"Waahh kukira aku tidak akan bisa kembali lagi ke dunia ini. Kukira aku akan menjadi bangkai di dalam perusahaan itu." Gumam Alesha saat sudah berada didalam mobil.
Dia benar benar bersyukur pada seorang bapak yang tadi datang menemui presdir Haykal. Karena jika bukan karena dia datang untuk mengantarkan laporan perusahaannya, mungkin Alesha tidak akan bisa lepas dari genggaman presdir jahat itu. Berulang kali Alesha menghela nafasnya berat, mengingat kejadian menegangkan yang baru saja dialaminya.
"Sha, maaf ya karena telat jadi kamu yang antarin laporan, Hehe." Ucap Rose yang sudah berdiri didepan Alesha.
"Aku tidak akan pernah menggantikanmu lagi untuk mengantar laporan, cukup ini terakhir kalinya." Jawab Alesha ketus kemudian masuk kedalam lift.
"Kenapa? Apa yang terjadi?" Tanya Rose bingung.
"Aku hampir mati karena presdir gila itu, bayangkan dia baru saja melihat cover laporan dan sudah melempar laporan dan minta diulang. Dimana sopan santunnya. "
"Terus apa kau meminta maaf dan mengambil laporan nya?" Tanya Rose yang wajah nya sudah tampak ketakutan.
"Tentu tidak, aku meminta untuk mebaca isinya supaya tau dimana letak kesalahan sebenarnya. Tapi apa, dia malah memarahiku." Jawab Alesha dengan wajah yang sudah sangat kesal.
"ALESHA!!!" Teriak Rose.
"Apa? Kamu sudah gila meneriaki aku seperti itu? "
"Kamu yang sudah gila, bagaimana mungkin kamu berani mengatakan hal seperti itu dihadapan presdir Haykal. Seharusnya kamu hanya minta maaf dan kembali kekantor. Sha selamat menunggu kabar buruk mu." Ucap Rose yang membuat Alesha semakin bingung.
"Gila." Jawab Alesha kemudian keluar dari lift dan berjalan menuju meja kerjanya.
Baru saja akan duduk di bangku meja kerja nya, Alesha sudah disuruh masuk kedalam kantor bosnya. Tanpa merasa bersalah sedikit pun, Alesha berjalan memasuki ruangan bosnya.
"Apa kamu sudah gila?!! " Teriak CEO Andi saat Alesha baru saja memasuki ruangannya.
Alesha tampak bingung dan tidak menjawab perkataan bosnya.
"Kamu yang mengantar laporan hari ini kan? Apa yang kamu lakukan pada presdir Haykal? Apa hak mu untuk memprotesnya seperti itu hah?" Ucap CEO Andi.
"Pak, tapi saya... "
"Sekarang minta maaflah kepadanya, berlututlah dihadapannya atau kamu akan segera diusir dari perusahaan ini. Kamu tau aku tidak akan bisa memecatmu karena kerja mu Bagus, tapi kalau presdir Haykal sudah mengatakan untuk menyingkirkan mu aku bahkan tidak bisa membantahnya sedikit pun." Ucap CEO Andi memotong ucapan Alesha.
"Pak, saya hanya mengatakan untuk membaca isinya, tidak memprotesnya. "
"Kamu benar benar tidak tau siapa presdir Haykal? Tidak ada yang boleh membantah ucapannya. Lagi pula kemana perginya Rose, kenapa dia tidak mengantarkan laporan dan menyuruhmu. Sekarang pergilah lakukan seperti yang kukatakan." Ucap CEO Andi.
Alesha menundukkan kepalanya hormat kemudian keluar dari ruangan bosnya itu. Dia tidak pernah berfikir kalau masalah itu akan berlarut seperti ini, dia mengira dia sudah bebas saat keluar dari ruangan itu tadi.
"Ah, Sha, jangan temui dia sekarang. Temui dia besok, kalau kamu temui dia sekarang, aku rasa dia sedang dalam mood yang tidak baik." Ucap CEO Andi dari balik pintu ruangannya.
Alesha mengangguk dan berjalan kearah meja kerjanya. Rose yang melihatnya itu sudah berlari menghampirinya.
"Apa yang terjadi, apa kamu dimarahi?" Tanya Rose yang dijawab dengan anggukkan oleh Alesha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terminator Husband (END)
Romance" Angkat kepalamu, tidak ada yang perlu kau takuti, kau itu wanita ku dan milikku, tidak akan ku biarkan seorang pun untuk memandang mu dengan rendah. Hanya aku yang bisa menentukan apa yang harus kamu lakukan." Haykal Rafardhan. "yayaya, katakan a...