Happy reading
-
-
-"daddy.."
Mingyu sedang sibuk dengan berkas kantornya dia malah diganggu oleh kucing binal dipangkuannya sekarang. Untung Misun lagi dirumah Eommanya.
"Kenapa sayang?"
"Aku bosan dad!" Wonwoo mendusal dileher mingyu. Dia benci diabaikan.
"Sebentar ya, daddy nyelesaiin ini dulu. Baru kita main oke?" Kecupan manis dibibir mungil wonwoo mingyu berikan.
"Huum:<" Wonwoo tetap berada di tempat ternyamannya, pangkuan mingyu dan dada bidang mingyu.
Setelah dirasa berkasnya sudah hampir beres mingyu menutup laptop nya. Dan menatap bayi kucingnya yang ternyata terlelap nyenyak di dadanya.
"Ya ampun sampe ketiduran."
Akhirnya wonwoo digotong mingyu ke kamar mereka. Wonwoo sedikit menggeliat di gendongan mingyu, sampai akhirnya di kebangun.
"Daddy.. lama sih wonu jadi ngantuk." Bibir nya ngepout lucu membuat mingyu ingin melahap benda kenyal itu.
"Maaf sayang, tidur saja ya? Besok kuliah kan kamu?" Mingyu mengecup bibir itu, sedikit memberi lumatan.
"Ish padahal aku kangen adik nya daddy."
"Eyy nakal kamu ya."
"Hehe aku main sebentar boleh dad? Aku rindu hihi."
"Boleh, apapun itu."
"Menjadi ibunya misun boleh?"
Mingyu tidak menjawab, mingyu membaringkan wonwoo diranjang mereka.
Wonwoo tau, dia gak bakal bisa gantiin posisi mantan istri mingyu. Wonwoo tersenyum kecut dan merubah posisinya menjadi duduk. Menghadapkan mukanya didepan gundukan celana mingyu.
"Boleh ya dad?"
Mingyu tersenyum, sambil mengusak pucuk kepala wonwoo.
Wonwoo membuka resleting celana itu, dan menurunkan celana mingyu, sampai wonwoo melihat boxer mingyu yang terasa sempit akibat penis mingyu yang terlalu besar.
"Hihi si besar aku rinduuu."
"Panggil dia bruno, sayang."
"Bruno? Ya bruno dad. Cocok sekalii."
Wonwoo mengelurkan penis mingyu dari boxer yang menutupinya tadi. Benda itu langsung menyembul keluar, hampir menampar hidung bangir wonwoo.
Wonwoo langsung menggenggam bruno dan mengecup ujung penis.
"Uhh." Lenguhan lolos dari bibir mingyu.
Wonwoo yang mendengarnya langsung memulai aksinya, mengecup seluruh bagian, sampai ke buah kembarnya.
Penis itu wonwoo tepuk-tepuk di pipinya.
"Hihi wonu kangen bruno."
"Baby, cepat kulum."
"Siap captain."
Wonwoo langsung memasukkan benda besar dan panjang itu kedalam mulut sempit wonwoo.
Mengulum dengan tempo pelan, sampai cepat wonwoo lakukan. Menghisap penis besar itu, membuat mingyu merasa merinding keseluruh tubuhnya.
"Ahh babyhh."
Wonwoo merasa senang kalau daddy nya sudah merasa serba salah akibat sentuhannya.
Wonwoo langsung mejilat biji kembar mingyu, menghisap keduanya. Lalu berpindah ke batang itu lagi. Mengulum dengan tempi cepat. Dengan bantuan dorongan mingyu, membuat wonwoo tersedak sedikit. Precum sudah mulai keluar, dan urat-urat sudah mulau keliatan. Seperti mingyu sebentar lagi bakal datang.