orang deh di depan jangan jangan ibu?"ucap Rian dengan pura pura terkejutnya sambil meletakkan sebelah telapak tangan di dada, mata melotot dan mulut terbuka seperti huruf O.

"Jangan jangan apa maksud kamu rian!"ucap Bu guru yang sedang menahan marahnya. Semua yang di dalam kelas hanya bisa menahan tawanya agar tidak pecah dengan kelakuan Rian.

"Jangan jangan ibu"ucap Rian menggantung kalimatnya.
"Apa? setan! Yang nggak bisa terlihat maksud kamu!" Jawab Bu guru dengan kesalnya.

"Sekarang kamu keluar jangan  ikut pelajaran saya"suruh Bu guru sembari menunjuk Rian.

"Siap bu"hormat rian kepada Bu guru.

"Tapi Bu saya ajak teman teman saya Bu soalnya kami itu tidak bisa di pisahkan, iya nggak bro?" Jawab Rian sembari menanya kepada teman temannya yang mengangguk saja.

"KALIAN BEREMPAT KELUAR DARI KELAS SAYA, SEKARANG!"teriak Bu guru kepada empat muridnya yang membuatnya slalu  darah tinggi.

Setelah diteriaki mereka semua langsung lari pergi ke tempat mereka biasa tempati ya itu taman belakang sekolah atau rooftop saat mereka sedang bolos atau pun di usir dari kelas oleh guru.

Tetapi kali ini mereka memilih tempat  taman belakang sekolah, mereka selesehan di rumput rumput tebal yang ada di taman. Mereka semua hanya saling diam tidak ada yang ingin membuka percakapan, mereka hanya sibuk dengan pikiran masing masing dengan posisi tertidur menghadap ke atas awan dan tangan kanan di lipat di belakang kepala, Hingga akhirnya mereka menutup matanya tapi tidak tertidur dengan posisi seperti itu mereka nampak nyaman tanpa adanya rasa terganggu, cuaca di siang hari ini memang tidak terlalu terik tetapi sangat Sejuk dengan adanya pohon pohon yang tinggi dan besar besar yang menghalangi terik matahari.

Mereka akan kembali kekelas jika sudah waktunya bel istirahat kedua berbunyi jika mereka masuk saat jam pelajaran mereka sangat malas dan akhirnya mereka hanya akan menggangu murid murid yang ingin belajar saja.

EllineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang