Meskipun Lo sekarang berbeda, tapi gw menyayangi Lo. Butuh 5 tahun gw bisa ketemu lagi dengan Lo, dan itu bukan waktu yang sebentar. Jika Lo gak memaafkan gw, setidaknya biarkan gw berada disamping Lo ~ Victor Aldebaran Michaelson A
Lo seesnak jid...
Kini semuanya sedang berada dalam perjalanan menuju Puncak Bogor.
Alex dengan adik-adiknya, Lucano dengan adik-adiknya, Richard dengan Rachel, Jo, dan Sam. Cio dengan kedua adiknya.
Di mobil Alex penuh dengan candaan, dari tadi tidak pernah terjadi keheningan.
Sedangkan di mobil Sam dari tadi Jo terus menginterogasi kedua kakak sepupunya.
Sam dan Jo itu masih 16 tahun, beda beberapa bulan dengan Vincent dan Renka. Sedangkan Richard usianya sama dengan Alex dan El.
"Apa yang terjadi sebenarnya kepada kalian? Waktu setelah penculikan itu kenapa kalian gak kembali?" tanya Jo dari kecil ia dekat dengan kedua sepupunya itu.
"Gue dan Arin pergi ke panti asuhan, kita benar-benar gak ingat jalan setelah dua bulan dikurung disana. Waktu usia 10 tahun Laura di adopsi dan ternyata yang mengadopsi Arin adalah orang yang jahat," jelas Richard.
"Lo sendiri Bel?" tanya Jo kepada Rachel tetapi Rachel hanya diam ia dari tadi gak bersuara.
"Abel," panggil Richard mengguncang lengan adiknya membuat kesadaran adiknya kembali.
"Kamu kenapa Rachel?" tanya Sam angkat suara menatap sahabatnya yang kini tidak lain adalah adik sepupunya.
"Aku gak apa-apa Kak, hanya saja kepalaku sedikit pusing," ucap Laura memijat kepalanya pelan.
Richard menarik Rachel ke dalam pelukannya, tak lama Rachel tertidur.
Sam bisa melihat wajah khawatir dari sepupunya itu, Sam bahkan tidak menyangka kalau musuhnya sekarang adalah sepupunya.
Kesedihan dirasakan oleh kedua saudara ini, mereka gak bisa melindungi Laura. Sam dan Jo pernah curiga kalau Laura sepupunya, ketika mereka melihat tanda itu.
Rachel, anak yang dari awal masuk sekolah selalu di bully, di caci maki karena Rachel anak beasiswa.
"Lo berdua tahu siapa yang merawat Abel?" tanya Richard menatap kedua sepupunya.
"Setahu gue, Rachel dulu tinggal di Garut. Yang gue tahu, orang tua angkatnya sudah meninggal 2 tahun yang lalu. Rachel pindah ke Jakarta ketika SMA," ucap Jo menjelaskan semuanya.
"Makasih infonya," ucap Richard tersenyum tipis, Jo hanya mengangguk.
"Gue kangen Lo Rin," ucap Richard lirih, ia kangen dengan kembarannya.
Meskipun suara itu sangat kecil, tapi keduanya dapat mendengar hal itu.
"Sabar Rich, Lauren kalau lihat Lo kaya gini dia juga pasti sedih. Memang itu sulit, tapi yang harus Lo pentingkan sekarang adalah adik Lo, Abel." Jo mengeluarkan kata-kata bijaknya, membuat kakaknya heran.
"Tumben Lo bijak, Bang?" heran Sam membuat Jo mendelik adiknya itu.
"Anjir lo, serba salah gue." Mendengar umpatan Jo membuat keduanya tersenyum tipis.
"Lo pindah ya ke sekolah kita! Hanya Lo yang tidak Sekolah di sekolah kita," ucap Jo setelah beberapa saat terjadi keheningan.
"Emm, gue pikirin lagi nanti. Bukankah Cathe dan dua kembarannya itu gak sekolah di Indonesia. Jadi bukan gue doang yang gak sekolah di tempat kalian," ucap Richard membuat Jo kalah telak.
Tidak lama setelah itu, mereka tiba di puncak. Tepatnya Villa milik keluarga besar mereka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.