Rumah Lama

701 29 4
                                    

   "Prince berhenti, itu rumah nya" ucap gw melihat jalan sekitar

   "Abang mah kaya sama siapa saja. Kan gw suruh mereka untuk menjaga kalian, dan memenuhi keinginan kalian" ucap gw

  Prince melajukabn mobil nya ke rumah yang gw tunjuk

   "Gw hanya meminta mereka untuk merapikan mansion keluarga kita, meskipun kita tidak akan tinggal lagi disana" ucap Bang Nathan gw ngerti kalau dia sedih meninggalkan mansion itu

   "Kita tidak akan jadi pindah, gw setelah ini akan pergi kesana. Itu rumah kita sampai kapanpun kita akan tinggal disana" ucap gw keluar dari mobil

   "Benarkah. Gw merindukan rumah itu hampir 5 bulan rumah itu kita tinggalkan" ucapnya

   "Gw sudah sampai nih di rumah Tante Vika, kita lanjutkan nanti" ucap gw

   "Baiklah, gw suruh bodyguard Lo untuk ke mansion kita. Lo gak lupa alamatnya" ucap Bang Nathan

   "Gak akan pernah" ucap gw langsung menutup telepon

  Kita pun menekan bel rumah yang sangat megah ini

  Kemudian muncul seseorang yang masih muda, mungkin seumuran dengan Bang Nathan dan Bang Dev

   "Nona Tuan" ucapnya

   "Jangan formal, gw tahu kita seumuran. Gw Renka dia Vincente" ucap gw

   "Baiklah silahkan masuk. Saya Laura" ucapnya kita pun masuk

  Dia sudah mengemasi barang-barang nya, tadi Mama memang menyuruhnya

  Gw langsung menggendong bayi yang perempuan, uhh kok dia mirip dengan gw

   "Dia mirip gw" ucap gw mengelus pipi adik itu

   "Vino juga mirip dengan gw" ucap Prince

   "Kita langsung pergi aja ya, kita harus ke mansion Mama dan Papa" ucap gw

  Pada saat gw menidurkan Vivi kerodanya ia langsung menangis lagi

   "Sepertinya Vivi suka' dengan kamu Ren" ucap

   "Uhh kamu suka ya dengan Kakak, kita keluar ya" ucap Gw menoel hidungnya

  Kita pun langsung menuju mobil, Vano sekarang sedang dengan Laura

Skip
  Air mata kita langsung meluncur ketika rumah yang menyimpan banyak kenangan masa kecil kita sekarang sudah penuh dengan asap

   "Nona ada yang sengaja membakar rumah ini, tidak ada barang yang tersisa" ucap salah satu bodyguard

  Jari lentik mengusap air mata gw, yang tak lain jari Vino yang sekarang dengan gw. Ia menggelengkan kepalanya membuat gw gemas

   "Iya kakak tidak akan nangis" ucap gw seketika dia tersenyum

   "Bereskan semuanya" ucap Prince dingin

  Kemudian kita langsung pergi dari sana karena tak baik buat Vivi dan Vino

Didalam mobil hanya ada keheningan, tiba-tiba dering telepon

   "Iya ma ada apa?" Tanya gw

   "Kamu jangan emosi, tenang saja semua barang-barang berharga milik kita ada di apartemen milik Om Kendra, di hotel keluarga Scott" ucap Mama

   "Baiklah Ma, kalian mulai sekarang tinggal di mansion Michelle aja" ucap gw

   "Terima kasih Michelle" ucap Mama

Fake Nerd twinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang