Huh...Capek banget, sumpah. Masa gara-gara telat 15 menit aja ,aku di suruh lari keliling lapangan. Padahal kan ini gara-gara Kak Dion yang pake acara males ngantarin aku ke sekolah. Ya jadinya naik Gojek deh .
Aku emang dari awal gak suka sama sekolah 'elit' ini . Waktu awal masuk aja yg keliatan nya wah banget, padahal isi nya biasa aja. Semua siswa siswi nya sibuk ngitung jumlah saham mama papa mereka, barang brandit keluaran terbaru ,atau rencana liburan ke luar negri.
Pemikiran anak kelas aku apa lagi. Bener-bener membosankan. Iya...otak aku tu ngak pernah se jalan sama mereka,dan sama mama papa yg udah maksa aku sekolah di sini.SMA HARAPAN itu nama SMA ku sekarang. Udah beberapa kali aku minta pindah sekolah tapi gak pernah di denger.
Ya gini lah, aku kali ini udah pasang niat,sehabis jam istirahat pertama ,aku bakal bolos. Kemana aja kek, yg penting jauh dari kehidupan yg monoton kayak gini.
~•~•~•~
Ini adalah hal yang bikin hati ku merasa tenang. Penampilan biola ku kali ini sukses , meninggalkan tepuk tangan dan sorak sorai para pengujung di taman kota.
Iya...aku bolos. Aku tau mama papa bakal marah. Tapi mereka seharusnya paham tak semua keinginan mereka itu sejalan sama pilihan aku.
Beberapa menit berlalu,awan akhirnya menumpahkan semua bebannya. Membasuh kota dari karamaian,menyisakan beberapa orang yang berlarian mencari tempat berteduh. Aku? Aku hanya berjalan santai menuju sebuah emperan toko yang gak begitu jauh dari tempat aku berdiri sekarang.
Aku mengibas-ngibaskan rambutku yang sepinggang . Mengeringkanya dari tetesan air hujan. Lima menit aku di sana , aku baru menyadari ada seseorang yg memerhatikanku. Cowok. Nentengin gitar. Huh... Aku mulai risih kalo diliatin kayak gini.
"Hai!".
dia mulai nyapa duluan. Ya otomatis respon aku pertama kali kasih senyum aja.
"Lo tadi yg main biola kan? Keren banget".Dia tersenyum memperlihatkan deretan giginya.
"Bagus deh kalo lo suka.Makasih ,ya".
Tak lama ,muncul mobil yg sangat aku kenal. Sebelum papa menyuruh aku untuk masuk, aku sudah duduk manis didalam. Aku saat ini tak mau banyak bicara dengan papa.
"Semoga kita ketemu di lain waktu ya".
Dia melambaikan tangannya kearah mobilku.
"Semoga". Jawabku setengah berteriak karena mobil papa sudah mulai melaju memecah hujan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunset with you (Princess Jian Heeng)
Teen FictionIni bukan novel terjemahan, ini murni dari ide aku sendiri. Menceritakan tentang gadis yg terlempar kemasa depan dan menghuni tubuh reinkarnasinya untuk membalas ketidakadilan yang dia alami... "Jendral, saya rasa ini adalah waktu yang tepat untuk m...