Tzuyu Pov
"Kamu kemana aja?" Tanya ku menghpiri sana
"Aku abis dari perpus" jawab sana
"Oh,kamu udah makan belum?"
"Belum"
"Ikut yuk,Jennie dan para unnie sedang menunggu kita
Heran nya tangan ku tidak di sambutnya"Mau ikut?"
"Malas ah"
Kata sana manyun"Kenapa katanya belum makan tadi"
"Ga mood"jawab nya
"Ya udah aku kesana dulu ya,kasihan Jennie dia ga mau makan kalau aku ga ikut makan siang katanya tadi"
"Hmmmmmm" kata sana lalu dia kembali membaca bukunya.
Aku langsung pergi,aku ga heran karena sudah cukup mengenal sana
Palingan Cemburu sama Jennie,tapi malas ah bahas nya,dia juga bukan pacar aku,di tungguin ga nembak2.
"Mana pacar lo Tzu?" Tanya Jennie
Nayeon,Mina sama Jeongyeon nyengir2 di kantin
"Pacar siapa?"
"Lu mau sampai kapan jadi pertu Tzu?" Tanya Jennie lagi
"Apaan tuh pertu?"
"Perawan tua"jawab Jennie
Nayeon,Mina sama Jeongyeon tertawa bersamaan
Aku bangkit
"Mau kemana? Masa ngambek? Gw kan bercanda" kata Jennie
"Mau pesen es jeruk"
Aku bangkit ke meja kasir untuk pesan es jeruk favorit ku,tak sengaja aku lihat dahyun dan sana sedang duduk ngobrol sambil makan
Sana melihat ku tapi langsung berpaling
Dan pura2 tidak lihat.Aku kembali ke tempat kami makan
"Kenapa wajah mu begitu?" Tanya mina yang duduk tepat di sebelah ku
"Tidak apa2"
Sambil minum es jeruk favorit ku
Nayeon tiba2 berdeham keras membuat perhatian kami kepadanya.
"Karena kita sudah berkumpul aku ingin memberitahukan kalian semua" katanya lagi
"Bulan lalu aku ikut ujian fakultas di usa dan aku lulus,minggu depan aku akan pindah ke NYC"
Kami semua terbelalak menatap nya
"Kenapa kau tidak mengabari aku terlebih dahulu?" Tanya Jeongyeon dengan nada marah
"Yah ini kan kejutan" kata Nayeon lagi
Sebagai mantanya Jeongyeon tampak kesal dia mendadak tidak menghabiskan makanan nya.
"Kalau begitu harus ada party kan" kata Jennie memberikan ide dan memecahkan suasana panas
"Iya party ide yang bagus"kata Nayeon lagi
"Kau ajak sana ya dan aku akan bilang dahyun untuk mengajak temannya yg lain di cafe"katanya lagi bicara pada ku
"Kau saja yang ajak sana,aku malas bicara kalau dia sedang seperti itu,malas ribut"jawab ku
"I see" guman nayeon
___________________________________________
Sana Pov
Duh hari ini gw pulang sama siapa nih,malah shift malam lagi dahyun hari ini off kerja dan langsung ke tempat momo,hp lowbat ga bs pesen Grab.
Tzuyu apa inget ya sama gw karena pagi tadi kan gw dia jemput tapi sejak cewek nya datang boro2 inget gw,sok banget mesra2an gitu mereka berdua
Apa gw naik taxi aja ya?
Aduh jauh bgt ke jalan raya nya ada 1setengah KmTapi mau gimana lagi ya harus jalan kan walau jauh begini
*Tin tiiin*
" Sana" seseorang memanggil gw ternyata Nayeon
"Hi" sapa gw pas liat dia
"Kesini sebentar masuk aku ingin bicara"katanya dari dalam mobilnya
Gw nurut aja dan langsung masuk mobil nya.
"Sana hari jumat kau ada acara?" Tanya nya
"Kayanya ga ada unnie"
"Sana aku mau sekolah di america minggu depan,sebelum pergi aku mau ngadain pesta perpisahan,kamu datang ya bareng Tzuyu"
"Tapi apa Tzuyu nya mau"
"Mau dong,justru dia takut kamu yang nolak"kata Nayeon tersenyum
"Sana kamu tau ga,Tzuyu itu masih perawan,dia belum pernah pacaran sama siapapun,dan Jennie itu teman main nya dari kecil"
Aku menatap nya agak terkejut.
"Aku titip dia ya sana,dia itu anak nya agak cuek tapi aslinya perhatian banget,dan dia polos banget"
Aku tersenyum mendengar nya
"Kamu kenapa jalan sendirian"
"Hehehe hp ku mati Unnie mau pesan grab ga bs dan aku ga bawa mobil kan"
Nayeon menggeleng2kan kepala nya lalu dia mengambil hp nya lalu menelepon seseorang
"Dimana kau?"
Tanya nayeon"Masih di kampus Unnie"
"Tadi aku lihat sana,jalan sendirian banyak anak cowok yang ngeliatin,bukan tadi pagi dia bersama kamu"
"Apa? Dimana kau lihat dia"
Aku bisa mendegar Tzuyu sangat panik mendengarnya
Lalu dia bilang akan segera datang menjemput ku
"Sudah beres kan,kau tunggu saja sebentar lagi Tzuyu datang menjemput mu"Katanya padaku
"Terima kasih Unnie" aku memberani kan memeluk nya dan Nayeon pun memelukku kembali dengan ramah
"Pokoknya aku mau lihat kalian sudah resmi pacaran sebelum aku berangkat ya"
Aku mengangguk padanya