part 5

21 1 1
                                    

"Raina kenapa mbo?" Adrian semakin bingung

"Non Raina drop lagi den" ucap mbo Isna

Dulu Raina pernah dirawat di rumah sakit akibat dirinya selalu telat makan, setelah bunda nya Raina meninggalkan Raina untuk selamanya, dan Adrian berjanji bahwa ia pastikan Raina tidak akan telat makan .

"A..apa mbo? Raina drop lagi?" ucap Adrian terkejut

Mbo Isna hanya mengangguk.

"Pasti Raina telat makan ya mbo" tanya Adrian yakin

"sepertinya den, dari kemarin mbo enggak liat non Raina makan nasi sesuap pun" jelas mbo Isna.

"sekarang Rainanya mana mbo?"

"Mari den, non Rainanya ada dikamar dilantai atas den" ucap mbo Isna yang langsung menarik lengan Adrian menuju lantai atas.

"Ka Adriann" panggil seorang perempuan yang keluar dari kamarnya menggunakkan seragam sekolah.

Adrian yang sangat khawatir dengan Raina tidak mendengar Tiara yang memanggil, akhirnya Tiara mengikuti Adrian dan mbo Isna.

...

Setelah dikamar Raina, Adrian dan mbo Isna sangat terkejut melihat Raina yang terkulai lemas dilantai sambil terus-terusan memanggil almarhumah sang bunda.

Adrian langsung berlari menhampiri Raina, air mata Adrian tak bisa terbendung lagi jika teringat akan janjinya kepada Raina dan almarhumah bunda Raina.

"Adrian, kamu mau kan jagain Raina kalau nanti Raina sudah besar dan tante udah gak ada, jangan buat dia nangis " ucap seorang wanita paruh baya dengan muka pucatnya kepada lelaki yang masih menggunakkan seragam SMP, dan itu adalah bunda Raina yang sedang sakit.

"Tante.. kok tante ngomong gitu sih tan, seharusnya tante itu semangat buat kesembuhan tante kan kalau tante sembuh Raina pasti akan lebih bahagia"

"tapi Adrian mau kan nurutin perkataan tante"

"Adrian pasti kok jagain Raina tante, dan gak bakalan ngebiarin Raina ngeluarin air matanya"

"Makasih ya Adrian, tante percaya kok sama kamu, kalau kamu pasti bisa bikin Raina bahagia" bundanya Raina tersenyum kepada Adrian.

"Iya tante, tante tenang aja mulai sekarang tante jangan ngomong gitu lagi, kalau Raina denger pasti Raina sedih"

Janji Adrian kepada bundanya Raina.

"Den.. mari den kita bawa non Raina ke klinik"

Adrian yang terlalu larut dalam tangisannya langsung tersadar.

"Jangan dibawa ke klinik mbo, kita bawa Raina ke rumah sakit yang lebih lengkap" ucap Adrian yang langsung mengangkat tubuh Raina menuju mobilnya.

Jangan lupa vomen😊

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Be HappyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang