Tuan

409 1 0
                                    

Tuan,
Seperti apa engkau memandangku sekarang sebagai perempuan ?

Aku sudah menjelma sebagai perempuan yang tidak selugu beberapa tahun silam, seperti yang pernah engkau kenal sebelumnya. Aku sudah bertumbuh menjadi perempuan dewasa dikehidupan sekarang. Bisa saja, aku tidak tergolong lagi sebagai perempuan yang engkau idam-idamkan persis diawal pertemuan. Banyak hal yang sudah mempengaruhiku. Banyak faktor yang merubahku.
Jadi sekali lagi, seperti apa engkau memandangku sekarang sebagai perempuan, tuan ?

Sudah tidak lagi hitungan 1 atau 2 tahun kita bersama. Wajar bila kita tidak malu bertingkah konyol dihadapan satu sama lain. Pun tidak jarang, dipagi hari kita menemui dua muka bantal penuh celemotan bekas iler yang diusap asal. Dua sosok yang malah melombakan kentut paling bau, menguap paling lebar, bersendawa paling keras, dan tingkah lainnya yang sering membuat kita mengelus dada masing-masing.

Kita sudah mengenal satu sama lain dengan baik. Menghafal kebiasaan pasangan diluar kepala. Rutinitas yang awalnya tidak disukai, sekarang tidak menjadi masalah lagi. Kita berdua sudah berhasil ditahap saling menerima dan sedang meniti satu tahapan diatasnya.

Bagi kacamata lain, sering kali kita dianggap sebagai pasangan yang serasi. Mereka beranggapan, kita mampu bergantian sebagai pemenang dalam segala keadaan, bergantian mengalah, bergantian egois, bergantian mengisi kekosongan pasangan, dan bergantian menyalahkan. Sudah tentu mereka iri melihat dan mendengar sisi baik kita. Namun berada dihubungan yang lama, justru aku banyak menemukan sebaliknya. Kita bersikap acuh, egois, dingin, dan keras kepala dalam menghadapi satu sama lain. Semua ini, tinggal bagaimana cara kita dalam berkompromi dan berdamai demi keawetan sebuah hubungan.

Tuan,
Tidakkah menyenangkan bisa bertahan dihubungan yang lama ini ?

Hubungan yang membuat berpasang-pasang manusia lain iri. Sudah pasti bumbu-bumbu cinta lama ini bermacam-macam dan bervariasi bentuknya. Terlalu banyak jika kita uraikan satu persatu hal-hal yang pernah kita lewati bersama.
Tidak akan cukup satu buku ini membahasnya.

Tuan & perempuannyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang