•Bagian 5•

62 7 94
                                    

Haiii
Terimakasih sebelumnya yang udah mau baca ceritaku😄
Happy Reading!

Eh Bentar, aku kasih yang manis-manis dulu nii:)

Eh Bentar, aku kasih yang manis-manis dulu nii:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kanaya Shesa Taufania❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kanaya Shesa Taufania❤

--------

Mobil yang Kanaya tumpangi berhenti dihalaman rumah Lusi.

"Are you ok nay?"

Kanaya menghela nafas, lalu mengangguk, "I'm ok."

Tersenyum simpul seakan semuanya baik-baik saja. Sedang dihati tengah merapalkan segala macam doa, berharap tidak akan ada hal buruk yang terjadi.

Kanaya membenarkan tatanan rambutnya yang ia gelung. Dengan balutan dress merah selutut membuat ia semakin cantik. Memberanikan diri, Kanaya akhirnya menyusul Laras memasuki rumah Lusi.

"Aku emang ngajak kakak makan malam, tapi nggak sama anak itu kak."

Kanaya yang baru saja akan melangkah masuk harus terhenti di ambang pintu.

"Lusi! Kanaya anak kaka, dia ponakan kamu," peringat Laras.

"Aku nggak sudi nganggep dia!"

"LUSI!" terdengar suara teriakan dari belakang, itu suara Fatma, nenek Kanaya.

"Kenapa lagi sih bu? Ibu mau belain anak sialan itu? Sampai kapanpun aku nggak akan nganggep dia, karena kehadiran dia masa depan Kak Laras hancur."

"Emang dasarnya dia itu anak haram!"

"CUKUP!"

Tangan kanan Fatma terangkat, hampir saja tamparan itu mengenai pipi tirus Lusi jika tidak sempat Kanaya tahan.

Kanaya menatap neneknya, "Jangan nek."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KANAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang