Happy reading
.
.
.Misun berlari dari kamarnya, menuju ruang makan sambil berteriak.
"PAPA KAKAK NONU~~"
"Ish pada kemana ya? Misun kan lapar." Katanya sambil mengelus perut mungilnya.Sedangkan dikamar Mingyu, mereka berdua masih bergelung dibalik selimut. Dengan keadaan dada wonwoo yang memerah dan dia yang sudah bertelanjang akibat ulah mingyu semalam.
Tok tok
"Papa~ bangun.." Misun mengetuk berusaha membangun kan papa dan kakak cantiknya.
Wonwoo yang terusik dengan panggil misun, dia bangun dan memakai kaos mingyu yang kebesaran dibadannya, kerahnya pun hampir merosot.
Kriet..
Wonwoo membuka pintu kamar sambil mengucek matanya.
"Eh misun sudah bangun?" Wonwoo berjongkok didepan misun.Misun yang melihat penampilan wonwoo, langsung mengecup pipi tirus itu dan mengucapkan selamat pagi.
"Mau mam bunda." Sambil memeluk leher wonwoo, dan menelusup masuk ke leher jengjang itu.
"Sabar ya sayang, ayo ikut bunda ke dapur." Wonwoo menuntun Misun ke dapur, agar mingyu tidak terganggu tidurnya.
Tapi sebenarnya mingyu mendengar semuanya, anaknya yang memanggil wonwoo dengan sebutan 'bunda', Misun yang dengan manjanya meminta makan kepada wonwoo. Dia tersenyum teduh, apa dia bisa menerima wonwoo sebagai ibu untuk Misun?
"Aku mulai mencintainya, Tuhan."
.
.
.Mingyu turun dengan setelan kerjanya, menghampiri wonwoo yang sedang makan bersama Misun, dan jangan lupa baju kebesaran yang dipakai wonwoo membuat dia ingin menarik wonwoo ke kamar dan menerkamnya.
"Pagi sayang." Sambil mengecup puncak kepala Misun.
"Pagi papa." Misun melihat papanya langsung duduk dikursi, tanpa mencium wonwoo seperti Mingyu mencium dirinya. Dia protes,
"Papa cium kakak cantik juga!""Eh?" Mingyu dan wonwoo berbarengan.
Akhirnya mingyu berdiri lagi dan menghampiri kursi wonwoo, dan mengecup pucuk kepalanya.
"Yeyyy!!" Misun kegirangan.
"Dasar."
Dan mereka sarapan dengan hening, dan jangan lupa suara jantung seseorang yang sangat berisik. Haha dasar Jeon.
.
.
.Hari ini memang tidak ada jadwal kuliah, jadi wonwoo diam di mansion besar ini, sambil memutar channel TV yang membuat dia bosan setengah mati
"Bosan sekali~"
Dia mengambil handphone nya dan membuka aplikasi kamera,
"Selfie ah, daripada gabut."
"Kirim ke daddy kali ya?" Wonwoo terkikik geli membayangkan mingyu melihat fotonya sekarang.Daddy kim
Kkkk daddy sedang apa?
Astaga, nanti aku pulang tunggu ya aku terkam kamu
Kkkk
Aw serem
Nonu ngumpet ah!Daddy sedang memeriksa berkas baby
Sebentar yaYa dad!
Wonwoo berjalan ke kamar Misun, melihat anak daddy nya sedang apa, memastikan dia main dengan baik.
"Misun."
Wonwoo membuka pintu kamar yang banyak tempelan kartun dipintunya,
"Ya bunda?"
"Ah ternyata sedang menggambar."
Wonwoo duduk disebelah Misun, dan memerhatikan gambar anak itu. Sambil mengelus kepala Misun.
"Makan dulu yu, udah siang."
"Umm bunda,"
"Ya?"
"Kenapa bunda tinggal disini? Apa bunda dan papa pacaran?"
Wonwoo kaget, seumur Misun sudah tau tentang pacaran. What?
"Itu, bunda tinggal disini cuma sementara. Nanti bunda bakal pulang kerumah kok."
"Ihhh nda! Disini aja sama Misun sama papa!"
Wonwoo hanya tersenyum mendengar ucapan Misun itu.
"Papa pulang." Teriak mingyu diruang tengah.
Misun langsung berlari, keluar kamar menghampiri mingyu yang sedang berusah melonggarkan dasi dilehernya.
"Sini biar ku bantu." Ucap wonwoo.
"Terima kasih baby." Hati ingin mencium wonwoo tetapi disitu ada anaknya. Dasar pak kim ini tidak bisa menahan hasratnya.
"Papa!" Panggil misun.
"Hm? Apa anak papa?"
"Jalan-jalan!"
Mingyu mengangkat misun kepangkuannya.
"Misun mau main kemana?"
Wonwoo yang merasa orang asing disitu, hanya diam dan menikmati pemandangan anak dan ayah itu.
"Kakak cantik ingin kemana?"
"Ya? Kakak ikut misun saja deh."
Akhirnya mereka benar-benar keluar untuk bermain bersama misun.
Mereka pergi ke taman bermain, menaiki semua wahana.
"Papa!"
"Ya sayang?"
"Aku seneng loh bisa jalan-jalan bertiga, misun seperti punya bunda."
Sebenarnya mingyu tidak tega kalau misun sudah membahas tentang 'ibu' dia ingin memberi figur ibu mungkin tidak bisa karena dia lelaki dominan, dan tidak bakat mendandaninya. Beda rasanya kalau diurus dengan ibu sungguhan.
Mingyu saling pandang dengan wonwoo,
"Ah! Senang? Bagus lah sayang~" Mingyu mengusak kepala anak nya itu.Misun mengangguk,
"Papa, aku ingin punya bunda." Ucap misun agak ragu.Mingyu tersenyum, berjongkok didepan anak nya, menangkup wajah Misun
"Doakan papa ya, papa lagi berusaha mendapatkan ibu buat misun."
Ditambah kecupan hangat di dahi Misun....
Tbc
Sorry buat para readers, gue lupa kalo punya work yang belum selesai.
Semoga cerita ini masih ada yang mau baca, gua usahain up cepet lagi.
Selamat menunaikan ibadah puasa✨