Kring kring kring 🔔🔔🔔
Gue segera keluar dari kelas dengan gaya cool. Banyak yang negor, cuman gue cuekin. drtdrtdrt, handphone gue geter. Gue liat, ternyata bunda gue nelpon.
"Halo " Sapa bunda dari sebrang sana
"Iya, kenapa Bun?" Jawab gue
"Kamu bisa langsung pulang? Ayah sama bunda mau ngomong penting sama kamu el" Jelas bunda. Kedengaran dari suaranya, kayaknya bunda lagi serius
"Iya Bun, aku otw pulang. Dah Bun, see you." Jawab ku. Segera mematikan sambungan telepon nya.Gue segera pulang menggunakan motor sport yang gue bawa. Butuh waktu sekitar 20 menit buat sampe ke rumah. Gue bawa motor dengan santai.
Setelah sampe, gue langsung markir motor dan masuk. Ternyata disana udah ada ayah bunda sama adik gue. Gue penasaran, Langsung gue menghampiri mereka semua.
"Udah nyampe El" Sapa bunda.
"Udah Bun, mau ngomong apa Bun, yah?" Tanya gue penasaran.
"Jadi gini El, Ayah dan bunda bertujuan pengen jodohin kamu sama anak temen ayah. Gimana?" Jelas ayah. Gue masih biasa aja, karena gue emang terlalu cuek.
"Oh gitu" Jawab gue.
"Jadi gimana El? Kamu mau kan?" Tanya bunda. Gue liat, muka bunda kaya berharap banget gue menerima perjodohan ini.
"Tapi kenapa? Kenapa ga Rafli aja?" Tanya gue. Rafli? Iya dia adik gue, masih kelas 3 SMP.
"Gila Lo! Gue masih SMP" Sewot Rafli
"Kamu ini gimana? Rafli masih kelas 3 SMP. Sedangkan kamu? Kamu udah cukup buat menjadi kepala keluarga. Ayah dan bunda menjodohkan kamu juga ada alasan nya, Perempuan yang ingin kami jodohkan dengan kamu itu kasian el. Mama dan papa nya sibuk dengan pekerjaan nya, Dia hanya tinggal bersama adik dan pembantu nya. Jadi gimana? Kamu mau?" Jelas ayah. Gue sedikit kasian, gue liat ke arah bunda. Gue liat bunda menganggukan kepala, Kalo udah sama bunda. Gue selalu nurut
"Yaudah, Ini semua demi ayah dan bunda" Pasrah gue.
"Besok kita akan ke rumah perempuan nya" Kata ayah. Bikin gue kaget, cuman gue tutupin dengan muka datar gue.
"Oh oke" Jawab gue.
🌽🌽🌽
Bel pulang telah berbunyi. Aku menuruti perintah mama, Aku segera pulang. Butuh waktu sekitar 15 menit untuk sampai rumahku.
Sesampainya di rumah, Aku segera memarkirkan mobil ku di garasi. Aku masuk ke dalam rumah, dan ternyata, disana sudah ada mama papa dan adik ku di ruang tamu. Aku heran, mereka ingin bicara apa? Sampai berkumpul begitu.
"Assalamualaikum" Aku datang, dan menyalami tangan mama dan papa ku, kemudian duduk disamping Zeyna, Adik gue.
"Waalaikumsalam" Jawab mereka serempak.
"Ma, tadi katanya mau ngomong? Ngomong apa?" Tanya gue penasaran. Karena jarang banget mama begini.
"Iya, kamu ganti pakaian dulu sana. Abis itu makan, baru mama sama papa pengen ngomong penting sama kamu." Jawab mama ku panjang lebar
"Yaudah, aku keatas dulu semuanya" Pamit ku. Lalu segera aku naik ke lantai dua, tepatnya ke kamar ku.
***
Setelah dikamar aku segera mengganti seragam sekolah ku dengan pakaian santai ketika aku sedang dirumah. Setelahnya, Aku turun dan langsung makan siang.Setelah selesai, Aku langsung menghampiri mama, papa, dan adik ku diruang tamu.
"Sini qil duduk." Suruh papaku, Seraya menepuk bangku sebelah nya.
"Iya pa, ma. Mau ngomong apa?" Tanya ku lagi. Sesungguhnya aku ini adalah umat yang sangat kepo.
"Jadi gini qil, mama sama papa berencana ingin menjodohkan kamu dengan anak temen papa" Jelas papa ku yang pastinya membuat aku shock banget.
"HAH?! PAPA SERIUS?!" Tanya ku kelewat ngegas, Karena aku sangat kaget.
"Iya sayang" Jawab mama dan papa.
"Kami begini agar ada yang menjaga kamu dan Zeyna ketika kami sibuk dengan pekerjaan kami qil" Jelas mama ku. Yang sama sekali tidak membuat aku tertarik untuk menerima semua ini.
"Tapi ga harus begini ma, Aku masih kecil. Mikir buat nikah aja belum, Aku masih belum cukup umur untuk membina rumah tangga. Lagi pula aku juga ga kenal sama anak temen papa itu" Bantah ku seraya menundukkan kepala sedih.
Gimana? Menikah? Memikirkan nya saja aku belum sempat. Diumur yang masih seujung jagung begini disuruh membina rumah tangga? Gimana kalau calon suami ku galak, cuek. Gimana nasib aku? Ko mama dan papa ga mikir sampe sana si.
"Tapi ini semua buat kebaikan kamu qil, Kita ga bisa jaga kamu terus. Kami kerja qil. Mama mohon, Terima ya sayang." Ucap mama seraya mengusap kepala ku. Kalau sudah begini, Aku ga bisa nolak.
"Yaudah aku mau" Pasrah ku. Aku menitikkan air mata, Beginikah nasib hidup ku?.
Menikah diusia yang terbilang masih sangat muda. Aku mendambakan pernikahan yang sangat indah. Menikah dengan orang yang ku cintai, tidak seperti ini. Tapi takdir berkata lain, Aku harus menerima semua nya. Ini semua demi kebaikan aku dan adik ku.
"Besok calon suami mu akan datang untuk melamar" Putus papa ku.
"Iya" Aku menggagukan kepala. Dan segera berlari ke kamar ku dilantai atas.
Sesampainya dikamar, Aku meluapkan semua nya. Menangis sejadi jadinya. Sebentar lagi hidup ku tidak sebebas sebelumnya. Yang bisa bermain tanpa memperdulikan semua nya. Aku harus mengurus suami.
Aku hanya menangis dan menangis hingga aku pun tertidur lelap. Aku berharap semua ini hanya bunga tidur ku. Aku berharap besok aku bangun dengan kabar gembira bahwa ini semua hanya mimpi.
*******
TBC
HAY KAMBEK :"))))))))
Jangan lupa vote dan komen ya. Nerima kritikan ko, asalkan sopan.See you in the next part all💕

KAMU SEDANG MEMBACA
We Got Married
Fiksi RemajaKami menikah? Iya, kami Kami menikah di usia yang masih sangat muda, Menikah karena dijodohkan oleh kedua orang tua kami, Awalnya kita tidak saling mengenal, Sampai akhirnya kita memiliki perasaan, Yaitu perasaan ingin saling menjaga, Lika-Liku pern...