Pagi sekali Wirawan sudah rapi dengan kemeja putih yang dibalut jas berwarna hitam.
"Mbo, si Raina gimana keadaannya?"
tanya Wirawan dengan nada dingin, walaupun Wirawan tidak terlalu care kepada Raina, tapi ia juga masih bertanggung jawab atas Raina anaknya."Kalau semalem non Raina sudah saya kompres tuan, dan setelah itu saya langsung pergi ke kamar saya soalnya non Raina kayaknya harus banyak istirahat"
"Oh baguslah dia nggk perlu ngebuang-buang uang cuma buat nyembuhin sakit kaya gitu" ucap Wirawan tak punya perasaan.
Mbo Isna hanya diam tidak menanggapi ucapan Wirawan.
"Yasudah, saya mau ke kantor sekarang"
"Tapi tuan gimana dengan non Raina dan non Tiara"
"Tiara bilang kalau hari ini Adrian bakal ngejemput dia, kalau Raina..
biasanya juga dia naik taxi""Tapi tuan..."
"Yasudahlah, saya ada meeting pagi hari ini saya buru-buru"
"Kasian non Raina, sepertinya tuan benar benar tidak menyukai non Raina, padahalkan non Raina itu anaknya almh, nyonya Manda istri pertamanya" gumam mbo Isna yang merasa bingung sendiri
***
Mbo Isna membuka kamar Raina.
"Non, bangun non sudah siang, memangnya non gak sekolah" ucap mbo Isna sambil menghampiri Raina yang masih terbaring di kasurnya.
"Bundaa...bundaa.." ucap Raina yang masih tertidur dengan keringat bercucuran.
"Non.. non Raina" ucap mbo Isna yang kaget ketika mengecek suhu tubuh Raina yang semakin tinggi.
"Bundaa..bundaa.." gumam Raina terus-terusan.
"Non sekarang kita ke klinik yaa non, tapi sebentar mbo mau suruh pak supir buat bawa non ke mobil" ucap mbo Isna yang khawatir lalu ia keluar dari kamar Raina untuk meminta bantuan.
...
Mbo Isna mendapat pesan dari supir di rumah Raina bahwa hari ini ia tidak bisa masuk karena anaknya masih sakit.
"Aduh aku minta bantuan ke siapa ya" ucap mbo Isna yang sangat khawatir dengan keadaan Raina.
Tiba-tiba terdengar suara bel rumah, mbo Isna langsung menghampiri pintu depan dan langsung membukanya..
"Den Adrian?"
"permisi mbo, Tiaranya ada?" ucap Adrian dengan ramah.
"De..den Adrian tolongin mbo den" ucap mbo Isna yang sudah tak kuasa menahan air matanya.
"Mbo..mbo kenapa mbo, aku harus tolong dengan cara apa mbo" Adrian yang sudah lama mengenal mbo Isna langsung merasa khawatir.
"Non..non Raina den"
"Raina kenapa mbo?" Adrian semakin bingung.
Guyss nikmatin ceritanya dulu yaa terus kasih semangat buat aku ya😁😊
Jangan lupa vomen yaa😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Happy
Teen FictionWARNING, INI CERITA REAL BUATAN SENDIRI!!!! NO COPAS COPAS!!! "Jika ayahku bisa bahagia tanpaku, itu tidak masalah, tapi aku tidak ingin jika dia membenciku tanpa sebab." "Untukmu sahabatku Adrian, mengapa kau juga tiba-tiba membenciku tanpa sebab...