CHAPTER 4

299 33 3
                                    

[07:30]

Keaadaan ricuh, ketika Sabrina memberi tau teman - temannya bahwa Anggita tidak ada di tenda.

Teman - temannya bertanggapan bahwa Anggita buang air kencil sebentar. Namun setelah, setengah jam Anggita tak kunjung datang. Untungnya, Rendy mengingat bahwa ada handycam disetiap tenda. Lalu semua melihat handycam tersebut.

Ternyata tiba tiba anggita keluar dari tenda, tanpa membangunkan sabrina dan entah kemana dia pergi. Saat dilihat waktu Anggita pergi, waktu itu menunjukan pukul 23:50 WIB.

Semua panik, terutama Rendy. Rendy pikirannya kemana - mana. Dia tak bisa berfikir, dia panik.

Semua mencari Anggita bersama - sama, sambil meneriaki nama Anggita. Berharap, ada sautan dari perempuan itu.

• • •

Mereka masih mencari Anggita, tentu berharap Anggita ketemu. Namun nihil.

"...ANGGITAA!!." triak Rendy sekencang - kencangnya dan untuk kesekian kalinya.

"GITAA, LU DIMANA?!." kini Sabrina yang meneriaki.

Sekitar 30 menit mereka berteriak, namun Anggita juga tidak ditemukan.

Membuat mereka memutuskan untuk kembali ketenda, untuk mengambil beberapa barang yang penting lalu lanjut mencari Anggita.

"Semua barang yang penting udah masuk ke tas, kan?." tanya David dan dijawab anggukkan oleh semua.

Akhirnya, mereka kembali mencari Anggita. Rendy yang sangat khawatir, David yang bingung, Brylian yang membantu David, dan Zico yang menenangkan Sabrina. Mereka saling membantu, walau hati mereka juga sebenarnya ikut khawatir.

Mereka semua mencari, hingga hampir larut malam. Membuat mereka memutuskan untuk membangun tenda laggi untuk istirahat sampai besok pagi. Karna tidak mungkin mencari orang gelapnya malam.

Saat mereka ingin mengeluarkan tenda, ada seorang nenek - nenek yang menghampiri mereka. "Nak?."

Panggilan itu cukup membuat mereka terkejut, "Astaga," sambil mengelus dada.

"Kalian sedang apa?." tanya Nenek itu.

"Kita sedang mencari teman kita nek, dia hilang" jawab Brylian sambil menatap Nenek itu.

"Iya, apakah nenek liat dia? Ini fotonya." ucap Rendy sambil memberi tahu foto sepupunya itu.

Nenek itu menoleh kearah foto itu, lalu kembali menatap mereka semua. "Teman kalian di sekap oleh para Jin itu. Jika kalian mau teman kalian kembali, kalian harus mengambil air terjun keramat." nenek itu sambil menjeda ucapannya. "Lalu kalian pergi ke Kampung Petaka, cari boneka yang berada di rumah kepala desa, lalu kalian bakar. Setelah boneka itu menjadi abu, abunya kalian siram menggunakan air terjun itu. Tetapi sebelum kalian bakar boneka itu, pastikan teman kalian harus bersama kalian. Karna jika tidak, teman kalian yang disekap itu akan ikut mati, karna Jin itu yang membawa Roh teman kalian ke alam mereka untuk dijadikan tumbal disana." lanjut katanya menjelaskan.

"Ribet banget." lesu Zico.

"Kalian harus cepat. Kalian punya waktu 3 hari lagi, pukul 20:00. Jika tidak, teman kalian tidak akan selamat." jelas Nenek itu lagi.

"3 hari lagi? Hari ini hari Selasa. Berati Rabu, Kamis, Jumat- heh, Jumat dong?!." ujar Brylian sambil membulatkan matanya.

"Kita harus cepat." tegas David. Semua menatap David, lalu mengangguk paham.

Brylian kembalu menoleh kearah Nenek itu, "Yasudah, terimaka-" ucapan brylian terjeda. "-Lah, Neneknya kemana?." lanjutnya.

"Eh, Na. Ngapain lu?." tanya Zico yang melihat Sabrina jongkok.

"Nenek itu tiba - tiba menghilang, dari awal gua udah merasa dia bukan manusia." Sabrina sambil kembali berdiri. Lalu menatap semuanga, "Dan dia sepertinya sengaja menjatuhkan ini." dia menunjukan sebuah daun.

Semua melihat itu, setelah dibaca dan dilihat, daun itu hanya bertulis kalimat,

HATI HATI MEREKA BUKAN MANUSIA

Tulisan itu terbuat dari darah, entah itu darah apa. Seketika mereka semua merinding-eh ralat tak semua, karna Sabrina tidak merinding sama sekali.

Sabrina kalau sudah soal ghaib, dia tak akan bertingkah konyol seperti biasa. Dia akan diam dan fokus melihat lihat sekitarnya.

Tapi, apakah benar Nenek itu tidak nyata?

Karna waktu sudah malam, mereka semua memutuskan untuk melanjutkan membangun tenda lalu tidur. Sabrina sendiri? Tidak. Dia ber2 dengan zico. Tatapi tenang saja, terdapat 2 tas yang agak besar sebagai batas tidur mereka. Dan Brylian, Rendy dan David tidur bertiga ditenda. Mereka tidak akan kesempitan, karna tas mereka ada ditenda Sabrina dan Zico untuk menjadi jegatan.

• • •

[08:00]

Mereka semua sudah bersiap untuk mencari air terjun keramat itu. Semua barang sudah berada di tasnya, tetapi saat ingin berangkat,

"Yo, gess. Kembali lagi sama gua anak terganteng, terkece, ter-"

"-eror." potong Zico santai.

Itu mampu membuat Rendy menatap Zico dengan tajam, "Enak aja lu!." sinis Rendy. Setelah itu dia melanjutkan vlog-nya. "Oke, ya gess jadi sekarang kita mau mencari sepupu gw yang hilang itu, sumpah gw khawatir banget jadi gw minta doanya semoga sepupu gw ketemu ya" ucap rendy ke handycamnya itu

"udahkan? ayo ah cepet!" ajak david

"yehh sabar pit!" protes rendy

Memang dasar si rendy anak yutuber. Lagi genting penting gini aja masih sempat sempatnya nge-plog:v.

***

Vote dan Share makasih.
Izin gk up 1 minggu.
Mksh😂

Petualangan Sahabat 'Mistis' 1&2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang