"Ara.. Kau tampak murung. " hana menatap ara yang duduk disampingnya.
Gadis itu tersenyum," aku hanya sedih saja kak taeyong tidak mengizinkanku memakai lipstik merah. " ucap ara disertai cengiran khasnya.
Hana menggeleng, iapun mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya." ini pakailah. " hana menyodorkan sebuah lipstik pada ara.
Ara tersenyum pada hana." tumben sekali kau punya lipstik merah. " ara meraih lipstik itu dengan cepat. Ia membuka tas nya dan mengeluarkan sebuah kaca kecil yang selalu ia bawa kemana mana.
" itu diberi seseorang. " ucap hana singkat. Yuta yang duduk disamping hana tersenyum kecil. Setidaknya hana menyukai barang yang ia berikan.
" dari siapa? " tanya ara sembari mengoles lipstik itu dibibirnya. Ara tersenyum puas melihat pantulan wajahnya dikaca. Ia yakin johnny akan menyukainya. Ara menutup lipstik itu kembali dan mengembalikannya pada hana.
" bukan siapa siapa. " jawab hana. Yuta yang mendengarkannya lantas membelalak. " jahat sekali tidak mengakui pemberianku. " ucap yuta dramatis. Hana memutar bola matanya.
Ara terkekeh," aku bisa mendengar suara retakan hati disini. " ucapnya sembari melirik kun yang fokus pada jalanan. Hana tersenyum tidak enak sementara yuta hanya berekspresi datar. Suasana menjadi semakin canggung.
Hana duduk dengan bosan. Ara sudah menggelayut manja pada johnny sejak pertama mereka sampai. Sementara yuta kini sedang asyik mengobrol dengan teman temannya.
Hana memutar gelas itu dengan malas. Acara ini sungguh tidak cocok dengannya. Ia lebih suka menghabiskan waktu dengan membaca buku buku dikamarnya. Atau menonton drama hingga larut malam.
"kamu bosan? " seorang pria duduk didepan hana. Hana mendongak dan mendapati seorang pria tampan tengah menatapnya ramah.
Senyumnya sungguh manis. Dan jika dilihat lebih seksama pria ini tampak dewasa namun juga imut diwaktu bersamaan.
" hey.. " pria itu melambaikan tangannya didepan wajah hana. Hana terkejut, wajahnya memerah malu karena ketahuan menatap pria itu dengan kagum.
Pria itu terkekeh membuat hana semakin malu. " maaf.. " cicit hana.
" tidak apa apa.. Aku suka ekspresimu. " ucap pria itu. Hana mendongak dan lagi lagi ia disuguhi senyum menawan dari pria didepannya ini.
" aku taeil.. " taeil mengulurkan tangannya pada hana. Hana menatap tangan itu lalu dengan sedikit ragu hana membalasnya." hana.. " ucap hana.
" oke hana.. Ngomong ngomong kau datang sendiri? " tanya taeil. Hana menggeleng" aku datang bersama temanku.. Itu.. " hana menunjuk ara yang tengah berdansa dengan johnny.
" oh jadi ratu malam ini temanmu? " ucap taeil. Hana mengernyit," ratu? " tanyanya. Taeil mengangguk." johnny kan rajanya malam ini. "ucapnya. Hana yang mulai mengerti mengangguk angguk.
" aku heran johnny bisa sebahagia itu. "gumam taeil.
Hana menatap taeil bingung" maksudnya? " tanya hana.
" dia pernah ditinggalkan kekasihnya. Dia tidak bisa move on sampai depresi. Tapi temanmu itu merubah kembali johnny. Aku senang melihatnya. " ucap taeil.
Hana menatap taeil takjub." woah.. Aku tidak percaya ini. " gumam hana.
Tanpa sadar, taeil dan hana semakin asyik mengobrol. Mereka bisa lebih akrab dalam waktu singkat. Taeil adalah pria yang menyenangkan menurut hana. Dan lagi mereka sepemikiran.
TBC.
Thanks for reading...
Luv yah 💚💚
Hanaka_fy
Moon taeil
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny [Nakamoto Yuta]
FanfictionTujuan yuta hanya satu. Melihat senyum gadis yang telah mendebarkan hatinya sejak awal pertemuan mereka. Hidup dan cinta, hana harus memilih diantara keduanya. Manakah yang menjadi tujuannya? "apapun itu asal kau tersenyum. " ~yuta Jika...seandai...