Tuan,
Silahkan, memandangku sebagai perempuan murahan. Tidak apa..
Kehormatanku sudah mati lama. Diriku saja tidak ada harganya. Diri ini lebih rendah dari perempuan yang berjoget ria dibawah lampu-lampu diskotik. Yang semakin menarik ketika cairan dari gelas cantik membasahi kedua dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuan & perempuannya
Non-Fiction"Tuan, Berada dalam hubungan yang lama tidak menjamin hubungan yang baik. Setelah apa yang kita lakukan dimalam-malam kemarin, Engkau melihatku sebagai siapa sekarang ? Selayaknya perempuan utuh atau sekedar pelepas dahaga saja ?" ------- Senandika...