Chapter 21

2.4K 130 9
                                    

Aku bertemu Sakura. Dan dia tidak sendiri melainkan bersama..." sengaja Sasori menjeda ucapannya.

"Siapa?" Sasuke penasaran.

"Seorang pria" jawaban Sasori seperti sengatan listrik bagi Sasuke.

Sasuke menarik krah kemeja Sasori. "Bajingan, siapa pria itu? Katakan padaku Sasori!" serunya.

"Sasuke hentikan! Kau bisa bertanya baik-baik pada Sasori kan!" Itachi menarik tubuh adiknya menjauh.

"Sasori, jelaskan siapa pria itu? Ku mohon jangan memperkeruh suasana" pinta Itachi pada sahabatnya.

"Bisakah aku minta air dulu Itachi. Aku ketakutan jika adikmu akan membunuhku" kata Sasori.

"Sasuke duduklah dulu. Aku akan mengambilkan minum untuk Sasori" kata Itachi.

Sasuke menuruti permintaan kakaknya. Dia duduk namun menatap tajam pada Sasori. Pria berwajah baby face itu bergidik ngeri pada tatapan tajam bungsu Uchiha itu.

"Ini minumanmu" Itachi datang menyodorkan minum pada Sasori.

"Sekarang katakan. Kau melihat Sakura dengan siapa?" Sasuke sangat tidak sabar mendengar penjelasan Sasori.

"Namanya Utakata. Wajahnya hampir mirip denganmu tapi sifatnya? Kurasa dia lebih baik. Dia sangat ramah dan hangat. Mungkin Sakura nyaman dengan pria itu" sangat jelas jika maksud Sasori adalah membuat panas sang Uchiha bungsu.

"Cih, kau berani sekali membandingkan diriku dengan pria lain. Punya apa dia memangnya" Sasuke masih tetap sikap sombongnya.

"Sasuke, ok kali ini aku serius. Benar pria itu bernama Utakata. Aku mengantar Sakura bertemu dengannya tapi tenang mereka tidak berduaan. Banyak anak-anak bersama mereka..."

"Anak-anak?" sela Sasuke.

"Hey bisakah kau dengarkan dulu. Atau ku hentikan saja. Aku akan pulang jika kau tidak mau mendengarku" protes Sasori.

"Hn. Lanjutkan" perintah Sasuke.

"Cih, sialan. Anak-anak itu anak panti asuhan. Aku juga tidak tahu bagaimana Sakura bisa mengenal mereka. Tapi mereka orang baik. Si Utakata itu pun ku lihat bukan pria jahat. Jadi berhati-hatilah jika kau tidak ingin kehilangan Sakura. Apapun itu masalahmu cepat selesaikan, semakin cepat masalahmu selesai semakin lancar juga proyek kita" akhir dari penjelasan Sasori membuat Itachi memutar bola matanya. Dia meninju lengan Sasori.

"Aku bicara yang sebenarnya kenapa kau memukulku baka" Sasori mulai sebal.

"Tidak ada yang bisa mengambil Sakura dariku" kata Sasuke penuh penekanan.

"Ya sudah aku pulang dulu" pamit Sasori.

Itachi masih menemani Sasuke di ruang tamu. Belum sampai lima menit Sasori keluar pria itu sudah kembali lagi.

"Sial, ban mobilku kempes. Boleh aku menginap" kata Sasori pelan.

Itachi tertawa mendengar Sasori. "Harusnya aku tidak tertawa disaat seperti ini. Tapi kau sudah membuatku tertawa"

"Itachi. Boleh ku pinjam bajumu?" pinta Sasori dengan nada malu-malu kucing.

"Kau ke kamarku saja. Tidur denganku" Sasuke justru yang menyeret Sasori.

"Hey hey hey jangan menyeretku. Kau membuatku takut. Jangan menyentuhku aku masih suci" Sasori melepaskan tangan Sasuke.

"Tutup mulutmu. Jangan membuatku yang menutup mulutmu itu" ancam Sasuke.

"Kau benar-benar mengerikan Sasuke" Sasori menatap horor pada Sasuke.

"Hn. Pilih baju yang akan kau pakai" suruh Sasuke sambil membuka lemarinya.

BetrayalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang