SSH - 11

4.1K 338 3
                                    

Typo:v

~~~~~

    Yoongi berjalan seorang diri di kota yang padat dan ramai ini. Ia hanya mengenakan celana jins hitam dan hoodie putih nya. Ini hari libur, biasa nya ia dihari libur ini akan di rumah bermalas - malasan dan bermanja dengan sang kekasih, ranjang nya. Tetapi dengan sangat kebetulan ia berjalan - jalan tanpa menggunakan mobil di luar.

    Dengan eurphone di telinga nya dia terus berjalan entah kemana ia pergi. Hingga kaki nya menapak di sebuah taman. Ia menduduki bokong nya di sebuah bangku taman yang sudah di sediakan. Wajah nya terlihat tak ada ekspresi tapi siapa sangka bahwa hati dan pikiran nya tengah kacau sekarang. Memejamkan mata nya menikmati angin pagi, banyak orang - orang atau anak - anak kecil bermain disini tetapi tidak bisa menganggu ketenangan Yoongi.

   Ia memikirkan sesuatu, memikirkan apa saja yang sudah berbuah beberapa hari ini. Dari permasalahan yang dia alami dan sebuah pengakuan dari mulut nya yang dimana membuat keluarga nya merenggang. Ini salah nya atau bukan? Dia terus memikirkan itu, Yoongi berani bersumpah bahwa dia benar - benar kelepasan saat itu memberi tahu sebuah fakta di depan adik tiri nya karena ia emosi, emosi karena tidak menyangka hyung yang selama ini ia bangga kan berbuat seperti itu pada nya, menghancurkan impian nya.

   Yoongi membuka mata nya dam melihat sekeliling. Tampak banyak anak - anak sedang bermain dan para orang tua menjaga mereka tak sesekali orang tau yang menjaga mereka ikut bermain bersama anak - anak nya. Yoongi tersenyum kecut, ahh masa - masa ia kecil kenapa tidak pernah seperti yang ia lihat sekarang, makan bersama saja jarang dengan keluarga yang lengkap.  Ia menundukan wajah nya, merasa sedih dengan masa kecil nya yang kurang bahagia.

"Hyungie kenapa?" Yoongi menoleh ke arah samping mendapati seorang namja anak kecil yang sedang menatap nya. Mata itu, mengingkat Yoongi pada seseorang.

"Hyunie cedang cedih ya?" Tanya anak itu lagi.

"Aku.. Tidak apa." Ucap Yoongi dengan suara kecil.

"Ini." Yoongi mengericit saat anak itu memberikan satu permen lolipop.

"Apa ini?"

"Pelmen." Jawab anak itu.

"Iya aku tahu.. Maksud ku untuk apa?" Tanya Yoongi.

"Katca hyun nya Daemin, kalau laji cedih makan ini, nanci cedih nya ilang." Ucap anak itu. Tak kunjung Yoongi ambil anak itu kesal dan mengambil tangan Yoongi sendiri menaruh permen itu di tangan Yoongi.

"Cudah dimakan ya pelmen nya, nanci hyunie bica telcenyum laji. Daemin pelgi ya dadah." Ucap anak itu lalu pergi dengan seenak nya meninggalkan Yoongi yang masih terdiam. Yoongi menatap permen di tangan nya, tak lama senyuman terbit di bibir nya.

'Apa aku jahat sekarang? Merindukan mereka disaat aku tengah membenci mereka.' Batin nya.

   Ia membuka bungkus permen itu dan mulai memasukan ke dalam mulut nya. Ia beranjak dari duduk nya dan pergi meninggalkan taman tersebut.

~~~~~

"Kau masih terus disini?"

   Taehyung yang tengah membaca komic langsung menoleh ke arah seorang namja yang seumuran dengan nya.

"Kurasa... Iya." Jawab Taehyung lalu menatap kembali komic nya. Namja itu mendengus lalu ikur duduk di ranjang yanv tengah Taehyung tempati.

"Sampai kapan kau akan menghindar dari hyung mu Tae?" Tanya Namja itu.

"Aku tidak tahu." Jawab Taehyung.

"Lagipula, aku belum bisa menerima kenyataan ini Bambam." Lanjutnya.

THE MOON LIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang