(1). Putus

25 2 0
                                    

"Berpisah itu mudah."
Memang, tapi move on nya yang nggak semudah itu:)

-------------------------------------------------------

Langsung aja yuk, cuss!

🐨Happy🦔Reading! 🐨
.
.
🐨🐨🐨

Maret 2018

   Badanku menegang, berkeringat dingin dan mataku memanas saat membaca pesan darinya. Entah kenapa rasanya begitu tiba-tiba  saat dia mengucapkan 2 kata tersebut. Dadaku mulai sesak, pandanganku juga mulai buram, mungkin jika aku berkedip cairan sebening embun tadi akan berjatuhan.

@Lanaputra00
Kita putus.

@Lanaputra00
Aku mau kita putus Shey.
Aku tau mungkin menurutmu ini tiba-tiba. Tapi aku sudah lama ingin mengakhiri hubungan kita. Ibuku mau aku fokus ke sekolah dulu, kamu juga tau gimana sayangnya aku ke Ibu. Pesannya lagi.

Begitulah pesan yang aku terima dari Lana, aku masih mengatur nafas agar tidak emosi ataupun nangis berusaha tegar tapi aslinya rapuh, yaa begitulah perempuan.
Setelah tenang akhirnya ku balas pesan Lana yang lama ku diamkan.

@SheylaIryani27
Kalau itu mau kamu oke aku setuju kita putus. Aku tau kamu sangat menyayangi ibumu, Lan :)

Runtuh sudah pertahanan ku. Akhirnya jatuh juga cairan sebening embun yang sudah ku pertahankan dari tadi. Sakit dan sesak itulah yang kurasakan.

"Kenapa harus berakhir?" ucapku lirih. (*Yang sabar Shey, aku yakin kamu bisa cari cowok yang lebih baik dari dia. Kamu kuat. Semangaatt!!!!)

Mengingat kenangan ku bersama Lana membuatku menangis tanpa henti. Begitu banyak kenangan saat aku bersamanya. Entah mengapa saat aku mencintai dengan tulus hubungan ini malah berakhir?

Bagaimana jika besok disekolah aku bertemu dengan Lana, dan aku harus apa. Itulah yang dari tadi kupikirkan.

Memang aku sama Lana satu sekolahan, tinggal 4 bulan lagi aku harus meninggalkan sekolah ini dan melangsungkan ke Sekolah Menengah Atas (SMA).

(*Jadi..
Lana sama Sheyla itu satu sekolah. Lana adek kelasnya Sheyla. Hmm, pernah ngerasain kan satu sekolah sama mantan..
Gimana rasanya? Apalagi pas si mantan jalan di depan kita gandengan tangan sama cewek lain yang mukanya lebih cantik dari kita.. Nahh loo! Ambyaarrrr  nggak tuhh><).

Setelah putus dengan Lana aku bisa fokus dengan pelajaran lagi. Tapi itu hanya sesaat, sebelum dia datang ke hidupku. Fahri Fauzi-teman karib Lana. Yang mengirim pesan kepadaku beberapa hari lalu. Hanya butuh waktu 5 hari dia jatuh cinta padaku, aku juga heran kenapa dia bisa mengajakku berpacaran padahal dia tahu siapa aku. Dia tahu aku mantannya Lana dan dia juga tahu aku belom bisa move on dari Lana.

Entah kenapa aku menerimanya jadi pacarku, aku berfikir kalau aku pacaran dengan Fahri mungkin Lana akan merasa cemburu, mungkin dia merasa kehilanganku. Entahlah bagaimana perasaannya.
(*Fahri bahan pelampiasan doang? Kasian banget dede Fahri:' ).

17 Februari 2018
  Hari ulang tahunku yang ke-16. Kemarin sudah ku beritahu Fahri bahwa sekarang hari ulang tahunku. Jam sudah menunjukkan pukul 10 siang tapi Fahri belum mengucapkan selamat ataupun mengasih kado. Lana juga demikian huaaaahhh sudahlah..

12:00
Fahri datang ke rumahku memberikan sebuket bunga dan coklat? Dan setelah itu pulang. Aku menerima barangnya dan membaca notabene-nya didalam yang isinya "Selamat ulang tahun Sheyangku. Emang sengaja ngasihnya telat heheh. Semoga panjang umur yaa cantik, banyak rezeki dan semakin cinta sama aku." Ewhh! Rasanya aku ingin meludah aja, membacanya saja sudah membuatku mual.
(*Padahal lagi seneng tuh xixixi).

Satu bulan kemudian
Hari dimana aku kelulusan. Sebelumnya aku sudah putus sama Fahri, kami berpacaran kurang lebih 1 minggu? Atau berapa aku lupa.

Berpakaian ala pahlawan wanita kita R.A Kartini, ya memakai baju kebaya.
Sebelum acara berlangsung, kami sekelas berfoto-foto sebagai kenangan di masa SMP.
Selesai sudah acara perpisahan atau kelulusan.
Begitu banyak kenangan di sekolahan ini, saat berkeliling sama temen-temen aku berpapasan sama Fahri dan Lana.
(*Oomeegott!! Ketemu mantan. Gila gila!!).

"Happy Graduation, Shey." ucap Fahri dan Lana bersamaan.

"Thank's." ucapku.

"Mau ngelanjutin kemana, Shey?" Lana bertanya.

"Masih belum tau, Lan."ucapku dan hanya diangguki oleh mereka berdua.

"Semoga kita satu sekolah lagi." ucap Fahri.

Enggak deh. Ucapku dalam hati.

"Hmm, ya." Munafik banget ya aku. Ck!

"Aku mau ke Mama dulu." Canggung. Tentu saja.

"Oke."

"Eh Shey, tunggu." Ucap Lana langsung mengehentikan langkahku.

"Iya, kenapa Lan?" Tanyaku.

Diam. Ya Lana diam.

"Lan?" Tanyaku sekali lagi.

"Eh iya, enggak. Nggak papa." Ucapnya sambil menggaruk kepala.

Aneh.

***

Tiba di rumah, aku ke tokonya Tante Irna. Iya aku bantu-bantu di sana, mumpung WiFi gratis. Siapa sih yang nggak suka WiFi-an, apalagi gratis. Ya nggak?

Drt drtt..

Ada notif WhatsApp masuk dari nomor tidak dikenal.

Hai, Shey save nomerku. Lana:)

Anda
Okesip.

Read

"Mantan ngapain chat sih. Gimana mau move on." Ucapku.
(*Di chat doang. Nggak ngajak balikan ya nggak :)).

🦔🦔🦔

Halooo!!
Selamat datang, dan Selamat membaca di ceritanya Shey!
Semoga suka ya,
Salam,

Koalandak:*

Follow IG aku: @heicriss__

Runner-upTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang