"Ta..tapi"ucap eline yang sebenarnya tidak kuat untuk berbicara. Jika ia paksakan berbicara ia yakin pasti air mata yang ia tahan akan keluar.
"Tapi kenapa udah 5 bulan bunda sama ayah nggak pulang bang kenapa! Apa pekerjaan mereka berdua lebih penting dari pada kita iya bang, apa sebenarnya mereka udah nggak inget kita ya bang. Eline tahu ayah sama bunda kerja keras buat kita bang buat menuhin kebutuhan kita eline tau bang. Tapi apa mereka harus pulang empat, limabulan sekali. Apa sering mereka nanya kabar kita bang? Apa sering mereka nelpon kita bang, mereka cuman nelpon kita sebulan sekali bang! Eline kangen bang sama mereka. Tapi apa mereka kangen sama eline"ucap eline yang selama ini ia tahan dan pendam sendiri yang membuat hatinya sakit. Air mata yang sedari tadi ia tahan agar tidak keluar akhirnya luruh turun kepipi tanpa bisa di cegah lagi.
" Eline.."ucap Samuel yang langsung di potong oleh eline.
"Eline nggak marah sama bunda ayah, eline hanya ingin mereka disini bang"ucapnya kembali dengan terisak.
"Disini, eline sendiri kesepian"ucapnya dalam hati.
Samuel pun langsung menarik eline kedalam dekapannya menyembunyikan kepala adiknya kedada bidangnya. Eline pun semakin terisak didalam dekapan Samuel. Samuel tidak tega melihat adiknya seperti ini melihat air mata adiknya mengalir dengan deras , ia pun hanya mengelus punggung eline agar sedikit lebih tenang.
"Tuhan aku mohon ku tak berharap keluarga harmonis, tapi ku mohon tuhan perbaiki keluargaku"ucap eline dalam hati di sela sela pelukannya.
....
Hari hari pun berlalu, sekarang adalah harinya surga dunia bagi para pelajar, ya hari ini adalah hari Minggu harinya untuk bermalas-malasan, merilekskan otak sejenak dari pelajaran pelajaran sekolah yang harus menguras otak dan membosankan.
"Woyy bangun kebooo"ucapnya dengan menggoyangkan tubuh seseorang dengan kasar agar cepat bangun.
Seseorang yang di bangunkan secara paksa pun hanya menggerang kesal karena hari liburnya harus di ganggu.
"Lo ngapain sih kesini subuh subuh buta, gabut banget hidupnya" ucap seseorang itu dengan kesal terpaksa harus bangun walaupun kesadarannya sebelum sepenuhnya full.
"Yaelah El ini udah pagi kita Mao ngajak Lo buat jogging biar sehat" ucap Rian kepada El ya orang itu adalah El dan yang membangunkan El adalah Rian sedangkan David dan farel hanya bersandar di depan pintu kamar.
" Nggak! gw nggak Mao"ucap El kembali membaringkan tubuhnya ,belum sepenuhnya membaringkan tangannya sudah di tarik terlebih dahulu oleh Rian agar kembali duduk lagi.
"Bodo amat gw nggak mau tau sekarang lu siap siap ganti baju cepet kita Mao jogging , hargailah dikit kita semua udah kesini buat nyamper Lo"ucap Rian sedikit mendramatis.
"Yang nyuruh Lo kerumah gw siapa?" Ucap El dengan ketus.
"Y.. ya nggak ada udah cepet Sono ganti baju, apa Mao gw gantiin baju Lo"ucap Rian dengan menjahili El.
"Najis! Yodah Lo semua keluar Mao ngapain disini" ucap El Mau nggak Mau ia harus ganti baju walau sangat kesal kepada sahabatnya ralat hanya kepada Rian saja.
Akhirnya mereka semua keluar dari kamar El dan menunggu di ruang tamu rumah El.
Hingga beberapa detik turun El dari kamarnya menuju ruang tamu dimana sahabatnya berada.
"Ayok jadi kaga?"tanya El dengan wajah yang sudah fress.
"Lah ayok skuyy"jawab Rian dengan semangat.
Sebelum berjalan El pun kembali bertanya."kita Mao joging dimana, naik apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Elline
Teen FictionAku hanya bisa mengagumi, menyukai, menyayangi, dan mencintaimu hanya dalam diam dan melihatmu hanya dari jauh. -Edeline Mysha Winata. Tanpa kamu tau dan sadar aku selalu melihatmu dan memperhatikanmu dalam diam. -Gathaniel Razka Wijaya.