Kejadian ini berawal ketika aku sedang berjalan pulang. Aku merasa khawatir dengan apa yang akan dilakukan oleh 'mereka' terhadapku kali ini. Hanya dengan membayangkan mereka saja aku merasa gemetaran. Jalanan yang ramai dan orang yang berlalu lalang itu membuat aku memejamkan mata sesaat. Langkah kaki yang menyebrang jalan dan memasuki gang untuk mencari tempat sepi ini tidak terasa lelah sedikitpun.
Aku berhenti mendadak saat melihat seseorang dengan pakaian hitam, rambut putih dan wajah yang terlihat memiliki jahitan. Aku berjalan kearah orang itu seperti ada magnet yang menarikku. Orang itu sepertinya laki laki, dia tidak menyadari jika ada seseorang yang berjalan kearahnya. Pria itu menatap lurus kedepan, entah apa yang ia lihat aku pun menjadi penasaran.
Woah! Aku terkejut dengan apa yang aku lihat. Sebuah pembunuhan yang dilakukan oleh dua orang wanita serba merah. Tunggu dulu yang satu berambut pendek dan yang satu berambut panjang namun hal anehnya adalah kalau dia wanita kenapa dadanya rata? Hei sadarlah kenapa kau malah memperhatikan pembunuhan itu.
"Hyhyhy" tawa pria itu disamping telingaku dan berhasil membuat aku terkejut dan refleks memukul kepalanya.
"Aduh nona kau agresif sekali ya hyhyhy" ucap pria itu mengatai aku agresif.
Hey hey aku hanya memukul kenapa dibilang agresif dan kenapa dia malah tertawa saat aku pukul.
"Kenapa tidak kabur dari sini ?" tanya pria itu.
"Memang aku harus bagaimana ? Lari dari sini dan memanggil polisi? Apa gunanya juga buat ku, lebih baik melakukan apa yang tadi tuan lakukan" dengan santai aku menjawab dan berjalan kearah tempat pria itu duduk.
"Menikmati acara pembunuhan ini? Hyhyhy"
Oh ayolah kenapa dia selalu tertawa begitu?
"Hidangan yang enak untuk dilihat bukan? Lagi pula mungkin dulu aku juga mengalami pembunuhan. Jadi aku bisa mencari tahu seperti apa aku dibunuh waktu itu" ucap ku panjang lebar menjelaskan yang mungkin tidak akan diketahui oleh pria yang ku ajak bicara.
"Kau dulu bunuh diri bukan dibunuh. Ingat itu!"
Heh aku bunuh diri? Kenapa dia sok nyambung dengan apa yang kumaksud.
"Gita Keira, mati bunuh diri saat umur 15 tahun" ucap pria aneh itu lagi.
"Sepertinya tuan tahu ya dengan masalah saya" aku mengoyang goyangkan kaki sambil melihat seorang perempuan berambut merah pendek dibunuh oleh rekannya sendiri.
"Bagaimana kalau kau ikut dengan ku dan mencari tahu masalahmu yang sebenarnya, hyhyhy"
Mulai deh tadi bicara tanpa tertawa pada akhir kalimat kenapa sekarang tertawa lagi.
"Tuan menawari tempat tinggal ?" tanyaku sedikit bersemangat.
"Peting mati ku tersisa banyak, kau boleh tinggal disitu" sepertinya dia sedang promosi barang dagangan deh.
"Kalau begitu ayo pulang kerumah mu" ajak ku bersemangat.
Tanpa berkata kata lagi aku mengekori pria itu menuju rumahnya.
***
Jangan lupa vote and koment
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK BUTLER FF : LOVES
FantasyYang penasaran sama ceritanya mending langsung baca aja nih ceritanya