"Bu aku akan lembur malam ini, jangan menungguku pulang, ada banyak pemotretan yang harus aku lakukan. " Ucap Alesha sambil menggigit roti yang ada di tangannya.
"Ibu akan menunggu mu sampai pulang. " Jawab Ibu.
"Tidak bu, aku akan menelepon Ibu nanti kalau sudah mau pulang, jadi jangan menungguku. "
"Alaah paling dia mau berduaan sama temannya itu dikantor, alasannya kerjaan. " Ucap Rahel.
Plakkk!!!
Sebuah sendok nasi mendarat diatas kepala adiknya itu.
"Sudah Ibu bilang bicara yang sopan pada kakakmu. "
Alesha yang melihat Adiknya dimarahi itu mengeluarkan lidahnya, jurus yang sering dilakukannya ketika Adiknya dimarahi. Masih memegang roti ditangannya, Alesha berlari keluar rumah untuk berangkat kerja.
"Alesha habiskan dulu makananmu." Teriak Ibu saat melihat anaknya sudah sampai di halaman rumah.
"Aku habiskan di jalan, aku bisa ketinggalan bus. " Jawab Alesha sambil berlari yang masih terdengar hingga ke dalam rumah.
***
"Haykal, Ibu punya teman yang mempunyai perusahaan Bagus, akan lebih Bagus jika kita bergabung dengan perusahaannya. Ibu dengar kinerja perusahaannya sangat baik." Ucap Ibu pada Haykal yang sedang mengunyah roti miliknya.
"Hmm, berikan datanya pada sekretaris Rey, dia akan menyelesaikannya. " Jawab Haykal ringan tanpa memikirkan apa maksud Ibunya.
"Tapi kal tentunya ada syaratnya." Jawab Ibu ragu.
"Yasudah batalkan saja, aku tidak suka mempersulit urusan. Aku berangkat bu. " Jawab Haykal tanpa menghiraukan apa yang sebenarnya ingin disampaikan Ibunya itu.
Haykal memasuki mobil yang sudah dibukakan oleh sekretaris Rey, kemudian melaju kearah jalanan untuk sampai ke kantornya. Haykal menutup matanya, dan menyandarkan kepalanya di bangku mobil. Dia selalu seperti itu saat berada didalam mobil. Dia merasa dengan seperti itulah dia bisa merasakan sedikit ketenangan.
***
"Rose!!! " Teriak Alesha saat melihat sahabatnya itu sudah berjalan didepan nya.
"Heyyy, Kamu baru datang? " Ucap Rose yang kemudian dijawab dengan anggukan oleh Alesha.
"Sha, malam ini ada party di club yang biasa aku datangi, kamu mau ikut gak. " Ucap Rose antusias.
"Gila, sejak kapan aku kesana, kamu aja yang pergi, aku bakal selesaikan pemotretan hari ini."
"Hey baby dengar, hari ini kantor akan mengadakan rapat mendadak dengan HK group yang tidak bisa ditunda. Bukannya kamu tau perusahaan itu paling berkuasa, jadi kita hanya bisa mengundur pekerjaan kita dan membiarkan mereka melakukan kemauan mereka. " Jawab Rose sambil memainkan hp nya.
Alesha menggeleng, tanda menolak keinginan temannya itu.
"Kalau Rafif pergi kesana, apa kamu juga akan ikut kesana? " Goda Rose.
"Untuk apa juga dia kesana? Rafif tidak akan pergi ketempat itu. "
"Yaampun Sha, emang kamu kira Rafif itu sepolos kamu apa. Yang gak pernah kesana, gak pernah ngunggkapin perasaan yang sebenarnya, yang gak pernah pacaran, gak pernah..... Hmmm.." Ucapan Rose terhenti saat Alesha menutup paksa mulut sahabatnya itu.
Bagaimana tidak, sekarang Rafif sudah berada dihadapan mereka. Alesha tersenyum ramah saat melihat Rafif ikut masuk kedalam lift bersama mereka.
"Kamu bertingkah seperti madu didepannya, tetapi bertingkah seperti empedu didepanku." Bisik Rose ditelinga Alesha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terminator Husband (END)
Romance" Angkat kepalamu, tidak ada yang perlu kau takuti, kau itu wanita ku dan milikku, tidak akan ku biarkan seorang pun untuk memandang mu dengan rendah. Hanya aku yang bisa menentukan apa yang harus kamu lakukan." Haykal Rafardhan. "yayaya, katakan a...