Pagi ini saat mata hana masih sulit dibuka, seseorang menggedor pintu rumahnya dengan tidak sabar.
Dengan mata masih setengah menutup, hana membuka pintu itu. Omelan terus meluncur dari bibirnya saat ia berjalan kearah pintu.
Sumpah serapah keluar dari mulut hana saat melihat siapa oknum penggedor pintu rumahnya dipagi pagi buta sepertih ini.Seorang pria berkaos hitam dan kemeja kotak kotak. Rambut gondrongnya diikat setengah dan senyum miring yang membuat hana muak.
"ngapain kesini? " hana bahkan tidak repot berbasa basi dengan yuta.
" membangunkan gadis malas lalu menyeretnya kekampus. " jawab yuta enteng.
Hana memutar bola matanya" jadwalku masih pukul 9 pagi. Lebih baik kau pergi! " usir hana.
" jika aku pergi, kau akan kembali tidur lalu bangun pukul 8.30 pagi, mandi sekedarnya dan berdandan seadanya. Kau harus berubah hana. Mana mau jaehyun dengan wanita jorok sepertimu. " ucap yuta.
" aku malas berdebat. Sebaiknya kau enyah sekarang! " usir hana lagi.
Namun yuta justru masuk secara paksa." yak! Keluar! " teriak hana.
Yuta menutup telinganya dengan dramatis" kau ini bisa tidak mengecilkan suaramu? Kau merusak pendengaranku. " gerutu yuta.
Mata hana melotot" bajingan! " umpatnya. Yuta terkekeh mendengarnya.
" mandi! " yuta melemparkan handuk pada hana. Namun hana justru tetap diam duduk didepan tv menyaksikan kartun favoritnya." mandi hana! " ucap yuta kesal karena diabaikan. Hana hanya melirik sebentar lalu perhatiaannya kembali ke layar tv.
Yuta mulai geram, ia menarik hana supaya berdiri. " mandi atau kau ingin aku memandikanmu? " bisik yuta.
Hana tertegun, reflek ia menampar yuta. " brengsek!" umpatnya lalu pergi mandi. Yuta tersenyum miring.
Selesai mandi, hana dan yuta kembali berdebat. Kini masalahnya adalah pakaian yang akan hana pakai. Yuta dengan segala egonya meminta hana memakai pakaian yang ia pilihkan, sementara hana dengan keras kepalanya menolak itu. Namun tetap saja yuta pemenangnya.
Selesai berpakaian, hana menyisir rambutnya. Kemudian ia meraih tasnya dan hendak pergi.
"kau akan pergi dengan bibir pucat seperti itu? " tanya yuta.
Hana mendengus" lipstiku habis. " ucapnya sekenanya.
Yuta mengambil sesuatu dari tasnya. Sebuah benda kecil yang hana tau adalah sebuah liptint keluaran brand terkenal. Bahkan harganyapun setara dengan gajinya sebulan dikafe." pakai ini!" yuta menyodorkan liptint itu pada hana.
Hana menatap yuta horor. Yuta yang mengerti arti tatapan hanapun mendengus "itu punya temanku. Dia seorang MUA." jelas yuta. Hana beroh ria.
"cepat pakai! " perintah yuta. Hana menerimanya. Namun saat melihat warnanya, hana mengembalikan liptint itu.
" kenapa dikembalikan? " tanya yuta.
" itu terlalu merah. Kau pikir aku wanita penggoda. "ucap hana.
" kau akan terlihat seksi. Cepat pakai!" ucap yuta.
"tidak mau! "hana bersedekap dada.
Yuta berdecak" duduk!"perintahnya.
"tidak mau yuta.. Aku akan seperti penyihir." ucap hana. "duduk saja hana!" kini tatapan yuta mengintimidasi. Karena takut, hana menurut.
"buka bibirmu! "perintah yuta lagi.
Hana membuka bibirnya. Dengan telaten yuta mengoles liptint itu dibagian dalam bibir hana.
" selesai! Sekarang katupkan bibirmu seperti ini. " yuta mencontohkannya pada hana. Hana mengikutinya. Yuta tersenyum puas.
Yuta menyodorkan kaca pada hana. " lihat, itu terlihat natural kan? " ucap yuta. Hana melihatnya, dan benar liptint merah itu tidak terlihat mencolok. Justru kini bibirnya terlihat bergradiasi.
"wahh.."tanpa sadar hana kagum. Yuta terkekeh, ini pakai ini setiap hari dengan tekhnik yang aku ajarkan." ucap yuta menyodorkan liptint itu.
Tentu saja hana menolaknya. "itu milik temanmu. Kau pikir aku wanita apa." ucap hana. Yuta mengambil tangan hana, "pakai saja. Temanku masih punya ribuan lipstik." ucapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny [Nakamoto Yuta]
FanfictionTujuan yuta hanya satu. Melihat senyum gadis yang telah mendebarkan hatinya sejak awal pertemuan mereka. Hidup dan cinta, hana harus memilih diantara keduanya. Manakah yang menjadi tujuannya? "apapun itu asal kau tersenyum. " ~yuta Jika...seandai...