3: seongna couple

241 24 3
                                    

Seperti biasa di hari-hari biasanya Loona bermain dengan kedua anaknya. Kali ini ia sendiri tidak bersama sang ibu. Seonghwa tidak bisa pulang karena masih mengurus pasien khususnya yang berusia 8 tahun.

"Bunda. Ulang tahun ayah kapan?" Tanya Yerin tiba-tiba.

"Kenapa kamu tiba-tiba nanya hal itu?" Jawab Loona lembut.

"Bunda ga inget ya sama ulang tahun ayah?" Hanseol ikut bersuara.

"Mana mungkin. Ayah lahir 3 April 1990 jam 2 pagi" jawab Loona pada dua anaknya.

"Waahh bunda tau banget tentang ayah ya?" Kata hanseol.

Loona hanya tersenyum sebagai jawaban. Anak-anaknya sungguh sangat polos, berbeda dengan dirinya yang tercipta dengan fisik seperti saat ini. Ya! Para Dewi di ciptakan dengan cahaya dari mantra harapan para leluhur agar tercipta Dewi yang memiliki fisik manusia dewasa.

Ia senang bisa belajar memahami pertumbuhan manusia tahun demi tahun. Manusia akan bertambah umur dan bertumbuh besar. Ini berkat seonghwa, pria itu yang memberi pelajaran hidup sebagai manusia walaupun seonghwa sendiri tidak menyadarinya.

Ia bersyukur di karuniai dua anak ini. Seonghwa yang menanam benih sperma dan membuat rahim Loona membuahi sel telur. Ia tak menyangka bahwa seorang manusia akan merasa sangat sakit jika melahirkan.

Ia juga memahami hal berhubungan. Ini juga kan suatu pelajaran biologis makhluk hidup.

Kriing kriing kriing

Ponsel Loona berdering dan layarnya terpampang nama seonghwa. "Siapa yang telepon Bun?" Kata Yerin

"Ayah" jawab Loona.

Lalu Yerin merebut ponsel dari Loona dan menekan layar berwarna hijau.

"Halo sayang" suara seonghwa begitu jelas di sebrang sana.

"Ayaaahh! Ini Yerin. Ayah kapan pulang? Yerin kangen" seru Yerin membuat Loona terkekeh.

"Oh ini Yerin ya? Ayah juga kangen kalian. Yerin lagi apa?" Tanya seonghwa lembut.

"Yerin lagi main sama bunda dan Kaka. Ayah ikutan yuk. Kita main petak umpet" suara Yerin begitu menggemaskan bagi seonghwa.

"Ayaah! Ini hanseol. Ayah udah makan?" Ucap hanseol saat merebut ponsel dari Yerin.

"Halo anak tampan. Ayah udah makan kok. Kamu udah makan belum nih?" Tanya seonghwa.

"Bunda masak enak hari ini. Jadi hanseol makan banyak tadi. Ayah jaga diri baik-baik ya" hanseol memang anak yang dewasa pemikiran nya.

"Aigoo.. belajar dari mana kamu bisa berucap begitu? Anak ayah sungguh dewasa rupanya"

"Pokonya ayah harus tetep sehat ya. Hanseol sayang ayah"

"Yerin juga sayang ayah" teriak Yerin di sisi hanseol.

Lalu Yerin memberikan ponselnya pada Loona yang sedang menatap gemas mereka.

"Halo" ucap Loona dengan nada lembut khas nya.

"Aku rindu kamu" kata seonghwa yang mengetahui bahwa itu suara istrinya.

"Aku pun begitu. Jadi, apa kabar dengan gadis itu? Apa sudah kau tangani?" -Loona

"Sudah aku tangani sebisa mungkin. Tapi anak itu belum juga siuman, dia masih dalam keadaan koma" -seonghwa

"Tenanglah. Tak usah panik, kamu pasti bisa. Kamu cuma butuh waktu untuk mencari jalan keluar nya" -Loona

"Kamu selalu peka dengan keadaan ku. Walaupun dari perasaan kamu bisa ikut merasakan. Aku cinta kamu" -seonghwa.

Loona hanya tersenyum senang ketika seonghwa mengatakan bahwa ia mencintainya. "Aku juga" balasnya.

Loona mencintai seonghwa terlebih dulu sebelum seonghwa lahir di dunia ini. Loona mengenal seonghwa sebelum seonghwa lahir di dunia ini.

Loona telah mengikuti seonghwa sepanjang hidup seonghwa. Entahlah... Seonghwa punya daya tarik tersendiri bagi Loona.

.
.
.

Di tengah hari seperti ini, hanseol dan Yerin sudah waktunya untuk tidur siang. Setelah mereka belajar untuk bisa membaca, sepertinya mereka lelah.

Loona menidurkan kedua anaknya di kamar yang berdominan berwarna pink dan biru serta ada dua ranjang diantara warna tembok yang berbeda itu.

Di suasana hening seperti ini Loona hanya bisa mendengar suara jarum jam yang berdetak detik demi detik. Ia mulai sedikit mengantuk karena nya.

Tiba-tiba saja suara dari bel rumah berbunyi, menandakan ada tamu diluar sana. Sontak Loona bergegas untuk melihat siapa yang datang.

Baru saja ia keluar dari pintu kamar anaknya, punggungnya kembali terasa panas dan membuatnya terjatuh duduk.

Bel itu terus saja berbunyi. Loona menahan sakit di punggungnya dan membuka pintu nya. Ia berharap itu sang ibu. Jadi ia tak perlu menutupi rasa sakitnya. Tetapi, di balik pintu itu adalah sosok kia dengan senyumnya.

Lalu Loona sedikit terkejut dan berpura-pura seperti tidak terjadi apa-apa.

"Hai Loona" sapa kia.

"Halo kia. Kok bisa tau alamat rumah kami?" Tanya Loona.

"Tau dong. Kan aku minta alamatnya ke seonghwa. Aku boleh masuk kan?" Kata kia

"Tentu, silahkan" ucap Loona sambil senyum.

"Mau minum apa?" Tanya Loona saat mereka sampai di ruang tamu.

"Apa aja deh" jawab kia singkat.

Lalu Loona pergi ke dapur untuk membuat kan kia minum.

Kia terus saja melihat-lihat sekeliling ruangan rumah seonghwa entah kagum atau iri (?).

"Silahkan" ucap Loona sambil membawakan minuman untuk kia.

"Mau nanya boleh?" Kata kia memasang wajah serius.

Loona tak mengerti dengan ekspresi dari wajah kia. Seandainya ia masih mempunyai kekuatan membaca pikiran orang, ia akan tau apa yang kia katakan di hatinya.

"Boleh. Tanya aja" ucap Loona.

"Seonghwa nikahin kamu dengan resmi kan?" Pertanyaan kia sungguh membuat Loona bingung

"Maksudnya?" Tanya Loona.

"Cuma ngasih tau aja. Seonghwa aneh banget sekarang, dia dulu ga sedewasa ini. Dulu dia punya banyak simpenan wanita. Apa kamu yakin seonghwa cuma cinta kamu aja?" Jelas kia.

"Sangat yakin. Aku sangat mencintai nya. Aku tau seonghwa sesungguhnya, seonghwa hanya punyaku seorang" ucap Loona bangga.

Wajah kia seperti memiliki banyak pertanyaan. Tapi ia menahannya dan memilih untuk diam dan tersenyum (?) Saat Loona menjawabnya.

"Kenapa kamu tiba-tiba nanya begitu?" Tanya Loona lagi.

"Hmm. Gak apa-apa, jangan anggap ini serius" jawab kia.

"Oh iya. Omong-omong, dimana anak kembar mu?" -kia.

"Mereka baru aja tidur" -Loona.

Kia mengangguk mengerti. Ia terus melihat-lihat pajangan foto yang ada di dinding ruangan ini.

"Romantis sekali" lirih kia pada sebuah foto seonghwa dan Loona. Lalu tersenyum tipis, hatinya bergejolak merasakan perasaan yang sulit untuk dimengerti oleh dirinya sendiri.

.
.
.
.

Ku baru aja update yang "am i criminal" dan "who Do U Love!?" Harus adil ye kan? Semuanya aku update satu chapter. Mumpung lagi keadaan rebahan nich.

Vote and comen please?

(➡) PARK SEONGHWA - My Prince DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang