Raina pov
Gue menghempaskan tubuh gue ke kasur yang super empuk ini dan gue masih ngerasain sakit dipipi gue yang sedari tadi gue pegangin sehabis dari toilet, tapi gak tau kenapa gue teringat dengan kata-kata tiara tadi yang membuat gue bingung sendiri sama ucapannya.
Flashback on
Ketika Raina masuk kedalam toilet wanita, Raina langsung mencuci wajahnya di wastafle toilet yang sudah tersedia.
"Hebat ya lo.." ucapn seorang perempuan yang tiba-tiba sudah berdiri disamping Raina
"Tiara.." ucap Raina yang setengah terkejut dengan kedatang perempuan yang bernama Tiara
"Gue gak nyangka sama lo, Rain" ucap Tiara yang tidak menghiraukan ekspresi terkejut Raina
"Maksud kamu apa, Tiara? aku gak ngerti" ucap Raina bingung
"Lo tuh bego apa gimana sih Raina!
gue udah pernah bilang sama lo jangan rebut lagi orang yang gue sayang!" ucap Tiara dengan penuh penekanan"Siapa? siapa Tiara? siapa orang yang aku rebut dari kamu, bukannya kebalik ya, kamu yang udah rebut semuanya dari aku," sergah Raina yang tak terima disebut seperti itu oleh Tiara
PLAKKK
Tamparan mendarat diwajah Raina, membuat wajahnya terasa panas.
"Jangan pernah lagi lo bilang gitu sama gue Raina, karena gue bukan lo yang selalu rebut kebahagiaan orang!!" ucap Tiara dengan mata berkaca-kaca, lalu pergi meninggalkan Raina yang tengah mengusap-usap pipinya yang merah dan kebingungan dengan ucapan Tiara.
Raina lalu pergi dari toilet dengan pipi yang ditutup oleh tangannya agar murid-murid lain gak kepo sama keadaanya
"gue gak boleh keliatan lemah didepan orang" batin Raina yang pergi meninggalkan toilet.
Flashback off
Raina pov end
Raina langsung beranjak dari kasurnya untuk pergi mandi.
Setelah selesai mandi ia merasa lapar, lalu ia pergi ke ruang makan dilantai bawah.
"kok gue gak liat Tiara ya, apa dia maen dulu sama ka Adrian?" pertanyaan itu muncul dibenak Raina ketika sedang menuruni anak tangga dirumahnya.
Tiba-tiba pintu rumah dibuka oleh seseorang dari luar.
"Ayaaahhh.." teriak Raina menghampiri Wirawan sang ayah."Ayah.. Raina kangen sama ayah, ayah kemana aja, kita ke makam bunda yuk yah.." ajak Raina kepada ayahnya
"Apa sih Raina, kamu tau gak? ayah tuh cape, ayah baru pulang kerja, gak bisa apa ngertiin ayah dikit apa?" bentak sang ayah kepada Raina
"Ayah.."
"Maafin Rain ayah, Rain gak tau kalau ayah cape, tapi kapan-kapan ayah mau kan nganter Rain ke makam bunda" ucapnya penuh harapWirawan tidak menghiraukan perkataan Raina, ia lebih memilih meninggalkan Raina menuju kamarnya.
"Mbo, Tiara kemana mbo?" tanya Wirawan yang kebetulan melewati mbo Isna yang sedang membersihkan debu lemari dekat pintu kamarnya.
"Gak tau tuan, sedari tadi non Tiara belum pulang" jawabnya
"Tiara belum pulang bi?"
"Belum tuan"
"Yasudah, saya mau cari Tiara dulu"Raina yang mendengar ucapan ayahnya protes, "Ayah.. ayah bilang ayah cape, kenapa ayah mau cari Tiara, kenapa gak suruh pak supir aja ayah, mending ayah istirahat"
"RAINA!!! " bentak sang ayah
"Tiara itu anak ayah juga, wajar aja kalo ayah yang nyari Tiara, kamu gak terima?" bentak ayahnya lagiRaina terkejut, karena ayahnya hari ini sering membentaknya, sebenarnya Raina ingin menangis tapi ia tidak ingin terlihat lemah, Wirawan pun pergi.
"Andai ayah tau, kalo Rain yang selama ini cape yah,cape dengan sikap ayah ke Rain, cape akan batin Rain, dan yang sebenernya gak pernah ngertiin itu ayah bukan Rain." batin Rain, setetes air mata jatuh tanpa pamit.
"Non..
Non Raina nangis?" tanya mbo IsnaRaina terkejut dan ia langsung mengusap air matanya.
"Ee..enggak kok bi, aku gak nangis ini cuma kelilipan aja" Raina berbohong
Kalian tolong ya jangan bosen buat baca cerita aku, ini bakal lebih seru lagi lo😁
Jan lupa juga ya, kasih semangat buat aku, biar bisa terus lanjutin ceritanya.
Jangan lupa vote, dan kasih bintang juga yaa😁😁
Mohon bersabar, terus VOTMEN OK😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Happy
Teen FictionWARNING, INI CERITA REAL BUATAN SENDIRI!!!! NO COPAS COPAS!!! "Jika ayahku bisa bahagia tanpaku, itu tidak masalah, tapi aku tidak ingin jika dia membenciku tanpa sebab." "Untukmu sahabatku Adrian, mengapa kau juga tiba-tiba membenciku tanpa sebab...