Happy Reading, let's enjoy guys!!💛
🌱
"Hyunjin!.." panggil seseorang dari belakang membuat pemuda yang berposisi sebagai main dancer itu membalikkan badannya yang semula membelakangi si pemanggil
"Iya, ada apa?" tanya Hyunjin, saat si orang yang memanggilnya tadi kini sudah berada dihadapannya—Lee Felix, rekan sesama dancernya
"Aku pengen cerita, boleh jadi pendengar gak?" ucapnya, ia menunduk. Sebenarnya tidak enak juga meminta bantuan Hyunjin yang pastinya sama-sama lelahnya dengan yang lain, tetapi dibanding yang lain entah kenapa hanya Hyunjin yang bisa ia andalkan saat ingin bercerita.
Sedangkan Hyunjin yang dimintai bantuan seperti biasanya dari Felix hanya diam untuk beberapa saat, ia menoleh ke belakang lagi guna melihat box makanannya yang sudah ia buka lalu menatap Felix yang masih betah menunduk.
"Oke! Tapi aku sambil makan, dan kamu cerita saja seperti biasanya." balasnya, setelah memutuskan untuk tetap menjadi pendengar Felix.
"Tapi jangan disini, aku tidak mau ada yang dengar." ujar Felix, matanya mengedar kearah sekitar ruangan itu yang entah mengapa jadi sedikit ramai oleh beberapa staf Noona.
"Hah! Permintaan mu benar-benar akan membuat orang mengira kita ini aneh, tinggal cerita saja harus pindah tempat?!" gerutu Hyunjin.
Meski begitu pemuda berbibir tebal itu tetap menurut dengan teman segrupnya ini, mengambil box makanannya dan lekas keluar bersama Felix yang sudah lebih dulu memimpin jalan didepan sana.
Mereka berjalan kearah sebuah taman dekat area pemotretan tadi, yang didepan nya terdapat sebuah danau. Mereka berdua duduk di sebuah bangku pinggir danau tepat dibawah tiang lampu. Hyunjin duduk disamping Felix sembari memangku box makanannya dan lekas membuka santapan malamnya kali ini.
Felix masih diam sejak mereka berdua sampai di taman ini, bahkan saat Hyunjin sudah menghabiskan lebih dari setengah makanannya Felix belum juga bercerita sesuai apa yang tadi di pinta oleh pemuda blesteran Aussie-Korean itu.
"Katamu akan bercerita? kenapa masih diam?" ujar Hyunjin, ia sudah selesai dengan acara makannya.
Felix tampak menoleh sekilas, lalu kembali fokus dengan pandangan nya yang masih menikmati malam hari di depan danau.
Hawa dingin menerpa keduanya yang sama-sama tidak memakan jaket ataupun mantel, hanya menggunakan pakaian selepas pemotretan yang belum mereka ganti. Bahkan beberapa kali angin lirih menyapa kulit mereka dengan sedikit menggoyang surai mereka berdua namun hanya mereka hiraukan.
"Aku tidak mau beresiko membuatmu mati karena tersedak saat mendengar ceritaku, makanya aku menunggu mu selesai makan dulu" jawab Felix,
"Sudah selesai dan sekarang ceritakan"
Felix tidak langsung memulai, ia masih tetap pada posisi sebelumnya. Duduk bersandar pada sandaran bangku taman dengan mata yang nampak masih terfokus mengamati danau didepannya.
Hyunjin pun juga melakukan hal yang sama, ia begitu menikmati suasana malam ini. Damai dan menenangkan, rasanya sudah cukup lama sekali setelah bekerja keras—ia tak dapat merasakan suasana senyaman ini.
"Apa kamu pernah merasa sangat bersalah setelah melakukan sesuatu?" tanya Felix sebagai awalan dimana sesi bercerita mereka akan dimulai, Hyunjin hanya menatap heran atas pertanyaan Felix dengan raut yang kentara sekali jika kebingungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BREAK •• Y O U N G W I N G ' S
Novela Juvenil[BOOK #4] tentang Stray Kids yang kehilangan satu sayapnya, dan tentang Chan yang kehilangan satu dari delapan pilar penopang atas hidupnya [WARN! : udah baca aja!!..]