3 (tiga)

43 7 0
                                    

        Cinta itu luka yang tertunda,              awalnya slalu indah dan berakhir sakit.          ________________________________
                                           -Edeline mysha. W

....

Berbeda di tempat lain saat ini eline dan Caca sedang pelajarannya Bu Ida guru yang terkenal sangat killer di sekolah merah putih yang menjabat sebagai guru IPS dan guru BK bersama pak hilal. Semua murid takut dan tidak ada yang pernah mau berurusan dengan Bu Ida terkecuali most wanted yang berada di kelas XI-8 yang tak lain adalah El dan kawan kawannya.

"Ca kenapa ya menyukai orang yang nggak menyukai balik itu nggak enak"ucap eline tiba tiba kepada Caca dengan pelan.

"Ya, itu resiko udah tau dianya nggak suka kenapa harus menyukai"balas Caca  bijak dengan rasa iba sedikit kepada eline.

Caca tau bahkan sangat tau apa yang di rasakan eline Caca merasa iba kepada temannya itu setiap ia menyukai seseorang sedari dulu pasti akan slalu mengalami hal yang sama. Kenapa ia tau? Karena mereka memang sangat dekat mereka bertemu saat SMP nggak cuman Caca Dilla Siska Ariel leo Fikri Teja mereka berdelapan menjalin tali persahabatan sudah lumayan lama walaupun mereka selalu beda beda kelas tapi persahabatannya sangat kuat. Mereka sudah tau sifat dan sikap masing masing, Caca Dilla Siska tau hal apa saja yang dialami eline tak terkecuali siapa yang di sukainya sedangkan Leo Ariel Fikri Teja mereka juga sama tau hal apa saja yang di alami eline hanya saja mereka tidak tau siapa yang di sukai eline yang  mereka tau eline selalu aja menyukai orang yang tidak pernah balik menyukainya. Walaupun begitu eline sangat nyaman ketika berbicara kepada Caca dan Ariel  walau dengan yang lain sama nyaman tetapi eline lebih senang berbicara dengan mereka berdua , mereka berdua itu dewasa dalam menggapi suatu hal atau pun masalah walaupun mereka terkesan cuek eline sangat bahagia mempunyai sahabat seperti mereka yang susah senang bersama tanpa harus meninggalkan.

"Menyukai boleh aja Lin tapi dengan sewajarnya dengan batasnya kalau terlalu dalam siapa juga yang akan sakit. lo Lin, lo sendiri yang bakalan sakit"ucap Caca menasehati eline dengan bijak.

"Ya, lo benar ca ini resiko yang harus gue ambil, gue harus bisa nerimanya sekalipun sakit "ucap eline lirih dengan menunduk.

"Lin gw cum.."ucap Caca berhenti karena suara teriakan dari depan.

"Edeline, Camelia perhatikan pelajaran jangan mengobrol"ucap Bu Ida dengan marah dan membentak.

"Ma.. maaf Bu"ucap eline dan Caca dengan takut takut.

"Jika kalian mengobrol lagi keluar kalian dan tidak usah ikut pelajaran saya"ucap Bu Ida tegas.

"Iya Bu"jawabnya dengan kompak.

Akhirnya mereka memperhatikan apa yang dijelaskan Bu Ida di depan dengan serius dan tidak mengobrol lagi takut jika di tegur kembali akan membuat masalah dengan Bu ida, mereka tidak mau walaupun eline usah diserang oleh rasa ngantuknya ia harus tahan dan tidak boleh tertidur di pelajaran Bu Ida. Menurutnya pelajaran Bu Ida itu membosankan yang akan membuatnya ngantuk karena Bu Ida menjelaskan seperti membaca dongeng. Eline memperhatikan Caca yang sangat serius dengan penjelasan Bu Ida walaupun ia pintar tapi ia sangat malas dengan pelajaran IPS dan melihat ke atas papan tulis yang terdapat jam dinding yang menunjukan pukul 14.15 wib masih ada 10 menit lagi untuk pulang.Eline pun menunggu dengan sangat sabar. Walau menunggu itu tidak enak apa lagi nunggu yang nggak pasti.

KRING KRING KRING

Bel pun berbunyi pelajaran Bu Ida pun berhenti dan selasai karena ia adalah pelajaran terakhir. Eline dan Caca pun merapihkan alat tulis mereka dan di masukan ke dalam tas, ketua kelas pun menyiapkan untuk berdoa sebelum pulang.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu"ucap sekelas serempak.

"Waalaikumsallam warahmatullahi wabarokatu"ucap Bu Ida.

"Langsung pulang ya anak anak jangan pada nongkrong"ucapnya lagi.

Setelah mengucapkan itu Bu Ida pun pergi keluar kelas dan anak anak kelas pun langsung pergi untuk pulang yang tersisa hanyalah eline dan caca didalam kelas mereka berdua belum ingin bergerak untuk pergi mereka msh betah di dalam kelas berlama lama.

"Anjayy kita tungguin lo berdua" ucap Dilla tiba tiba datang menghampiri mereka berdua karena ditungguin nggak datang datang malah enak enakan duduk manis tanpa rasa bersalah.

"Maap maap elah mager bet gue jalan"ucap Caca dengan malas.

"Sama males bat ini"ucap eline.

"Trus gimana lo berdua Mau gue seret gitu, hah"ucap Dilla geram.

"Buset kejam amat mba, yaudah ayolah balik"ajak eline kepada Caca dan Dilla.

Mereka bertiga pun pergi dari kelas dan menuju ke parkiran dimana para sahabat- sahabatnya sedang menunggu setelah sampai di parkiran mereka menaiki motornya, karena eline dan Caca nggak membawa kendaraan mereka berdua nebeng dengan eline dan leo , Caca dan Ariel , Dilla dan Siska, dan Fikri Teja menaiki motor masing masing. mereka berdelapan  harus berpisah di depan gerbang karena arah rumah yang berbeda beda.

....

Diperjalanan pulang eline dan leo tidak ada yang ingin membuka suara sama sekali. Jika hanya ada mereka berdua keadaan memang canggung , tapi keadaan seperti ini yang membuat eline nggak suka.

"Yo, kita makan dulu bisa" ucap eline pertama kalinya setelah saling diam.

"Lo laper" tanya Leo kepada eline.

"Iya gue laper tapi kalo lo nggak mau nggakpapa kok" ucap eline tidak enak.

Tanpa menjawab ucapan eline pun leo langsung mengngegas motornya mencari tempat makan dan memberhentikan motornya di tempat baso. Eline kira leo tidak mau diajak makan olehnya tapi ternyata ia salah. Setelah memarkir motornya ia berdua masuk kedalam sebelum ia duduk leo menyuruh eline mencari tempat duduk dan ia yang memesankannya sebelum leo memesankan makanan Leo lebih dulu bertanya kepada eline ingin makan apa.

"Pak baso urat 1 sama mie ayamnya 1 kuahnya banyakin" ucap leo kepada bapak penjual baso.

"Siap atu mas leo, ditunggu atunya"ucap bapak tukang baso ramah.

Setelah leo memesankan leo langsung mencari eline dan duduk di sebrang eline yang hanya terhalang mejal. Eline hanya sibuk dengan ponselnya sedangkan Leo hanya memperhatikan eline tanpa eline sadari. Akhirnya pesanan pun datang.

"Ini baso sama mie ayamnya mas leo, mba"ucap bapak si penjual.

"Makasih pak"ucap leo dan eline serempak, leo mengambil basonya sedangkan eline mengambil mie ayamnya  Sebelum itu mereka sudah meracik terlebih dahulu, sama halnya dengan tadi saat di perjalanan mereka tidak ada yang membuka suara dan beberapa menit akhirnya makanan keduanya telah habis tanpa sisa. Diam diam El memperhatikan bagaimana cara makan eline yang menurutnya tidak jaim saat sedang bersama laki laki.

"Parah enak banget mie ayamnya, lo sering makan disini"ucap eline dengan bertanya kepada leo.

"Enak aja, iya ini langganan gue" ucap leo. sedikit meledek.

Eline hanya memutar bola matanya dan mengangguk setelah selesai leo mengantarkan eline terlebih dahulu, sebelum pergi eline ingin membayar dan langsung di tahan oleh leo agar ia saja yang bayar. Sesudah membayar mereka langsung pergi.

Saat sedang ditengah jalan menuju pulang ada seseorang lelaki yang melihat eline bersama Leo dengan tatapan datar andalannya. Orang itu adalah El saat ia ingin pulang ia tidak sengaja melihat Leo dan eline. Setelah leo dan eline sudah nggak terlihat El langsung pergi pulang.

EllineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang