Setelah sampai di depan rumah eline, Leo pun memberhentikan motornya, eline pun Turun dari motor leo melepaskan helmnya dan memberikan kepada leo.
"Makasih ya, Yo. lo nggak mau mampir dulu "ucap eline dengan senyum ramahnya.
"Sama sama , enggk gue langsung pulang aja" jawab leo dengan sembari memasangkan helmnya kembali dan menyalakan motornya.
"Gue balik ya Lin"pamit leo kepada eline dan di angguki oleh eline.
"Hati hati Yo" teriak eline karena Leo sudah melajukan motornya.
Eline pun masuk kedalam rumah dengan keadaan lelah saat ingin menaiki tangga ada yang menyapanya dan membuatnya harus balik badan.
"Non sudah pulang"ucap asisten rumah tangganya yang bernama bi Siti.
"Eh udah kok bi, Abang belum pulang ya bi?" jawab eline sembari menanya ke bisiti. Eline memang mempunyai seorang kakak laki laki yang bernama Samuel manavid Winata yang kerap disapa Sam , eline dan sam terpaut jarak umur hanya 3 tahun saja. Ia juga mempunyai seorang kakak perempuan anak pertama dari keluarga Winata yang terpaut umur dengan eline 7tahun yang sekarang sudah berumah tangga.
"Belum non mungkin sebentar lagi pulang"ucap bisiti.
Eline pun hanya mengangguk sebagai jawaban dan ia pun pamit ke bisiti untuk ke kamarnya. Saat sampai di dalam kamarnya yang bernuansa abu abu dan biru ia langsung merebahkan tubuhnya ke kasur queen size nya yang empuk dan sangat nyaman eline hanya menatap langit langit kamarnya yang di penuhi bintang bintang tempelan, lama kelamaan ia pun ketiduran tanpa mengganti pakaian seragamnya terlebih dahulu.
....
Saat ini El sedang menonton tv yang berada di ruang keluarga sendirian tanpa ada yang menemaninya tapi ia sedari tadi hanya sibuk dengan hpnya tanpa memperdulikan tv yang sedari tadi menyala.
"Lagi ngapain lo, sibuk amat kayanya , lagi chatingan ama doi ye lo " ucap seseorang lelaki yang langsung menduduki bokongnya disamping El
"Apaansih lo bang gaje bat" ucap El dengan juteknya dan langsung mematikan hpnya. Ya orang yang tadi menanyai El adalah kakak laki laki kedua El bernama Reza Wijaya. Yang hanya terpaut usia 2 tahun saja. El juga mempunyai dua seorang kakak satu lagi bernama putra wijaya anak pertama dari keluarga Wijaya yang usianya terpaut umur dengan El 5tahun.
"Aelah lo jutek amat, masa sih lo nggak ada pacar boong banget pasti, udah deh ngaku aja nggak papa elah sans ae ama abangmu ini"ucap Reza panjang lebar yang membuat El memutar bola matanya malas.
"Bacot! Udah deh pergi sono lo ganggu gue aja" ucap El dengan mengusir Reza agar pergi tetapi Reza tetap tidak ingin pergi.
El pun yang malas akhirnya melenggang pergi ke kamarnya meninggalkan Reza sendirian. Setelah sampai di kamar El pun langsung merebahkan tubuhnya dengan kaki bergelantungan di pinggir kasur dan tangan kanan yang di lipat ke belakang kepala, Ntah mengapa tiba tiba El memikirkan seseorang itu.
"Anjirrm kenapa gue mikirin dia sih, gila"ucapnya kepada dirinya sendiri.
"Arrghhhhhhh bacot " teriaknya dengan kesal dan ia pun memilih untuk tidur sebentar tak butuh waktu lama akhirnya ia sudah terlelap ke alam bawah sadar.
....
"Errrggggg"erangan seorang gadis yang baru bangun dari tidurnya. Matahari yang menemani pagi hingga sore pun sudah bergantian dengan sang bulan ditemani oleh bintang bintang bertaburan di langit yang menerangi bumi pada malam hari.
Eline pun bangun dari tidurnya dan duduk di pinggiran kasur nyawanya belum sepenuhnya terkumpul, ia hanya menatap langit langit kasurnya.ia merasa sangat kesepian Bunda dan ayahnya yang selalu sibuk dengan pekerjaannya yang jarang ada waktu untuk keluarga. abangnya yang ia sayangi terkadang suka tidak ada waktu untuknya karena harus kuliah, kakaknya yang sudah menikah sangat sulit untuk saling berkomunikasi lagi, ia sangat ingin sekali mengeluh tapi ia sadar orang tuanya bekerja keras untuk memenuhi kebutuhannya dan abangnya, ia juga sadar abangnya nggak akan selamanya slalu ada untuknya.
"Non non eline" panggil bisiti yang mengetok pintu kamar anak majikannya. eline pun tersadar dari lamunannya dan berjalan menghampiri pintu.
"Eh iya bi ada apa?" Ucap eline kepada bisiti setelah pintu terbuka.
"Kira bibi teh non belum bangun, non udah sholat magrib?"jawab bisiti.
"Astagfirullah bi saya lupa, yaudah bi saya mau mandi trus langsung sholat makasih bi udah ingetin" ucap eline terkejut karena ia memang lupa dan juga ia belum mandi, sepulang sekolah ia langsung tertidur.
"Iya non ,kalo sudah sholat non kebawah ya makannya sudah bibi siapkan dimeja" ucap bisiti yang di angguki oleh eline langsung turun kebawah untuk melanjutkan pekerjaannya.setelah bisiti pergi eline langsung berlari ke kamar mandi.
Tak butuh lama untuk eline mandi dan sehabis ia mandi ia langsung melaksanakan kewajibannya sebagai umat islam.setalah ia mandi ia langsung turun kebawah karena perutnya yang sudah lapar. Saat sampai di meja makan ia melihat abangnya yang sedang makan dengan tenang.
"Enak banget ya makan nggak ngajak"sindirnya kepada sang abang yang disindir pun menoleh kearah eline yang hanya berdiri di dekat kursi tanpa niat mendudukinya.
"Ya ampun kira gue lo belum bangun mangkannya abang duluan deh, yodah duduk sekarang makan" ucap Sam yang di akhiri seperti perintah. Eline pun yang mendengar langsung duduk tepat di sebrang abangnya dan langsung mengambil lauk dan pauk yang ada di meja.
Keheningan pun terjadi untuk beberapa saat. Karena eline yang sangat tidak suka keadaan tersebut akhirnya ia membuka suara terlebih dahulu.
" Lo kapan pulang bang?"tanya eline disela sela makannya.
"Dari tadi trus kata bibi juga lo tidur sebelum gue pulang, gue nggak tega mau bangunin lo" jawab Sam kepada adik tersayangnya.
Setelah mengucapkan itu mereka tidak ada yang berbicara kembali sebelum menghabiskan makanannya.setelah makan habis mereka merapikannya membawa ke tempat cucian yang akan di cuci oleh bisiti nanti. Setelah membawa piring kotor ketempatnya mereka berdua berjalan kearah ruang keluarga.
Eline pun menghempaskan pantatnya di sofa samping Samuel. Yang terlebih dahalu duduk. Hingga dalam keheningan mereka eline membuka suaranya terlebih dahulu.
"Kapan ya bang bunda sama ayah pulang? Apa mereka nggak kangen kita? Apa mereka nggak sayang kita ya bang?"ucap eline lirih.
Samuel yang mendengar ucapan eline pun langsung menghadap ke arah eline. Samuel sedih melihat adiknya sedih.
"Kok kamu ngomongnya gitu, bunda sama ayah itu sayang sama kita eline"ucap Samuel meyakinkan adiknya.
"Ta..tapi"ucap eline yang sebenarnya tidak kuat untuk berbicara.jika ia paksakan berbicara ia sangat yakin pasti air mata yang berusaha ia tahan akan keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elline
Teen FictionAku hanya bisa mengagumi, menyukai, menyayangi, dan mencintaimu hanya dalam diam dan melihatmu hanya dari jauh. -Edeline Mysha Winata. Tanpa kamu tau dan sadar aku selalu melihatmu dan memperhatikanmu dalam diam. -Gathaniel Razka Wijaya.