LAB:1

1.4K 78 0
                                    


''nara kemari sayang''gadis kecil itu berlari sambil merentangkan tangannya berharap ibunya memeluknya.benar saja,ibunya memeluknya dengan erat menyalurkan kasih sayang yang mendalam.

''nara sudah mandi?''gadis itu-nara nandeo.menatap ibunya-lalice.

''not yet mom''lalice terkekeh geli.ia mengangkat tubuh sang putri ke arah kamar mandi.sebelum seorang wanita setengah parubaya membungkuk.

''tolong mandi'kan nara ya bi''wanita itu mengangguk.lalice menurunkan tubuh nara.lalu berlari kecil ke living room.terlihat seorang pria yang tidak terlalu tua sedang duduk di sofa miliknya.lisa memicingkan matanya.lalu duduk di hadapan pria itu.

''ada apa kau kesini?''pria itu mendongak menatap lalice.lalu mengangguk.pria itu menatap lalice yang sedang menatapnya malas.

''sepertinya anda masih membenci Quenso''manik lalice membulat.nama sialan itu lagi.sudah cukup tersiksa hidupnya dengan pemilik nama itu.seperti buronan yang sangat terkenal.huft.

''cepat katakan''pria itu mendesis saat mendengar pekikan lalice yang cukup membuat dirinya bergidik ngeri.

''tuan jeon menyuruhmu untuk jangan terlalu membencinya.karna kalau anda terlalu benci itu akan berubah menjadi cinta yang besar.oke biar saya jelaskan...sebaiknya anda jelaskan apa yang sebenarnya terjadi kepada tuan jeon''lalice membuang mukanya.cih.apa dengan penjelasan akan menghapus semua kesalahannya?.

''katakan pada Quenso.bahwa aku tidak akan menjelaskan apapun.mengerti?''pria itu menggeleng dengan senyum manisnya.keras kepala sekali,

''satu lagi.nara bukan anaknya.marga nara adalah nandeo.bukan Quenso.sekarang pergi!''lanjut lalice.pria itu bangkit dari posisinya.lalu membungkuk sebelum pergi dari hadapan lalice.lalice memijat pelipisnya yang terasa sangat sakit.mungkin kali ini ia harus pindah lagi.lalice mengambil ponsel di saku celananya.mengutak-atik ponselnya.netra milik lalice berbinar saat menemukan tempat yang cocok.

''barcelona''gumamnya.sebelum nara berlari dengan handuk yang membalut tubuh mungilnya.

''mother. see nara is already fragrant. kiss nara''lalice menurut.ia mencium pipi kanan putrinya.berlanjutnya ke bibi ranum milik putrinya.

''wow.wangi sekali.....oh iya.nara.apa nara mau teman baru?''nara tampak bingung sebelum mengangguk.

''Indeed, where is Nara's new friend? Are we going to get on the plane again mom?''lalice menghela nafasnya berat.semua ini salahnya.

''yeah. less like that''nara memekik senang




Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
LOVE AND BLOOD | Lizkook✓Where stories live. Discover now